Muhammad bin Abdul Wahab Membawa Ajaran Yang Rusak dan Cacat

Muhammad bin Abdul Wahab Membawa Ajaran Yang Rusak dan Cacat

Pecihitam.org – Muhammad bin Abdul Wahab An Najdi mengkafirkan Ulama Terdahulu, bahkan menganggap dirinya sendiri Kafir sebelum mengaku menerima anugrah/wahyu dari Allah tanpa perantara Guru.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berkata:

Aku pada waktu itu tidak mengerti makna la ilaha illallah dan tidak mengerti agama Islam, sebelum kebaikan yang dianugerahkan oleh Allah. Demikian pula guru-guruku, tidak seorang pun di antara mereka yang mengetahui hal tersebut. Barang siapa yang berasumsi di antara ulama Aridh (Riyadh) bahwa ia mengetahui makna la ilahaillallah atau mengetahui makna Islam sebelum waktu ini, atau berasumsi bahwa di antara guru-gurunya ada yang mengetahui hal tersebut, berarti ia telah berdusta mereka-reka (kebohongan), menipu manusia dan memuji dirinya dengan sesuatu yang tidak dimilikinya.” (ibnu Ghannam, Tarikh Najd hal. 310).

Dalam pernyataan di atas, jelas sekali Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menyatakan bahwa sebelum ia menyebarkan faham Wahhabi, ia sendiri tidak mengerti makna kalimat LA ILAHA ILLALLAH dan tidak mengerti agama Islam. Bahkan tidak seorang pun dari guru- gurunya dan ulama manapun yang mengerti makna kalimat LA ILAHA ILLALLAH dan makna agama Islam.

Pernyataan pendiri wahabi, Muhammad bin abd wahab ini menyatakan bahwa pemahaman Laa ilaha illallah didapatkan langsung dari Allah, dengan kata lain muhammad bin abd wahab mengaku mendapatkan wahyu secara langsung. .

Baca Juga:  Benarkah Wahabi adalah Pengikut Ahlussunnah? Pahami dulu Sejarah Berdirinya Sekte Wahabi

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mengkafirkan guru- gurunya, semua ulama dan mengkafirkan dirinya sebelum menyebarkan faham Wahhabi. Pernyataan tersebut ditulis oleh muridnya sendiri, Syaikh Ibn Ghannam dalam Tarikh Najd hal. 310.

Dalam kitab Kasyf al- Syubuhat hal. 29-30, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berkata:

Ketahuilah bahwa kesyirikan orang- orang dulu lebih ringan dari pada kesyirikan orang orang masa kitasekarang ini.”

Maksudnya kaum Muslimin di luar golongannya itu telah syirik semua. Kesyirikan mereka melebihi kesyirikan orang-orang Jahiliyah. Sebagaimana ia tulisdalam kitab Kasyf al- Syubuhat, kitab pendiri Wahhabi yang paling ekstrem dan paling keras dalam mengkafirkan seluruh kaum Muslimin selain golongannya.

Dalam kitab al-Durar al-Saniyyah fi al-Ajwibatal-Najdiyyah, kumpulan fatwa-fatwa ulama Wahhabi sejak masa pendirinya, yang di-tahqiq oleh Syaikh Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim, ulama Wahhabi kontemporer, ada pernyataan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, bahwa:

Ilmu fiqih dan kitab-kitab fiqih madzhab empat yang diajarkan oleh para ulama adalah ilmu syirik, sedangkan para ulama yang menyusunnya adalah syetan syetan manusia dan jin. (Al-Durar al-Saniyyah, juz 3 hal. 56).

Baca Juga:  Manfaat Wudhu Ditinjau dari Sisi Agama dan Kesehatan

Pernyataan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab ini berarti pembatalan dan pengkafiran terhadap kaum Muslimin yang mengikuti madzhab fiqih yang empat.

Dalam berbagai kitab dan risalahnya, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab selalu menyebutkan kalimat kalimat yang ditujukan kepada orang orang musyrik. Namun ia tidak pernah menyebut seorang pun nama orang musyrik yang menjadi lawan polemiknya dalam kitab-kitab dan tulisannya.

Justru yang ia sebutkan adalah nama- nama para ulama terkemuka pada waktu itu seperti Syaikh Ibn Fairuz Marbadal- Tamimi, Ibn Suhaim, Syaikh Sulaiman dan ulama ulama lainnya. Maksudnya, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab mengkafirkan seluruh ulama pada waktu itu yang tidak mengikuti ajarannya.

Bahkan secara terang- terangan , Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menyebutkan dalam kitab Kasyf al- Syubuhat, bahwa kaum Muslimin pada waktu itu telah memilih mengikuti agamanya Amr bin Luhay al-Khuza’i, orang yang pertama kali mengajak orang-orang Arab memuja berhala.

Pengkafiran terhadap kaum Muslimin terus dilakukan oleh ulama Wahhabi dewasa ini. Dalam kitab Kaifa Nafhamu al-Tauhid, karangan Muhammad bin Ahmad Basyamil, disebutkan:

Baca Juga:  Inilah Kesimpulan Kita Tentang Sekte Salafi Wahabi

Aneh dan ganjil. Ternyata menurut ulama wahabi ini, Abu Jahal dan Abu Lahab lebih bertauhid kepada Allah dan lebih murni iman nya kepada Allah dari pada kaum Muslimin yang bertawassul kepada nabi, para wali dan orang orang saleh dan memohon pertolongan dengan perantara mereka kepada Allah. Ternyata menurut ulama wahabi ini, Abu Jahal dan Abu Lahab yang menyembah berhala dan jelas jelas mengakui ketuhanan berhala lebih bertauhid dan lebih beriman daripada kaum Muslimin yang mengucapkan tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasul Allah.” (Muhammad bin Ahmad Basyamil, Kaifa Nafhamu al-Tauhid, hal. 16).

INI ADALAH FAKTA AJARAN MUHAMMAD BIN ABD WAHAB ADALAH AJARAN YANG RUSAK DAN CACAT.

(Sanad: IG @no.wahabisme)

Redaksi

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *