Nasehat Rasulullah Saw Saat Haji Wada Sebelum Beliau Wafat

nasehat rasulullah

Pecihitam.org – Peristiwa haji wada’ terjadi pada tahun 10 H yang di sebut sebagai haji perpisahan karena tidak lama setelah itu Rasulullah Saw wafat dan meninggalkan kesedihan mendalam bagi seluruh sahabat dan kaum muslimin lainnya. Sebenarnya, sebagian dari para sahabat sudah mengetahui isyarat yang di berikan oleh Rasulullah Saw saat khutbah terakhir kalinya sebelum beliau wafat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Ketika beberapa waktu menjelang Rasulullah Saw wafat, beliau menerima wahyu terakhir yaitu Surat Al-Maidah ayat 3, yang menjelaskan bahwa Allah Swt telah menyempurnakan agama Nabi Muhammad Saw (Islam) dan juga merupakan tanda bahwa dakwahnya telah selesai.

Bahkan beliau juga sempat berpesan kepada ummatnya agar selalu senantiasa berpegang teguh kepada dua hal yaitu Al-Qur’an dan Hadist (sunnah Rasul). Apabila seseorang hidup dengan bersumber pada dua perkara itu maka akan di pastikan bahwa ia tidak akan sesat hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.

Begitupun saat peristiwa haji wada’, Rasulullah Saw menyampaikan sebuah nasehat dan pelajaran bagi seluruh umat muslim yang dapat memperkuat aqidah keislaman kita, sebagaimana di sebutkan dalam sebuah hadist berikut :

Baca Juga:  Bentar Lagi Puasa, Ini Lho 5 Manfaat Menikah Muda Selain Bisa Bangunin Sahur

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم في حجة الوداع : ألاأخبر كم بالمؤمن ؟ من أامنه الناس على أموالهم وأنفسهم والمسلم من مسلم الناس من لسا نه و يده وا لمجا هد من جاهد نفسه في طا عة الله والمها جر الخطايا والذنوب

“Nabi Muhammad Saw bersabda saat haji wada’, ‘Maukah kalian akau beritahu pengertian mukmin? (Mukmin) yaitu orang yang memastikan dirinya memberi rasa aman untuk jiwa dan harta orang lain. Sementara muslim adalah orang yang memastikan ucapan dan tindakannya tidak menyakiti orang lain. Sedangkan mujahid adalah orang yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan Allah swt. Sedangkan orang yang berhijrah (Muhajir) ialah orang yang meninggalkan kesalahan dan dosa.” (HR. Imam Ahmad)

Jadi, dalam nasehat tersebut Rasulullah Saw menjelaskan terkait makna dari mukmin, muslim, mujahid dan mujahir. Dan pada intinya Rasulullah Saw mengingatkan bahwa Islam bukanlah agama yang individual.

Baca Juga:  Inilah 4 Manfaat Syukur bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

Selain itu, agama islam juga tidak hanya mengatur tentang hubungan manusia dengan Tuhan saja atau Hablumminallah, tetapi juga tetap mengatur hubungan terhadap sesama manusia atau hablumminannas agar tetap terjaga.

Islam juga membedakan ibadah menjadi dua yaitu ibadah mahdah yang berhubungan langsung kepada Allah Swt seperti sholat dan puasa. Sedangkan ibadah ghairu mahdah merupakan ibadah yang berhubungan dengan kemanusiaan seperti zakat, infaq dan shodaqoh. Hal ini di tunjukkan dengan adanya ibadah-ibadah muamalah seperti zakat, shodaqoh atau infaq.

Sebagai mukmin atau orang yang beriman, maka kita harus selalu berusaha untuk memberikan kenyamanan serta keamanan terhadap orang lain. sekalipun yang kita lakukan hanyalah perkara kecil atau sepele tetapi setidaknya kita tetap menjaga diri kita baik dari perilaku ataupun ucapan agar tidak dapat membuat seseorang merasa tersinggung dan menyakiti hati secara sengaja maupun tidak.

Baca Juga:  Begini Cara Menjawab Adzan Yang Benar Sesuai Sunnah

Sama halnya dengan mujahid, karena sebutan mujahid tidak hanya di peruntukkan untuk orang-orang yang ikut dalam peperangan saja. Yang di sebut sebgaai mujahid adalah siapa saja yang senantiasa melakukan sesuatu atas dasar karena keta’atanya terhadap Allah Swt. Misalnya seperti kewajiban seseorang untuk mencari ilmu, karena siapapun yang berjuang untuk mencari ilmu maka ia juga di sebut sebagai mujahid atau orang yang berjihad di jalan Allah Swt. Wallahua’lam bisshawab. (AF)

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik