Penjelasan Tentang Iman, Islam dan Ihsan dalam Hadits Nabi

iman islam ihsan

Pecihitam.org – Iman islam dan ihsan sudah menjadi rangkaian yang tidak bisa terpisahkan satu dengan yang lainnya. Umat muslim tentu saja sudah tidak asing lagi, bahkan ketiga istilah tersebut telah di ibaratkan seperti bangunan rumah yang saling mengokohkan satu sama lain.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Iman, Islam dan ihsan juga pernah di jelaskan pada percakapan Rasulullah Saw dengan Malaikat Jibril, sebagai berikut:

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الإِسْلاَمِ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ: صَدَقْتَ قَالَ: فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ الإِيمَانِ قَالَ: أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ: صَدَقْتَ قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ الإِحْسَانِ قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ : فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ قَالَ: مَا الْمَسْؤُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا قَالَ: أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ قَالَ: ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِي: يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلُ؟ قُلْتُ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ: فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ. (رواه مسلم)

Baca Juga:  Ini Diskusi Para Ulama Mengenai Bahasa Non-Arab dalam Al-Qur'an

“Dari Umar bin Khattab r.a berkata: suatu ketika kami duduk bersama dengan Rasulullah Saw. Dan tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang mengenakan pakaian, rambutnya pun berwarna hitam, seorang tersebut tidak terlihat seperti orang baru saja dalam perjalanan yang jauh dan tidak ada di antara kami yang mengenalnya. Ia duduk di hadapan Nabi Saw, kemudian ia menyandarkan kedua lututnya tepat pada kedua lutut Nabi Saw, dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Rasulullah Saw, lalu ia berkata “ Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam”, Rasulullah Saw pun menjawab “ Islam adalah ketika engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Swt, mendirikan sholat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan serta mengerjakan Ibadah Haji ke Baitullah apabila kau mampu melakukannnya” kemudian orang itu menyahut jawaban Rasulullah Saw “ Engkau benar,” lalu bertanya lagi “ beritahukan padaku tentang Iman” Rasulullah pun menjawab “ apabila engkau beriman pada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari kiamat dan beriman pada takdir Allah Swt yang baik ataupun yang buruk” orang itu pun berkata lagi “ engkau benar, beritahukan aku tentang Ihsan” Rasulullah Saw pun menjawab “ Ihsan adalah ketika kau beribadah kepada Allah seakan-akan kau melihat-Nya, dan sesungguhnya Allah pasti melihatmu.” (HR.Muslim)

Dalam hadist tersebut menjelaskan tentang percakapan antara Rasulullah Saw dengan Malaikat Jibril yang membahas tentan Iman, Islam dan Ihsan. Bahwa Iman adalah sebuah dasar akidah berupa keyakinan terhadap Allah Swt, sehingga dapat di wujudkan melaui kelima rukun islam.

Baca Juga:  Sunnatullah (Hukum Ketetapan Allah), Samakah dengan Kausalitas?

Sedangkan pelaksanaannya di lakukan dengan ihsan yaitu melaksnakan ibadah seakan-akan kita melihat Allah Swt dan Allah Swt sudah pasti melihat kita. Ihsan merupakan sebagian usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Iman dapat di pelajari dengan ilmu pengetahuan tentang Tauhid (Teologi) tentang aqidah atau keyakinan. Kemudian yang kedua adalaah Islam yaitu berupa ibadah amaliyah yang telah di kodifikasikan dalam ilmu fiqh sebagai bentuk amalan lahiriah manusia sebagai hamba Allah Swt.

Adapun yang ketiga adalah Ihsan sebagai cara kita dalam beribadah kepada Allah Swt dengan perasaan takut, khusyu’, ridho’ serta ikhlas menjalankannya sebagai upaya agar semakin dekat kepada Allah Swt. Ihsan termasuk bagian dari Tasawuf yang salah satunya melalu jalan Thariqah.

Baca Juga:  Inilah 10 Sifat Terpuji Anjing yang Perlu Kita Tiru

Menurut KH. Syaikhuddin Rahman Blitar, menyebutkan bahwa Iman, Islam dan Ihsan ibaratkan bangunan rumah. Iman sebagai pondasinya, islam sebagai tembok dan bangunan lainnya, serta Ihsan sebagai atap dan ornament-ornamen lainnya. Sehingga ketiganya layaknya kesatuan yang tidak bisa di pisahkan satu sama lain.

Jadi, Iman, Islam dan Ihsan merupakan tiga lapisan manusia sebagai seorang Hamba Allah Swt. Ketiganya saling berkaitan satu sama lain seperti bangunan rumah yang saling mengokohkan. Iman berupa keyakinan kepada Allah Swt serta segala ketetapan-Nya, kemudian di wujudkan dalam amalan lahiriah yaitu kelima rukun Islam, dan di lakukan dengan Ihsan yaitu seakan-akan Allah Swt melihat kita. Wallahua’lam.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik