Mutiara Nasehat Luqmanul Hakim, Panduan Mendidik Anak Menjadi Muslim Sejati

nasehat luqmanul hakim kepada anaknya

Pecihitam.org – Mempelajari sekaligus mengamalkan Mutiara-mutiara Nasehat Luqmanul Hakim adalah merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, dengan mempelajari dan mengamalkan nasehat atau wasiat tersebut akan dapat membantu kita dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana ini.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pada kesempatan ini penulis akan memaparkan beberapa nasehat atau wasiat Luqmanul Hakim kepada anaknya yang terdapat di dalam Al-Quranul Karim.

Wasiat atau Nasehat dari Luqmanul Hakim ini adalah pokok-pokok pendidikan yang luar biasa pentingnya.

Nasehat Luqmanul Hakim Kepada Puteranya

Nasehat Pertama: Beriman kepada Allah dan jangan Menyekutukannya

Allah Ta’ala Berfiman dalam Al-Quran :

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“(Perhatikanlah) ketiak Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia  memberikan pengajaran kepadanya: wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu adalah benar-benar suatu kezaliman yang besar”. (Q.S. Luqman: 13)

Syirik atau menduakan Allah adalah termasuk salah satu dari beberapa dosa besar. Perihal keteguhan Iman merupakan inti dari pada aqidah kita umat Islam.

Oleh karena itu sudah menjadi suatu kewajiban bagi kita orang tua untuk menanamkan ketauhidan atau iman yang benar ke dalam jiwa anak-anak kita.

Baca Juga:  Gus Baha: Ketika Nabi Saw Qadha Shalat Subuh

Nasehat Kedua: Birrul Walidain (Berbakti Kepada Ibu Bapak)

Allah Ta’ala Berfiman dalam Al-Quran :

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Aku Wasiatkan kepada manusia, terhadap ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan (menderita) kelemahan di atas kelemahan dan menceraikannya dari susuan dalam dua tahun (yaitu): bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu . kepada-Ku tempat kembali”. (Q.S. Luqman: 14)

Berbakti kepada ibu bapak adalah suatu kewajiban yang Allah perintahkan kepada kita, jangan pernah sekalipun kita membangkang terhadap perintah keduanya, bahkan berkata “ah” pun tidak di perbolehkan apalagi sampai membentak atau mencaci keduanya.

Keridhaan orang tua kepada kita adalah merupakan tanda ridhanya Allah SWT dan sebaliknya, murka kedua ibu bapak adalah tanda dari murkanya Allah kepada kita.

Kendati demikian, bila ibu bapak kita menyuruh atau mengajak kepada kemungkaran, maka wajib bagi kita mengabaikan/meninggalkan ajakan tersebut dengan santun dan tetap menghormati mereka sebagai orang tua.

Dan kita di tuntut untuk senantiasa mendoakan keduanya agar di ampuni dosa-dosa mereka dan selalu dalam kasih saying Allah SWT.

Baca Juga:  Mengganti Nama Anak Dalam Islam

Nasehat Ketiga: Shalat, Amar ma’ruf nahi mungkar dan Bersabar atas setiap cobaan

Allah Ta’ala Berfiman dalam Al-Quran :

ا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah orang (berbuat) yang ma’ruf (kebaikan) dan laranglah (berbuat) yang mungkar, serta sabarlah atas cobaan yang menimpa engkau. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (Q.S. Luqman: 17)

Tanamkan kedisiplinan beribadah dalam diri si anak, karena kedisiplinan dalam ibadah adalah hal yang sangat penting, terlebih lagi dalam hal Shalat lima waktu.

Kemudian tanamkan pula semangat dakwah dalam diri anak kita supaya ia dapat konsisten memperjuangkan agama Allah dengan mengajak orang-orang kepada berbuat kebaikan dan melarang ummat daripada berbuat kejahatan.

Begitupula kesabaran, beri ia pemahaman tentang hakikat daripada setiap cobaan yang menimpa, tanamkan kesabaran dalam jiwanya agar dia dapat menanggapinya dengan tenang dan tabah serta ridha kepada setiap ketentuan Allah SWT terhadap dirinya.

Nasehat Keempat: Janganlah Bersikap Sombong dan suka bermegah-megah

Baca Juga:  Apa Itu Kalimat Istirja’ dan Keistimewaan Membacanya

Allah Ta’ala Berfiman dalam Al-Quran :

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Janganlah engkau palingkan pipi (muka) engkau (karena sombong) terhadap manusia dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak mengasihi tiap-tiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Q.S. Luqman: 18)

Hendaknya sebagai orang tua, kita mestilah pandai mendidik akhlak anak-anak kita, agar memiliki budi pekerti yang luhur. Jangan sampai mereka memiliki perangai yang tidak terpuji, sombong, takabbur, riya dan lain sebagainya.

Demikianlah beberapa Mutiara-mutiara Nasehat Luqmanul Hakim kepada anaknya, petuah-petuah ini mengandung inti/pokok-pokok pendidikan yang sangat berharga yang mesti kita amalkan atau kita terapkan dalam membimbing dan membina anak-anak kita agar menjadi muslim yang sejati.

Wallahu A’lam Bisshawaab !

Muhammad Haekal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *