Benarkah Meninggalkan Sholat Fardlu Berpotensi Kafir? Begini Penjelasan Sebagian Ulama

Benarkah Meninggalkan Sholat Fardlu Berpotensi Kafir? Begini Penjelasan Sebagian Ulama

Pecihitam.org- Hukumnya kafir dan murtad bagi orang yang meninggalkan sholat fardlu dengan sengaja. Hukum ini adalah pendapat sebagian ulama’ salaf seperti Abdullah ibn Mubarak dan Ishaq ibn Rahawiyyah yang mengatakan bahwa orang yang meninggalkan solat dengan sengaja adalah dihukumkan sebagai kafir yang menyebabkan murtad dan keluar dari agama.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pendapat ini juga merupakan riwayat daripada ‘Ali bin Abi Talib dan merupakan pandangan masyhur imam Ahmad ibn Hanbal (Al-Syaukani,2004:313).

Mereka telah berhujjah dengan beberapa dalil yang berikut yaitu Rasulullah SAW bersabda di dalam hadis yang telah diriwayatkan oleh Imam Nasai, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibn Majah daripada Abdullah bin Buraidah :

Dari Abdullah bin Buraidah ra ,dari bapanya, katanya;bahawa Rasulullah SAW bersabda : ” Jaminan berbaik–baik diantara kita dengan mereka (yang mendakwa dirinya sebagai orang islam) ialah mengerjakan sembahyang; oleh itu sesiapa yang tidak sembahyang maka sesungguhnya termasuklah ia dalam hukum orang kafir. ” ( Riwayat Nasai, Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah ).

Berdasarkan hadis di atas, kesimpulan yang dapat dibuat ialah bahwa perbuatan meninggalkan solat adalah di antara perkara-perkara yang membawa kepada kekufuran seseorang (Wahbah Zuhaili,1997:661).

Baca Juga:  Cara Shalat Jenazah dan Rukun-Rukunnya yang Harus Kamu Tahu

Manakala ada pendapat lain pula yang menambah bahwa orang yang meninggalkan solat menjadi kafir dengan sebab ia meninggalkan solat (Al-Syaukani,2004:315).

Kafir yang dikehendaki dalam hadis di atas adalah merujuk kepada orang yang meninggalkan solat dengan mengingkari kewajipannya. Sebaliknya orang yang meninggalkan solat disebabkan malas, lalai atau sibuk dengan urusan lain tidaklah dianggap kafir kerana mereka masih mengakui kefarduan solat (AlSyarbini,1994:612).

Dalil kedua adalah berdasarkan firman Allah SWT yang menyatakan bahawa di antara sebab dan punca orang-orang kafir akan di humbankan ke dalam neraka adalah sebagai akibat diri mereka yang tidak mengerjakan solat semasa hidup di dunia.

Dengan demikian juga dapat difahami bahawa perbuatan meninggalkan solat adalah di antara ciri-ciri perangai orang kafir (Al-Qardhawi,1996:207). Keterangan ini adalah sebagaimana yang diungkapkan di dalam ayat yang berikut, Allah SWT berfirman yang berbunyi :

Setelah melihat orang-orang yang bersalah itu, mereka berkata: “Apakah punca yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka ) saqar? Orang-orang yang bersalah itu menjawab: “Kami tidak termasuk dalam kumpulan orang- orang yang mengerjakan sembahyang.” ( Surah al-Muddathir , 74: 42 – 43 ).

Baca Juga:  Jabat Tangan Setelah Shalat, Adakah Dalilnya?

Tafsiran di atas menunjukkan bahwa perbuatan meninggalkan sembahyang dengan sengaja adalah penyebab kepada seseorang itu di hukum dengan balasan neraka di akhirat sekiranya mereka tidak bertaubat dan berterusan meninggalkan solatnya (Hamka, Dr; 1985:221- 222).

Orang-orang kafir masuk ke neraka dan bukan semata-mata mereka tidak bersolat tetapi faktor utama mereka dihumbankan ke neraka adalah kerana mereka menyengutukan Allah SWT dan mengingkari keesaannya.

Mereka akan menerima azab yang kekal di neraka dan tidak akan diampuni segala kejahatan dan keingkaran mereka didunia. Berbeda dengan orang muslim yang meninggalkan solat selagi tidak mengingkari kewajipannya dan masih mengesakan Allah SWT apabila diseksa di neraka kelak tetap akan ke syurga juga akhirnya setelah diampuni dosanya (Wahbah Zuhaili,1997:661).

Dalil ketiga yang menunjukkan orang yang meninggalkan solat menjadi kafir adalah firman Allah SWT dalam surah al-maun ayat 4 – 5 yang menjelaskan bahwa tempat tinggal orang yang meninggalkan solat di akhirat adalah neraka. Hal ini kerana mereka mengabaikan dan meninggalkan solat di dalam kehidupan di dunia.

Baca Juga:  Keutamaan Shalat Berjamaah Dalam Riwayat Nabi Muhammad

(Kalau orang yang demikian dikira dari bilangan orang–orang yang mendustakan agama ), maka kecelakaan besar bagi orang- orang yang ahli sembahyang. Iaitu mereka berkeadaan lalai daripada menyempurnakan sembahyangnya “ ( Surah al- Ma‟un, 107 : 4 – 5 ).

Ayat di atas dapat difahami bahwa termasuk dalam kategori “sahun” yaitu lalai yalah orang yang tidak khusyu dalam sholat, tidak menjaga sholat, tidak menyempurnakan perbuatan sholat, melewatkan solat sehingga keluar dari waktunya akan ditempatkan dineraka pada hari akhirat.

Orang yang meninggalkan sholat fardlu dengan sengaja sudah tentu lebih besar kesalahannya dan lebih layak lagi untuk ditempatkan ke neraka, nauzubillah (Hamka).

Mochamad Ari Irawan