Patah Hati Jangan Galau! Rasulullah Saja Pernah Ditolak Wanita Ini Dua Kali

Rasulullah Saja Pernah Ditolak Wanita Ini Dua Kali

Pecihitam.org – Tahukah kamu? Ternyata Nabi Muhammad SAW pernah jatuh cinta dan patah hati. Peristiwa itu terjadi ketika Nabi masih muda. Kisah Nabi Muhammad ini mengenai Cinta pertamanya, namun ternyata bukan Siti Khadijah ra yang menjadi cinta pertama beliau, melainkan seorang gadis asal suku Quraisy bernama Fakhitah atau yang dikenal juga dengan Ummu Hani. Siapakah sebenarnya gadis itu?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Ummu Hani adalah putri dari paman nabi Abu Thalib dia adalah sepupuh Nabi sendiri dan kaka perempuan dari dua laki-laki Istimewah Ali bin Abi Thalib dan Ja’far bin Abi Thalib. Nama lengkapnya adalah Fakhitah binti Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim, ibunya adalah Fatimah binti Hasad bin Hasyim bin Abdu Manaf.

Ketika nabi masih muda beliau Saw ternyata menyukai putri pamannya tersebut dan kemudian meminang Ummu Hani melalui pamannya Abu Thalib. Namun sayangnya sang ayah telang mengikat putrinya itu dengan Hubayra bin Abi Wahb.

Hubayra telah meminang putrinya terlebih dahulu dan Ummu Hani pun menerima pinangannya. Hubayra adalah seorang pria kaya dan sekaligus penyair berbakat seperti Abu Thalib, selain kaya raya dia juga berasal dari kabilah bani Makhzum.

Baca Juga:  Sejarah Perang Antara Sahabat Nabi, Dari Perang Jamal Hingga Pemberontakan al-Hallaj

Kala itu kekuatan Bani Makzum semangkin meningkat seiring dengan merosotnya kekuatan bani Hasyim. Kemudian Abu Thalib pun menjelaskan penolakannya kepada Muhammad SAW, sebab demi menjaga hubungan baik kedua kabilah sesuai tradisi Arab kala itu.

“Wahai Muhammad putriku telah ku jodohkan dengan kabilah Makhzum sebagaimana kabilah itu menikahkan putrinya dengan kabilah kita yaitu orang tuamu Abdullah dan Aminah.”

Kisah Nabi patah hati saat cinta pertamanya bisa di baca pada artikel When Muhammad SAW feels broken heart at his first love.

Akhirnya Ummu Hani pun menikah dengan Hubayrah mereka tinggal dimekah dan dikaruniai empat orang anak. Tak berselang lama kemudian Allah mengangkat Muhammad SAW menjadi Rasul dan hal ini menyebabkan Ummu Hani berpisah dengan suaminya.

Hal ini dikarenakana Hubayrah enggan masuk Islam dan saat peristiwa Fathu Makkah ia lari ke negeri lain. Selanjutnya Ummu Hani pun hidup menjanda bersama anak-anaknya. Dari situ kemudian Rasulullah SAW meminang kembali Fakhitah untuk kali keduanya. Akan tetapi Fakhitah menolak lamaran itu dengan halus dan berkata:

Baca Juga:  Kisah Sayyidina Ali Membeli Unta Malaikat Jibril Seharga 100 Dirham

“Ya Rasulullah sungguh engkau lebih aku cintai daripada pendengaran dan penglihatanku sendiri. Namun hak suami sangatlah besar hingga aku merasa takut apabila aku melayani suami kemudian anak-anakku terlantar, dan jika aku mengurusi anak-anak aku khawatir hak-hak suamiku tidak bisa kupenuhi.”

Mendengar jawaban tersebut Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik wanita yang menunggang unta adalah wanita Quraisy yang sangat penyayang terhadap anak-anaknya yang masih kecil. Dan sangat hati-hati dalam menjaga hak-hak suami ketika ia menjadi seorang istri.” (HR. Ibnul Atsir).

Ummu Hani memang memiliki kasih sayang yang begitu besar kepada anak-anaknya, itulah yang menjadi alasan ia menolak untuk bersuami kembali. Ummu Hanni merupakan contoh nyata seorang ibu yang sangat bertanggung jawab dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya demi kebaikan masa depan mereka.

Itulah kisah seorang wanita yang pernah menolak lamaran Rasulullah Saw hingga dua kali. Dari kisah ini juga memperlihatnya sisi basyariah dari Nabi Muhammad Saw. Walaupun beliau seorang nabi dan Rasul namun sebagai manusia beliau ternyata memendam cinta yang cukup dalam kepada seorang wanita, bahkan harus sampai ditolak dua kali.

Baca Juga:  Ketika Hamzah Masuk Islam, Paman Rasulullah yang Kelak Bergelar Singa Allah

Maka, kita bisa memetik pelajaran bahwa jodoh sudah diatur oleh Allah SWT, bahkan ketika kesempatan berjodoh itu ada belum tentu ia menjadi jodoh kita. Disisi lain Allah pasti sudah menakdirkan jodoh yang lebih baik, seperti Allah menyandingkan Khadijah ra sebagai jodoh Rasulullah SAW.

Walllahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik