Mau Bercocok Tanam? Begini Doa Bercocok Tanam Sesuai Sunnah Nabi

Mau Bercocok Tanam? Begini Doa Bercocok Tanam Sesuai Sunnah Nabi

PeciHitam.org – Sebelum membahas doa bercocok tanam, perlu diketahui Al-Qur’an menganjurkan manusia untuk memakmurkan bumi dan memanfaatkan lahan agar menghasilkan dengan cara ditanami, bukan merusaknya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Rasulullah SAW dalam hadisnya bila ditelusuri akan didapati sejumlah riwayat yang memuat perintah menjaga alam dan melarang perusakan lingkungan,

Pertama hemat menggunakan air dan terlihat dalam penggunaan air untuk ber suci dari hadas, baik kecil maupun besar, kedua jangan mengotori dan merusak tempat umum atau alam yang dibutuhkan banyak orang, ketiga hendaknya tidak merusak tanaman dengan memotong dahannya tanpa manfaat dan atau menoreh kulit batangnya, keempat, menggalakkan reboisasi atau penghijauan kembali lahan tandus.

Rasulullah SAW bersabdayang artinya:

“Barangsiapa yang menghidupkan tanah mati, maka dengannya ia mendapatkan pahala. Dan apa yang dimakan oleh binatang liar, maka dengannya ia mendapatkan pahala.” (HR Ahmad)

Hadits yang menunjukkan anjuran dalam Islam untuk bercocok tanam yaitu dari Anas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda:

إِنْ قَامَتِ السَّاعَةُ وَ فِي يَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيْلَةٌ فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ لاَ تَقُوْمَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَغْرِسْهَا

Baca Juga:  Dzikir Yang Disukai Allah dan Mudah di Hafalkan

Artinya: “Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang diantara kalian ada bibit kurma maka apabila dia mampu menanam sebelum terjadi kiamat maka hendaklah dia menanamnya.”

(HR. Ahmad 3/183, 184, 191, Imam Ath-Thayalisi:2078, Imam Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad:479 dan Ibnul Arabi di kitabnya Al-Mu’jam 1/21 dari hadits Hisyam bin Yazid dari Anas ra.)

Hadits ini menyiratkan pesan yang cukup dalam agar seseorang memanfaatkan masa hidupnya untuk menanam sesuatu yang dapat dinikmati oleh orang-orang yang ditinggali jadi pahalanya mengalir sampai hari kiamat tiba.

Ada kalanya pepohonan yang sudah besar dan berbuah sebagiannya adalah ditanam oleh orang-orang yang telah meninggal meskipun orang-orang tersebut sudah meninggalkan dunia tetapi manfaat dari pohon yang mereka tanam masih dapat dinikmati.

فَلاَ يَغْرِسُ الْمُسْلِمُ غَرْسًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَ لاَ دَابَّةٌ وَ لاَ طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Baca Juga:  Dzikir Kepada Allah Dengan Menggunakan Lafadz Hu

Artinya: “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Muslim)

Adapun doa bercocok tanam yang diajarkan oleh salah seorang waliyullah dari keturunan Rasulullah SAW, yaitu Imam Muhammad Al-Baqir, Beliau adalah putera Ali zainal Abidin bin Husein bin Fatimah Az-Zahra’ binti Rasulullah SAW.

Imam Muhammad Al-Baqir berkata: “Jika kamu hendak bertani atau menanam suatu tanaman, maka hendaknya kamu mengambil segenggam bibit dengan tanganmu sendiri kemudian menghadap ke kiblat sambil membaca ayat Al-Qur’an surat Al-Waqi’ah ayat 64, yang artinya: “Apakah kamu yang menumbuhkan atau Kami yang menumbuhkannya.”

ءَأَنتُمۡ تَزۡرَعُونَهُۥٓ أَمۡ نَحۡنُ ٱلزَّٰرِعُونَ 

Artinya: “Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?” (QS. Al-Waqi’ah 54:64)

Kemudian dilanjutkan membaca doa:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَرْثًا مُبَارَكًا، وَارْزُقْنَا فِيْهِ السَّلاَمَةَ وَالتَّمَامَ، وَاجْعَلْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا، وَلاَ تَحْرِمْنِي خَيْرَ مَا أَبْتَغِي، وَلاَ تَفُتَّنِي بِمَا مَتَّعْتَنِي بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ.

Baca Juga:  Inilah Ragam Bacaan Doa Qunut; Dari yang Sangat Panjang Sampai yang Sangat Pendek

Artinya: “Ya Allah, jadikan bibit ini menghasilkan pertanian yang penuh berkah, karuniakan kepada kami dalam pertanian ini keselamatan dan kesempurnaan. Jadikan bibit ini keberhasilan yang melimpah. Jangan halangi aku dari kebaikan yang aku harapkan, dan jangan binasakan aku karena hasil yang menyenangkan, dengan hak Muhammad dan keluarganya yang baik dan suci.”

Kemudian tanamlah atau taburkan bibit yang ada dalam genggaman tangan, dan ketika mengambil bibit hendaknya dimulai dengan membaca Basmalah dan shalawat, seraya mengharap keberkahan Allah SWT dan diusahakan dalam keadaan menggantung wudhu dan suci dari hadas.

Demikian lah doa bercocok tanam dan meskipun kita tidak wajib dalam mengucapkan doa dan tata cara bertanam tersebut tapi kita tetap harus mengharap keberkahan dan keridhoan Allah SWT, karena segala sesuatu yang ada di muka bumi adalah tergantung kehendak Allah SWT.

Mochamad Ari Irawan

1 Comment

  1. BINTI SHOLIKAH Reply

    Menarik sekali… Kebetulan saya juga sedang membuat tulisan bertema sama..
    Apakah bisa dibagikan sumber dari doa ini ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *