Militer Iran Tegaskan Serangan Balasan Terhadap AS Belum Selesai

Pecihitam.org – Serangan balasan Iran terhadap Amerika Serikat (AS) akibat kematian Jenderal Soleimani, dipastikan belum selesai. Hal itu ditegaskan oleh Panglima pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami.

Hal itu diungkapkan Salami dalam wawancara dengan channel al-Mayadeen yang berbasis di Libanon, Senin, 17 Februari 2020.

Salami menjelaskan bahwa peristiwa kematian Jenderal Soleimani mendapat simpati bukan hanya dari bangsa Iran, melainkan juga dari bangsa-bangsa tertindas dari pelbagai penjuru dunia, dan dia datang ke Irak secara terbuka dan resmi atas undangan para pejabat Negeri 1001 Malam ini.

Sementara pasukan AS, kata dia, adalah serdadu dari negara jauh yang telah menerornya sehingga hak Iran untuk membalas dan membela diri menjadi sangat jelas.

Baca Juga:  WHO: AS Berpotensi Jadi Pusat Penularan Virus Corona di Dunia

“Aksi teror itu sangat keterlaluan, dan Iranpun telah memberikan reaksi secara militer dan strategi tersendiri dan tegas agar segera dimengerti, dan telah disaksikan oleh seluruh khalayak dunia,” ujar Salami.

“Kami harus menghentikan AS pada titik itu, dan menjelaskan kepada mereka bahwa mereka harus mengubah perhitungan dalam berhadapan dengan Iran,” sambungnya.

Presiden AS Donald Trump, kata Salami, mengancam akan menyerang 52 situs di Iran jika Iran membalas, tapi pihaknya tetap akan membalas

“Dengan demikian kami telah mencokok wibawa Washington yang artifisial itu,” ujarnya.

Selain itu, Salami juga memastikan bahwa serangan balasan IRGC yang menerjang pangkalan-pangkalan udara yang ditempati pasukan AS di Irak, termasuk Ain Assad, bukanlah balasan penghabisan, melainkan awal pembalasan.

Baca Juga:  Irak Dicap Lembek di Hadapan AS, Ada Apa?

” Di AS tak ada sasaran sosok sekaliber Soleimani, yang seandainyapun Trump dan para pejabatnya kita timbang maka tetap Soleimanilah yang lebih berbobot,” ungkap Salami.

Panglima IRGC ini juga menegaskan bahwa Iran fokus pada perjuangan memusnahkan entitas Zionis dan eksistensi AS di kawasan Timteng

Iran, kata Salami, siap menghadapi segala skenario perang dengan AS ketika menggempur pangkalan militer di Irak.