Rusia Sebut Teroris di Idlib Langgar Gencatan Senjata 19 Kali

Pecihitam.org – Kelompok teroris yang berada di Idlib telah melanggar gencatan senjata hingga 19 kali. Hal ini diumumkan Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah (CR) di pangkalan Hmeimin pada Sabtu malam, 7 Maret 2020.

“19 kali pelanggaran kesepakatan gencatan senjata oleh teroris telah terpantau dalam tempo 24 jam terakhir,” kata Oleg Zhuravlev, seorang petinggi militer Rusia di Hmeimim, dikutip Liputan Islam, Minggu, 8 Maret 2020.

“Aparat kepolisian militer Rusia telah melanjutkan patrolinya di poros-poros gencatan senjata di Aleppo, Raqqa, dan al-Hasakah,” sambungnya.

Angkatan udara Rusia, kata Oleg, juga lepas landas dari bandara di Qamishli di utara Suriah untuk melakukan patroli udara di sejumlah jalur.

Baca Juga:  Berkenalan dengan IMNU, Nahdliyin Bisa Belajar Bisnis Online

Sementara itu, stasiun televisi al-Mayadeen pada Sabtu malam melaporkan, kelompok teroris Jabhat al-Nusra menembakkan sejumlah mortir ke arah basis tentara Suriah di barat Aleppo.

CR pada hari Jumat (6/3) juga mengabarkan bahwa teroris telah melanggar gencatan senjata sebanyak 6 kali.

Vladimir Putin dalam jumpa pers bersama presiden Turki Kamis malam (5/3), mengumumkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat mengadakan gencatan senjata di Idlib.

Menurut Putin, Moskow dan Ankara berencana untuk melanjutkan kerjasama yang sudah terjalin di Astana dalam masalah Suriah.

Rusia dan Turki juga sepakat melakukan patroli bersama untuk mengawasi kawasan deeskalasi di kota-kota sekitar Idlib.