Tentang Kebiasaan Jamaah Haji Naik ke Jabal Rahmah dan Berdoa, Apakah Ada Anjurannya?

Naik ke Jabal Rahmah

Pecihitam.org – Kebiasaan jeamaah haji asal Indonesia ketika sedang melakukan wukuf di Padang Arafah adalah naik ke Jabal Rahmah dan memanjatkan doa di sana. Bahkan tak jarang ada yang menuliskan nama keluarga ataupun orang yang dicintainya dengan tujuan agar suatu saat mereka juga dipanggil oleh Allah untuk menunaikan ibadah haji.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pertanyaannya, Adakah anjuran di dalam Islam mengenai perilaku yang kerap dilakukan oleh jamaah haji itu?

Dalam hal ini, para ulama berbeda pendapat.

Pendapat pertama menyatakan bahwa perilaku semacam itu tidak dianjurkan bahkan tidak mempunyai dasar sama sekali.

Mereka menyatakan hal itu tidak ada dasarnya dan tidak memiliki keutamaan, karena Jabal Rahmah merupakan bagian dari padang Arafah yang sama dengan bagian Arafah lainnya, tidak ada keistimewaan khusus padanya kecuali tempat wukufnya Rasulullah SAW.

Pesan tentang ini, salah satunya bisa ditemukan di dalam tafsir Imam As-Syanqithy yang berjudul Tafsir Adwaul Bayan halaman 355

Baca Juga:  Benarkah Ibadah Puasa Bisa Mengendalikan Amarah? Ini Fakta Ilmiahnya

ﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﺼﻌﻮﺩ ﻋﻠﻰ ﺟﺒﻞ ﺍﻟﺮﺣﻤﺔ ﺍﻟﺬﻯ ﻳﻔﻌﻠﻪ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻮﺍﻡ ﻻ ﺃﺻﻞ ﻟﻪ، ﻭﻻ ﻓﻀﻴﻠﺔ ﻓﻴﻪ ﻷﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﺮﺩ ﻓﻰ ﺧﺼﻮﺻﻪ ﺷﻰﺀ ﺑﻞ ﻫﻮ ﻛﺴﺎﺋﺮ ﺃﺭﺽ ﻋﺮﻓﺔ، ﻋﺮﻓﺔ ﻛﻠﻬﺎ ﻣﻮﻗﻒ، ﻭﻛﻞ ﺃﺭﺿﻬﺎ ﺳﻮﺍﺀ ﺇﻻ ﻣﻮﻗﻒ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﺎﻟﻮﻗﻮﻑ ﻓﻴﻪ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﻏﻴﺮﻩ

Ketahuilah bahwa naik ke Jabal Rahmah yang banyak dilakukan oleh orang awam, tidak ada dasar tentangnya dan tidak ada fadilah dalam hal tersebut. Karena tidak terdapat satu penjelasan pun tentang keistimewaannya.

Bahkan ia sama seperti bagian bumi Arafah lainnya. Bumi Arafah semuanya adalah tempat wukuf dan semua tanahnya adalah sama kecuali tempat wukufnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, maka wukuf di tempat tersebut adalah lebih utama daripada tempat lainnya.

Pendapat kedua didukung oleh Ibnu Jarir At-Thabari dan Imam Al-Mawardi dalam kitabnya Al-Hawi Al-Kabir dan Imam Al-Bandiniji. Mereka menyatakan dianjurkan melakukan naik ke Jabal Rahmah.

Baca Juga:  Inilah Pendapat 4 Madzhab tentang Hukum Kurban

Bahkan Imam Mawardi mengatakan dianjurkan melakukan wukuf di Jabal Rahmah, karena tempat tersebut dikenal juga sebagai bukit doa. Dan konon bukit tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa ini merupakan tempat wukufnya para nabi.

إلا أبو جعفر محمد بن جرير الطبري فإنه قال: يستحب الوقوف عليه، وكذا قال الماوردي في الحاوي يستحب قصد هذا الجبل الذي يقال له جبل الدعاء ، قال: وهو موقف الأنبياء صلوات الله وسلامه عليهم، وذكر البندنيجي نحوه

Kecuali Abu Ja’far Muhammad Ibnu Jarir At-Thabari, karena ia berkata: Dianjurkan wukuf di Jabal Rahmah. Begitu juga Imam Al-Mawardi berkata di dalam kitab Al-Hawi Al-Kabir:

Dianjurkan menuju bukit yang juga disebut bukit doa ini. Bukit ini adalah tempat wukufnya para nabi alaihimus salam. Imam Al-Bandiniji juga menuturkan hal serupa.

Demikian tulisan kami yang menjelaskan dan memaparkan perbedaan para ulama terkait naik ke Jabal Rahmah,.melakukan wukuf serta memanjatkan doa di atasnya. Wallahu a’lam bisshawab!

Faisol Abdurrahman