Misteri Makam Salman Al-Farisi yang Ada di Dua Tempat Berbeda

makam salman al farisi

Pecihitam.org – Salah satu sahabat Rasulullah Saw yang dapat kita jadikan teladan adalah Salman Al-Farisi. Ia adalah seorang sahabat yang memiliki pengetahuan luas imam. Bahkan Rasulullah Saw memberikan julukan khusus untuk Salman Al Farisi sebagai, pewaris Islam, hakim bijaksana.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sebelum mengenal Islam, Salman Al Farisi merupakan seorang Nasrani yang gemar mengembara ke Suriah, Mosul, Nasibin dan ‘Ammuriyah untuk bertemu dengan para pendeta di setiap daerah yang ia datangi. Pendeta yang terakhir kali di temui leh Salman Al Farisi adalah pendeta di ‘Ammuriyah.

Saat itu, Salman masih berusia 12 tahun, pendeta ‘Ammuriyah memberitahukan kepada dirinya bahwa telah datang seorang Nabi akhir zaman di tanah Arab yang jujur, Ia tidak memakan sedekah dan hanya menerima hadiah.

Setelah mendengar pernyataan dari pendeta tersebut, Salman Al Farisi kemudian bergegas dari Suriah menuju ke Wadi Al-Qura untuk menemui seorang Nabi yang di janjikan oleh sang pendeta.

Namun, ketika Salman Al Farisi telah sampai di Al-Qura yaitu perbatasan antara Suriah dan Madinah, ia di tipu oleh para pedagang yang pergi bersamanya. Para pedagang tersebut menjadikan Salman Al Farisi sebagai seorang budak dan di jual kepada seorang Yahudi.

Baca Juga:  Belum Khitan? Ternyata Ini Lho Hukum Khitan bagi Laki-Laki

Ketika Salman Al-Farisi telah tiba di Yastrib, Madinah ia bertemu dengan rombongan dari kaum muslimin yang baru saja hijrah dari kota Makkah. Akhirnya, Salman Al Farisi pun di bebaskan oleh Rasulullah Saw, setelah itu dirinya juga mendapatkan bimbingan secara langsung dari Baginda Rasul.

Salman Al-Farisi merupakan sahabat terdekat Rasulullah Saw dan sering mengikuti beberapa ghazwwah (perang-perang yang di ikuti oleh Nabi Muhammad Saw). Salman Al Farisi wafat pada tahun 36 H pada usianya 88 tahun.

Menurut beberapa pendapat ada yang menyebutkan bahwa Salman meninggal pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan dan ada yang mengatakan bahwa ia wafat beberapa bulan setelah pemerintahan Utsman berakhir. Salman Al-Farisi meninggalkan ketiga anak perempuannya yang berada di Isbahan dan Mesir.

Sedangkan makam Salman Al Farisi berada di Yarussalem yang menjadi bagian otoritas Yordania dan terletak di atas gunung Zaitun tepatnya di dalam sebuah masjid kecil. Awalnya tempat tersebut meruakan gua bawah tanah. Lalu pada tahun 1926 M, area tersebut di bangun sebuah masjid beserta menaranya.

Baca Juga:  Melakukan Maksiat Setelah Bertobat, Apa Masih Dimaafkan?

Kemudian mengalami perluasan lokasi masjid pada tahun 1991 M sehingga menjadi masjid yang megah dan kokoh seperti saat ini. Masjid ini di sebut dengan Masjid Salman Al Farisi.

Konon, makam milik Salman Al-Farisi tidak hanya berada di Jordania saja, karena terdapat makam milik Salman yang terletak di Madain, Irak sekitar 32 Km dari kota Baghdad dan di area tersebut terdapat makam milik orang-rang shaleh lainnya seperti : Hudzaifah al-Yamami, Jabir ibnu Abdullah, dan Tahir ibnu Muhammad Baqir.

Menurut para sejarawan, Masjid dan makam Salman Al Farisi yang terletak di Madain secara historis milik kolompok Sunni. Namun menurut Adam L. Silverman dalam artikelnya yang berjudul : “Religion and politics in Iraq : What Type of Sectarianism Really Exists?”, dia menyebutkan bahwa makam milik Salman di Madain telah di pindah tangankan kepada kelompok Syi’ah.

Baca Juga:  Begini Strategi Dakwah Wali Songo Dalam Islamisasi Di Jawa

Adapun mengenai lokasi tempat makam Salman Al Farisi yang berada di dua tempat yang berbeda tersebut tidak ada yang mengetahui alasannya kenapa. Karena sulit untuk di pastikan dan di jelaskan dengan logika. Meskipun begitu, makam Salman Al Farisi terdapat di dalam Masjid yang berdiri kokoh dan megah serta masih dapat kita kunjungi sampai saat ini yang terletak di Yarussalem, Jordania.

Wallahua’lam

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik