Mengapa Ada Orang yang Rajin Shalat Namun Tetap Maksiat?

rajin shalat tapi maksiat

Pecihitam.org – Shalat dapat mencegah perubuatan keji dan munkar, dimana termasuk didalamnya adalah perbuatan maksiat, namun bagaimana jika orang yang rajin shalat tapi masih melakukan maksiat? Padahal shalat adalah ibadah yangdapat mencegah dari kemaksiatan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Shalat adalah salah satu ibadah yang paling pentig bagi umat Muslim. Dan ketika seseorang itu sudah baligh diwajibkan untuk menjalankannya 5 kali dalam sehari. Perintah mendirikan shalat terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 43:

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

“Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’” (QS. Al-Baqarah: 43)

Dalam surat Al-Baqarah diatas Allah berfirman untuk mendirikan shalat, dimana Shalat adalah bacaan do’a yang diawali dengan takbir dan diakhiri Salam. Shalat adalah rukun Islam yang ke dua, setelah syahadat. Sehingga menjadikan shalat sebagai ibadah yang paling penting. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah salatnya. Maka, jika salatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika salatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari salat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari salat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi)

Baca Juga:  Begini Para Sahabat Nabi Bangun Kerukunan Meski Beda Pendapat

Rasulullah SAW juga telah mengingatkan kita tentang pentingnya shalat sebagai sebuah batas antara Muslim dan kesyirikan. Nabi Muhammad SAW bersabda: “(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim).

Dari hadits diatas menunjukkan pentingnya shalat, karena shalat adalah pembatas antara muslim dan kafir. Artinya bahwa shalat adalah kewajiban bagi seorang muslim. Dan shalat juga menjauhkan kita dari kesyirikan sehingga orang yang sholat akan terhindar dari api neraka. Maka dari itu jangan pernah meninggalkan kewajiban kita untuk melaksanakan shalat.

Banyak manfaat ketika seseorang melaksanakan shalat, salah satunya adalah menjauhkan diri kita dari perbuatan keji dan munkar. Karena perbuatan itu adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah. Dalam surat Al-Ankabut Allah SWT berfirman: ”,

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Sesungguhnya shalat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar” (QS. Al-Ankabut: 45).

Lantas bagaimana orang yang rajin shalat tapi tetap maksiat pun juga lancar? Syekh Abdullah bin Husain bin Thahir bin Muhammad bin Hasyim Ba’alawi dalam kitab Sulam at Taufiq.

Baca Juga:  Inilah Sederet Keutamaan Wudhu! Mulai Sekarang, Mari Usahakan Selalu Suci Sepanjang Hari

Beliau mejelaskan tentang shalat yang diterima oleh Allah SWT di antaranya adalah salat yang menghadirkan hatinya di dalam salat (khusyuk) dan tidak berbangga diri dengan shalatnya tersebut. Tentu saja hal ini tidak bisa didapatkan jika salat kita asal-asalan tanpa memfokuskan diri untuk menyembah Allah SWT.

Dalam buku Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali karya M. Abdul Mujieb, Syafi’ah, dan H. Ahmad Ismail M juga dijelaskan bahwasanya ada orang-orang yang dianggap lalai dalam shalatnya. Sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Ma’un,

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya.”(QS. Al-Ma’un: 4-5).

Sehingga meskipun seseorang rajin shalat tapi jika tidak bisa khusyuk maka shalat tersebut tidak akan bisa membuatnya jauh dari perbuatan maksiat. Karena orang yang lalai dalam shalatnya ibarat seseorang itu rajin shalat namun shalatnya hanya menggugurkan kewajiban bukan sebagai tanggungjawab dan keharusan dalam dirinya, maka dia termasuk orang yang celaka.

Maksud dari shalat itu dapat mencegah kemunkaran yaitu ketika dalam shalat dia benar-benar berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Sehingga ketika shalat kita wajib untuk fokus kepada Allah SWT. Berusaha agar ketika shalat pikiran kita fokus dan tidak memikirkan hal yang lain.

Baca Juga:  Perayaan Maulid, Bukan Hanya Sekedar Mengenal Nama dan Nasabnya

Jangan sampai di saat kita shalat namun pikiran kita entah ke mana sehingga shalat yang dijalankan hanya sebuah gerakan dan bacaan yang (takutnya) tidak diterima oleh Allah SWT.

Jika masih ada orang yang rajin shalat tapi tetap berbuat maksiat, maka kembalikan lagi kepada shalat yang ia lakukan, apakah sudah khusyuk atau hanya sekadar melakukan gerakan dan bacaan saja? Dan semoga kita termasuk orang-orang yang mengerjakan salat dengan khusyuk dan diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT sehingga dijauhkan dari perbuatan keji dan munkar. Amin.

Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik