Pecihitam.org – Dalam catatan sejarah, Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya hanya mengalami sakit dua kali. Pertama, ketika beliau diracuni oleh seorang wanita Yahudi. Kedua kalinya, ketika menjelang akhir hayatnya.
Kesahatan beliau selama masa hidupnya sangat terjaga. Para ulama sepakat, kesehatan beliau itu tidak terlepas dari cara beliau menjaga pola makannya.
Karena pada dasarnya menurut pakar kesehatan “makanan juga bagian dari obat-obatan yang mampu menjaga kesehatan tubuh”.
Berikut ini kami sajikan untuk pembaca sekalian enam pola makan ala Rasulullah yang patut kita tiru agar makanan yang kita konsumsi menjadi obat, bukan biang penyakit.
Pertama, sebelum sarapan pagi, Rasulullah SAW selalu melakukan siwak atau dalam bahasa sekarang dikenal dengan sikat gigi.
Hal ini merupakan bagian dari pencegahan agar organ mulut tetap sehat. Karena apabila organ mulut sakit, maka seperti apapun makanannya tidak akan terasa nikmat.
Kedua, Rasulallah selalu membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang dicampur dengan madu asli. Kita pun sudah mengetahui bahwa madu merupakan obat yang sangat ampuh untuk segala penyakit.
Ketiga, ketika beliau makan, Rasulullah mengawali dengan membaca doa, yakni basmalah dan doa sebelum makan sebagaimana kita maklum
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allahumma barik lana fima razaqtana wa qina adzaban nar
Ya Allah, berkahilah pada apa yang Engkau anugerahkan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka.
Langkah ini dilakukan agar setan tak ikut masuk dalam makanan ataupun ikut nimbrung makan hidangan yang kita santap.
Dari Hudzaifah, Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ أَنْ لاَ يُذْكَرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ
Sungguh, setan menghalalkan makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya.
Keempat, pola makan ala Rasulullah berikutnya adalah dengan menggunakan tangan kanan. Dijelaskan dalam Shahih Muslim, makan dengan tangan kiri sama dengan perilaku yang dilakukan setan.
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kirinya pula.
Kelima, tidak makan berdiri atau sambil bersandar. Karena menurut ahli saraf, orang yang makan sambil berdiri atau bersandar bisa menyebabkan refleksi sarap. Oleh karena itu, hindarilah makan dengan cara berdiri atau bersandar.
Keenam, tidak menjatuhkan makanan. Menjatuhkan makanan merupakan bagian dari meyia-nyiakan makanan (mubadzir). Dan makanan yang jatuh mungkin saja dapat membawa bakteri masuk ke dalam tubuh bila dikonsumsi.
Demikianlah pola makan ala Rasulallah SAW yang mampu membuat tubuh beliau selalu sehat. Semoga kita sama-sama bisa meneladaninya. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Amin. Wallahu a’lam bisshawab!