Niat, Waktu dan Keutamaan Puasa Arafah yang Harus Kamu Tahu

keutamaan puasa arafah

Pecihitam.org – Salah satu puasa sunnah yang dianjurkan adalah puasa Arafah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 bulan Dzulhijah pada kalender Islam Qamariyah/Hijriyah. Puasa Sunnah ini sangat dianjurkan bagi kaum muslim yang tidak menjalankan ibadah haji. 

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Seorang muslim yang ingin berpuasa Arafah dianjurkan untuk melafalkan niat puasanya di malam harinya. Lafal niatnya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

(Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.)

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Jika kita ingin berpuasa sunnah Arafah di siang hari namun tidak sempat melafalkan niat dan berniat di malam hari, maka pelafalan niat boleh menyusul seketika itu juga. Sebab, kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Niat puasa sunnah boleh dilakukan di siang hari sejauh yang berpuasa belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.

Niat di malam hari dan siang hari berbeda. Berikut ini adalah lafal niat di siang hari:

Baca Juga:  Definisi Sholat dan Dalil-Dalil yang Mewajibkan Untuk Menunaikan 5 Waktu

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

(Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.)

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.”

Puasa Sunnah ini dilaksanakan sehari sebelum idul adha, di mana kaum Muslimin yang tengah melaksanakan ibadah haji sedang menunaikan wukuf di Arafah. . Puasa sunnah ini ditetapkan tetapi karena datangnya hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah. Meski Hari Arafah di Indonesia tidak sama dengan di Saudi Arabia, yakni berlainan waktu 4-5 jam.

Berpuasa di hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah mempunyai fadhilah atau keutamaan tersendiri, berdasarkan pada hadits berikut ini:

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً

“Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat.” (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)

Karena mempunyai keutamaan begitu besar, oleh karenanya para ulama memasukkan puasa Arafah ini ke dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan (muakkad).

Baca Juga:  Wudhu di Sungai, Bolehkah? Bagaimana Hukum dan Tata Caranya?

Tentang puasa Arafah, Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim:

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Artinya: “Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim).

Sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah merupakan hari yang istimewa untuk menjalankan ibadah seperti puasa. Hal ini sesuai dengan Abnu Abbas RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِيْ أَياَّمُ اْلعُشْرِ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهُ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ شَيْءٌ

”Diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid.” (HR Bukhari)

Baca Juga:  Hukum Menonton Film Blue dalam Islam

Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi yang tidak menjalankan ibadah haji di tanah suci. Bagi kaum Muslimin yang mempunyai tanggungan puasa Ramadhan, maka disarankan untuk mengerjakannya leih dahulu, Tetapi kalau utang puasa Ramadhan itu baru teringat jelang hari Arafah, sebaiknya ia membayar qadha puasanya di hari Arafah.

Ayu Alfiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *