Perjuangan Raden Fatah dalam Menyebarkan Agama Islam di Nusantara

perjuangan raden fatah

Pecihitam.org – Demak adalah pusat kerajaan Islam pertama yang ada di pulau Jawa. Kerajaan/kasultanan Demak muncul pada tahun 1478. Kerajaan Demak dipimpin oleh Raden Fatah. Raden Fatah lahir dari keturunan Majapahi. Ia adalah anak dari istri Prabu Brawijaya V, seorang muslimah keturunan Cina yang dihadiahkan kepada Aryo Damar sebagai Adipati Palembang.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Raden Fatah tumbuh dan dibesarkan di Palembang. Maka tidak heran di Palembang terdapat banyak bukti sejarah peninggalan Raden Fatah berupa petilasan dan benda-benda lainya. Pada masa muda Raden Fatah memperoleh pendidikan yang berlatar belakang kebangsawanan dan politik.

Kurang lebih 20 tahun lamanya ia hidup di istana Adipati Palembang. Setelah dewasa ia kembali ke Majapahit. Raden Fatah mendalami agama Islam bersama pemuda-pemuda lainnya, seperti Raden Paku (Sunan Giri), Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), dan Raden Kosim (Sunan Drajat). Setelah masuk Islam, kemudian ia pergi ke pulau Jawa tepatnya di daerah Demak.

Kita ketahui bersama bahwa, sebelum Raden Fatah datang ke pulau Jawa, Islam sudah berkembang di pulau Jawa. Hal tersebut bisa kita lihat dalam kisah Sunan Ampel dalam menyebarkan agama Islam dibeberapa tempat di Jawa.

Namun kala itu, Jawa yang masih sebagaian besar dibawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Maka otoritas pemerintahan masih dalam kendali dari sang Raja Brawijaya. Setelah Raden Fatah mulai berinjak dewasa, kemudian ia pergi ke pulau Jawa.

Baca Juga:  Biografi KH Hasyim Muzadi, Ulama yang Nasionalis dan Pluralis

Sesampainya di pulau Jawa, Raden Fatah di hadiahkan oleh ayahnya berupa daerah Demak. Dari hadiah tersebutlah, awal perjuangan Raden Fatah mendirikan sebuah kerajaan yang saat ini kita kenal dengan kerajaan Demak.  

Demak mempunyai arti rawa atau sawah dan kemudian menjadi tempat berdakwah dan berdirinya kerajaan Demak. Perkembangan kerjaan Demak semakin maju, ketika hadirnya kerajaan tersebut didukung oleh para tokoh masyarakat muslim.

Sebagai Kerajaan Islam pertama di pulau Jawa, Kerajaan Demak sangat berperan besar dalam proses Islamisasi pada masa itu. Kerajaan Demak berkembang sebagai pusat perdagangan dan sebagai pusat penyebaran agama Islam. Wilayah kekuasaan Demak meliputi Jepara, Tuban, Sedayu Palembang, Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan.

Salah satu strategi Raden Fatah dalam perjuangan menyebarluaskan dakwahnya ia harus menguasi beberapa tempat yang strategis. Tempat-tempat tersebut seperti lumbung padi, lahan, dan laut sebagai  jalur perdagangan.

Kemudian Raja mengutus anaknya, Adipati Unus, untuk memimpin penaklukan Palembang dan Malaka, tujuannya untuk menguasai kedua pelabuhan yang ramai dikunjungi pedagang-pedagang dari Asia maupun Nusantara. Selain itu, raja juga bertujuan menjaga agar perdagangan beras dan rempah-rempah di kepulauan Nusantara, yang dikuasai Demak, tidak terusik.

Baca Juga:  Biografi Singkat Imam Ahmad bin Hanbal, Pendiri Mazhab Hambali

Seorang pemimpin tentu mempunyai hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban seorang pemimpin mengarahkan ke sikap idealis yang dikehendaki. Sikap idealis seorang pemimpin melahirkan aturan, hukum, dan kebijakan dalam mengatur dan mendidik rakyatnya.

Namun, tidak menafikan bahkan seorang pemimpin tentunya mempunyai idola atau tokoh yang dikagumi karena tindakan maupun pola kepemimpinannya sehingga ia berinisiatif untuk menirunya.

Pada saat kepemimpinan Raden Fatah sebagai Sultan pertama Kerajaan Demak yang masih berdiri Kerajaan Hindu Majapahit, sebagian masyarakatnya juga masih beragama Hindu dan Buddha.

Demak pada waktu itu masih dibawah kerajaan Majapahit dan menguasi Jawa secara keseluruhan. Namun dengan bantuan para Walisongo Islamisasi pada waktu itu menjadi lebih ringan. Selain mengislamkan Jawa, Raden Fatah juga berperang melawan Portugis di Malaka yang ingin memperluas wilayahnya sampai pulau Jawa.

Kiprah Perjuangan Raden Fatah dalam menyebarkan dakwah Islam di Nusantara beredampak sangat besar. Dampak tersebut dapat kita rasakan bahwa masyarakat Jawa yang dulu masih menganut agama Hindu dan Budha dan sekarang telah menjelma menjadi pulau yang mempunyai masyarakat Muslim terbanyak di Indonesia. Tentu itu semua berkat perjuangan para walisongo yang telah sukses dalam berdakwah Islam.

Baca Juga:  Nasiruddin Ath-Thusi, Sang Pemikir dan Astronom Muslim Terkemuka dari Persia

Dari kisah di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa kita sebagai generasi penerus perjuangan para walisongo tentu jangan sampai melupakan jasa dan kiprah perjuangannya. Jasa dan perjuangan yang tidak hanya sekedar dikenang saja, melainkan juga harus kita pelajari dan kita hormati. Supaya kita mendapatkan hikmah dari kisah perjuangannya dalam memperjuangkan Islam dimasa yang akan datang.  

M. Dani Habibi, M. Ag