Pecihitam.org – Setelah pulang pergi India-London dan mengikuti berbagai mu’tamar yang di hadiri oleh tokoh-tokoh penting, tampaknya perjalanan Mr. Hempher belum berakhir. Menurut kisah di awal Hempher adalah orang yang memiliki loyalitas yang sangat tinggi untuk kerajaan Britania Raya.
Cara yang digunakan Hempher untuk mengecoh umat Islam adalah menyembunyikan jati dirinya sebagaiman mata-mata pada umumnya. Britania Raya tentu tidak pernah salah memilih Hempher untuk mengemban tugas yang sangat khusus.
Dua tahun Hempher melawat ke berbagai negara jajahan Britania Raya sudah sangat banyak mengumpulkan data-data yang sangat akurat untuk menyerang balik Islam. Sudah tentu mereka lelah berperang secara langsung dengan umat Islam.
Ini di buktikan dengan Perang Salib yang terjadi di Timur Tengah, pada saat itu kaum Nasrani berhadapan dengan pahlawan Islam dari Tikrit, Iraq yaitu Salahuddin Al-Ayyubi yang mendirikan dinasti Ayyubiyah.
Sejenak kembali pada masa perang salib, pada masa setelah Baitul Maqdis di taklukkan oleh kaum Nasrani melalui perang salib selama 88 tahun, maka umat Islam di bawah komando Salahuddin Al-Ayyubi berhasil merebut kembali dan mensucikan Masjid Al-Aqsa dari salib.
Maka dari inilah kaum Nasrani memahami melawan Islam secara frontal hanya akan menghabiskan energi dan biaya yang sangat banyak. Salah satu cara yang sangat ampuh adalah dengan mengirim utusan ke wilayah musuh untuk mencari kelemahan sehingga mudah untuk menyerang saat musuh (Islam) sudah lemah.
Britania Raya sangat memahami akan hal yang telah mereka alami. Sudah tentu kafir tidak ingin salah dan terperosok dalam lubang yang sama.