Mengenal Madzhab Tasawuf; Akhlaqi, Amali dan Sunni

Mengenal Madzhab Tasawuf; Akhlaqi, Amali dan Sunni

PeciHitam.orgTasawuf adalah hal yang jarang dibicarakan oleh banyak orang. Mungkin karena beberapa hal mengenai tasawuf lebih membicarakan tentang makna ketuhanan dan terkadang lebih dari itu.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Namun, sebenarnya apa sih makna dari Tasawuf? Mudahnya,tasawuf adalah sebuah ilmu untuk mengetahui bagamana cara menyucikan jiwa manusia, menjernihkan akhlak dan membangung dhahir dan batin dengan tujuan untuk mendapatkan kebahagiaan abadi.

Dalam artikel ini kita akan membahas salah satu madzhab dalam tasawuf yang terbagi dalam Akhlaqi, Amali dan Salafi

Daftar Pembahasan:

Tasawuf Akhlaqi

Tasawuf akhlaqi adalah Tasawuf yang beracuan pada akhlaq, perilaku dan sikap beserta budi pekerti yang diajarkan oleh tasawuf. Tasawuf ini telah banyak dikembangkan oleh ulama-ulama salaf melalui metode-metode yang telah digariskan.

Tasawuf akhlaki berupaya untuk memfokuskan pada sebuah aturan, akhlak dan etika yang berakhlak mulia. Dengan kata lain, Tasawuf Akhlaki adalah sebuah konsep ajaran sufisme yang berwawasan moral praktis dengan disandarkan pada al-Quran dan Sunnah.

Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa tasawuf akhlaqi merupakan ajaran yang berkaitan dengan suluk, perbuatan dan mujahadat.

Inti dari tasawuf akhlaqi adalah mendeskripsikan tingkatan ahli makrifat dan derajat antara para pesuluk dalam usahanya untuk bisa mendekatkan dirinya kepada Tuhan, dengan bersikap, perilaku dan akhlaq yang mulai (baik), cara yang dilakukan melalui mujahadah atau pensucian diri. Berikut ciri-ciri dari tasawuf akhlaqi:

  1. Melandaskan diri pada Al-Quran dan sunnah atau hadits.
  2. Tidak menggunkan pemikiran filsafat.
  3. Lebih mengajarkan dualisme (Allah dan manusia).
  4. Lebih konsen pada pembinaan akhlaq dan pengobatan jiwa dengan cara riyadhah.
Baca Juga:  Syaikh Daud bin Abdullah Al-Fathani Tentang Perjalanan Salik Menuju Allah

Tasawuf Amali

Tasawuf amali merupakan tasawuf yang ajaran yang meyakini guru (mursyid) sebagai petunjuk untuk kita sebagai hamba bisa dekat dengan Tuhan, tasawuf amali mempraktikkan dalam kelompok tarekat, dalam hal ini kelompok tarekat terdapat sufi yang dipercayai sebagai guru yang membimbing memberikan pertunjuk tentang bacaan dan amalan yang harus dilakukan oleh seorang sufi dalam mencapai kesempurnaan rohani agar dapat bertemu dengan Tuhan.

Ada banyak ajaran tarekat di Nusantara, perlu diketahui bahwa setiap tarekat memiliki ajaran dan amalan yang berbeda tergantung guru (mursyid) yang mereka anut, namun ktia tidak akan membahasanya disini.

Beberapa maqom dalam tasawuf amali adalah:

Maqamat

Untuk mencapai tujuan tasawuf, seseorang harus menempuh jalan yang sangat panjang dan berat, perjalanan tersebut dapat ditempuh melalui beberapa tahapan dan bisanya disebut dengan Maqamat.

Maqamat dibagi menjadi 6 tahapan dan semua harus dilalui secara benar dengan ajaran dan bimbingan oleh guru (mursyid) adapun tahapan itu adalah pertama: Al-Taubah, kedua: Al-Wara’, ketiga: Al-Zuhud, keempat: Al-Sabr, kelima: Al-Tawakkal, keenam: Al-Ridho.

Baca Juga:  Keseimbangan Fikih dan Tasawuf, Kunci Rahasia Kenikmatan Beribadah

Al-Ahwa

Al-Ahwal merupakan kejadian atau proses yang dialami oleh seseorang sebagai karunia Tuhan, bukan dari usahanya. Mengenai jumlah dan formasinya ada yang membagi menjadi 8 diantaranya: pertama: Al-Muraqabah, kedua: Al-Khauf, ketiga: Al-Raja’, keempat: Al-Syauq, kelima: Al-Uns, keenam: Al-Toma’ninah, ketuju: Al-Mushahadah kedelapan: Al-Yakin.

Tasawuf Sunni

Tasawuf yang berusaha untuk memadukan antara syari’ah dan hakikat dikenal dengan tasawuf sunni. Hakikat dari ajaran tasawuf adalah mencari cara untuk berjumpa dan berdekatan dengan Tuhan serta menjauhkan diri dari semua yang dapat menjauhkan diri mereka dari Tuhan, dengan menggunkan interpretasi dan metode baru yang belum dikenal pada masa salaf as-shalihin.

Para penganut ajaran sunni berpegang teguh pada Al-Quran dan sunnah, tasawuf sunni sama persis dengan tasawuf akhlaki dan tasawuf amali yang mana landasan utamanya diperoleh dari Al-Quran dan sunnah

Bedanya adalah penganut ajaran sunni lebih terkenal dengan kekhusukannya dalam beribadah kepada Tuhan dengan artian mereka ketika beribadah lebih konsisten dalam bersikap walaupun mereka diserang dengan berbagai macam godaan duniawi.

Baca Juga:  Zuhud: Pengertian, Landasan, Tanda-tanda dan Tingkatannya Menurut Ulama Sufi

Awal mula terbentuknya tasawuf sunni dikarenakan terjadinya gejolak antara ulama atau sufi dari internal atau eksternal dan mengakibatkan tasawuf di mata umum menjadi jelek, dan hal tersebut ada dari sufi yang ingin mengembalikan nama baik tasawuf sufi tersebut yaitu Al-Ghazali.

Melalui tangan Al-Ghazali tasawuf meraih kesempurnaan pada abad ke 5 H. dan berkembangnya waktu tasawuf juga menggali perkembangan, hal mengakibatkan terjadinya dua kecenderungan antara dua tokoh yaitu pertama pada kajian tasawuf yang berlandaskan pada Al-Quran dan sunnah, dan kedua pada kajian yang bersifat filsafat yang terkenal dengan nama tasawuf falsafi.

Mohammad Mufid Muwaffaq