Ormas Islam Se-Indonesia Minta Pemerintah Tindak Tegas Kelompok Radikal

LPOI

Pecihitam.org – Indonesia merupakan negara yang sangat terbuka, sehingga konsekuensinya mudah dimasuki oleh para pelarian dari Suriah dan Irak. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) KH Said Aqil Siroj.

Maka dari itu, Kiai Said yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) meminta pemerintah agar lebih tegas dalam menyikapi kelompok radikal.

“Kami ormas Islam yang tergabung maupun yang tidak bergabung yang punya komitmen empat pilar akan bersama aparat sesuai dengan konstitusi yang kita akui bersama,” kata Kiai Said dalam acara LPOI bertajuk ‘Selamatkan Indonesia dari Radikalis, Teroris, dan Separatis’ di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, dikutip dari situs resmi NU, Kamis, 12 September 2019.

Baca Juga:  Corona Merebak, Kemenag Layani Pendaftaran Nikah Lewat Online

Pada kesempatan itu, Kiai Said menegaskan bahwa para pendiri bangsa telah mempertaruhkan segalanya, termasuk nyawanya untuk berjuang demi tercapainya kemerdekaan dan mempertahankan negara Indonesia dari upaya penjajah yang kembali akan merebutnya.

“Kami harap semua pihak, khususnya umat Islam agar mengisi kemerdekaan dengan menyebarkan Islam yang santun dan menjauhi kekerasan, memperbanyak pendidikan, dan membangun masyarakat yang menjunjung tinggi akhlak yang mulia,” ujarnya.

“Kita andil semampu kita, kita ikut bersama-sama dengan stakeholder yang lain mempertahankan NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945,” sambungnya.

Seminar LPOI bertajuk ‘Selamatkan Indonesia dari Radikalis, Teroris, dan Separatis’ dihadiri sejumlah pembicara, yakni Ketua Umum LPOI KH Said Aqil Siroj, Direktur Keamanan Negara Badan Intelijen Keamanan Polri Brigjen (Pol) Joko Mulyono, Kepala Subdirektorat Kontrapropaganda BNPT Kolonel TNI Sujatmiko, dan Deputi VI Bidang Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Sundawan Salya.

Baca Juga:  Mahfud MD Ungkap Tiga Kelompok yang Sering Mengkafirkan Orang Lain

Turut hadir Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Muhammad Fahri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *