Mengenal 5 Guru Syeikh Mahfudz at-Termasi

Mengenal 5 Guru Syeikh Mahfudz at-Termasi

PeciHitam.orgPatut dicermati seorang tokoh ulama, tentu menjadi tokoh karena tidak lepas dari pendidikan dan pengajaran yang ia terima. Dalam hal ini pengaruh guru sangat besar dalam membentuk kepribadian dan pengetahuan sang murid.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Begitu pula dengan Syeikh Mahfudz memiliki guru-guru yang berkontribusi dalam keilmuannya di antaranya:

Pertama, Syeikh Musthafa bin Muhammad bin Sulaiman al-Afifi al-Makki asy-Syafi’i, dilahirkan di desa Afif di Negara Mesir, menghafal al-Qur’an dan sangat baik hafalannya.

Banyak hafal matan kitab-kitab ilmu agama dan memperlihatkan (Ardh) kepada para masyahikh al-Azhar, dan juga membaca banyak kitab-kitab (Qira’ah ala Syeikh) kepada para Ulama al-Azhar seperti Syeikh Musthafa al-Bulaqi.

Kemudian ia berangkat ke Makkah dan menetap di sana. Beliau membaca atas Syeikh Jamal al-Hanafi dan yang lainnya, maka gurunya ini pun mengijazahkannya untuk mengajar, maka beliau membuat halaqah di dalam masjid haram.

Banyak murid yang belajar kepadanya dalam halaqah itu, termasuk Syeikh Muhamad Mahfudz At-Termasi berkata:”Aku hadir dalam halaqah Syeikh belajar Syarh al-Muhaqaq al-Muhalla ala Jam’il Jawami’ dan Mughni al-Labib. Beliau wafat di Makkah pada tahun 1304 H.

Kedua, Syeikh Abu Bakar bin Muhammad Zainul Abidin Syatha asy-Syafi’I al-Makki, dilahirkan di Makkah tahun 1226 H. Ia hafal al-Qur’an ketika berumur 7 tahun, hafal sekumpulan matan kitab-kitab qira’at, fikih syafi’I, faraidh, nahwu dan balaghah.

Baca Juga:  AGH. Muhammad Nur, Ulama Ahli Hadits NU dari Tanah Bugis

Banyak belajar dari Syeikh Ahmad Dahlan, darinya ia belajar syuruh dari kitab-kitab matan. Ia sangat menguasai ilmu-ilmu aqliyah dan naqliyah. Ia pun mulai mengajar di Masjil Haram, banyak murid-murid yang datang untuk belajar kepadanya.

Maka banyak tokoh-tokoh ulama yang lahir darinya diantaranya Syeikh Mahfudz Termasi. Ia banyak menulis buku diantaranya:Hidayat al-Azkiya Ila Thariq al-Awliya, dan syarhnya : Kifayat al-Atqiya’ wa Minhaj al-Ashfiya, Nafhah ar-Rahman fi Manaqib Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, I’anat Thalibin ‘ala Hall alfadz al-Fath al-Mubin.

Syeikh Mahfudz berkata :”Teladan kami yang sangat sempurna, dialah yang selalu saya andalkan dan aku beruntung mendapatkan kemulyaan intisab kepada beliau….aku banyak belajar ilmu-ilmu syariat, alat dari beliau termasuk ilmu naqli, aqli, furu’ dan ushul, kemudian beliau mengijzahkanku secara khusus dan umum silisilah sanad (transmisi) terdiri ulama-ulama terpercaya yang mencakup Syeikh Abdullah Syarqawi (wafat 1227), Syeikh Syanwani (wafat 1233),(at-Tirmasi:1987:8) beliau wafat di Makkah pada tahun 1310 H.

Ketiga, Syeikh Umar bin Barakat bin Ahmad asy-Syami al-Biqa’I al-Azhari al-Makki al-Syafi’I, dilahirkan di al-Biqa’ di desa Ba’lul pada tahun 1245 H.

Baca Juga:  Syaikh Mahfudz at Turmusi, Ulama Nusantara yang Diakui Dunia (Bagian 2)

Beliau tumbuh dan berkembang di kampung itu kemudian ia berangkat ke Damaskus dan belajar beberapa kitab ilmu agama, kemudian berpindah ke Damakus dan belajar beberapa cabang keilmuan, kemudian pindah ke Mesir dan masuk ke Universitas Al-Azhar dan belajar dari ulama-ulamanya, diantaranya: Al-Bajury, Al-Saqa.

Ia menetap di Mesir selama 15 tahun dengan kegiatan belajar dan belajar. Lalu datang ke Mekkah pada tahun 1276 H, dan memulai mengajar, banyak murid yang mengikuti halaqah nya, disamping itu mengarang beberapa buku, diantaranya:

Syarh ‘ala al-‘Iddah (bidang Fikih), Matan fi ‘Ilmi al-Bayan beserta syarh dan hasyiyahnya. Imam Turmusi berkata:”Aku hadir halaqah keilmuannya pada pembacaan (Qira’ah) kitab Syuzur az-Zahab, beliau wafat di Makkah pada tahun 1313 H.

Keempat, Ayahnya, Syeikh Abdul Mannan at-Termasi, Syeikh Mahfud berkata:”Aku membacakan di hadapannya kitab Syarh al-Ghayah Li Ibni Qasim al-Ghazi, al-Manhaj al-Qawim, Fath al-Mu’in, Syarh al-Manhaj, Syarh Syarqawi ‘ala al-Hikam al-Atha’iyah hingga tamat, Tafsir al-Jalalain hingga surat Yunus, dan ilmu lainnya seperti ilmu sastra, ilmu pasti, ia wafat di Makkah pada tahun 1314 H.

Kelima, Syeikh Muhammad al-Mansyawi, yang dikenal dengan al-Muqri’, belajar beberapa keilmuan di al-Jami al-Azhar dari para Ulamanya seperti Syeikh al-Bajuri, Syeikh al-Saqa.

Baca Juga:  Syaikh Mahfudz at Tarmasi, Ulama Nusantara yang Diakui Dunia (Bagian 1)

Maka ia mahir dalam berbagai keilmuan, menguasai teks dan pemahamannya. Kemudian ia datang ke Makkah pada tahun 1260-an, ia giat menghadiri halaqah Syeikh Usman ad-Dimyathi, ketika syeikh wafat, ia belajar dari Mufti Makkah Syeikh Ahmad ad-Dimyathi.

Para guru-gurunya mengizinkannya untuk mengajar dan memberikan ijazah, maka ia mulai mengajar di Makkah di Masjid al-Haram dalam berbagai keilmuan.

Syeikh Mahfud berkata:”Aku membaca di hadapannya Al-Qur’an dengan qira’ah Ashim dari riwayat Hafsh, sekaligus dengan ilmu tajwidnya. Aku pun belajar dengannya Syarh Ibnu al-Qashih ‘ala asy-Syathibiyah dan tidak selesai.(at-Tirmasi:1987:7) Ia wafat di Makkah pada tahun 1321 H.

Mohammad Mufid Muwaffaq