Sejarah Singkat Terjadinya Perang Salib 1 (1096 M – 1099 M)

Perang Salib 1

Pecihitam.org – Sejarah awal mula terjadinya Perang Salib 1 sebenarnya masih menjadi perdebatan oleh para sejarawan. Namun Perang Salib sering sekali di kaitkan dengan adanya situasi sosial dan politik di Eropa sekitar abad ke- 11. Akibat dari munculnya suatu gerakan reformaasi oleh kekuasaan Paus, konfrontasi keagamaan serta politik antara Kekristenan dengan Islam di Eropa dan Timur Tengah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pada waktu itu, Kekristenan telah menyebar luas diseluruh wilayah Eropa, Afrika dan Timur Tengah di sekitar abad kuno terakhir. Namun, pada abad ke- 8 kaum Muslimin berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di Eropa sehingga kekuasaan kaum Kristen di Eropa dan Anatolia menjadi terbatas.

Umat islam pada masa khilafah Bani Ummayah telah berhasil merebut beberapa wilayah seperti Suriah, Mesir dan Afrika Utara dari kekuasaan Kaisar Bizantium yang mayoritas dari kaum Kristen. Namun, kekhalifahan Ummayah runtuh di Afrika Utara sehingga menyebabkan munculnya kerajaan Muslim kecil seperti Aghlabiyyah yang melakukan penyerangan terhadap Italia pada abad ke- 9.

Perang Salib 1 terjadi pada tahun 1096 M – 1099 M, antara kaum muslimin dengan tentara salib yang berupaya untuk merebut Tanah Suci. Perang ini bermula dari peziarahan yang meluas dalam kekristenan Barat. Perang Salib I disahkan oleh Paus Urbanun II pada tanggal 27 November 1095 H.

Baca Juga:  Majelis Ulama Indonesia dan Tendensi Politik Penguasa Orde Baru

Tujuan utamanya adalah untuk menanggapi sebuah permintaan oleh Kaisar Bizantium Alexios I Komnenos berupa pengajuan agar para relawan dari barat datang untuk menghalau kaum Turki Seljuk dari Anatolia. Permintaan dari Kaisar Bizantium tersebut di manfaatkan oleh kaum Kristen barat untuk dapat membebaskan kaum Kristen Timur yang berada di bawah kekuasaan kaum Muslimin sekaligus untuk menaklukkan kota Yarussalem dan Tanah Suci.

Perang Salib pada gelombang ke-1 ini berlangsung secara tidak disiplin dan tidak memiliki perlengkapan perang yang cukup dan layak. Serangan yang pertama cukup besar dan sangat sulit untuk di kendalikan ketika sampai di pinggiran Konstatinopel.

Perang Salib 1 di sebut juga dengan Perang Salib Rakyat atau Petani yang di pimpin oleh Peter sang Pertapa dan Gautier Sans-Avoir, keduanya sama sekali tidak menghormati keinginan dari Kaisar Bizantium Alexios I Komnenos sebelumnya.

Baca Juga:  Sejarah Revolusi Abbasiyah pada 14 Februari 748 M

Situasi yang terjadi di wilayah Timur Tengah pada saat itu tentara salib (kaum Bizantium) tidak gentar untuk terus berusaha melawan masyarakat Seljuk dan Dinasti Turki lainnya agar dapat menguasai Anatolia dan Suriah.

Masyarakat Seljuk merupakan kaum Muslim Sunni yang Ortodoks yang sebelumnya pernah memerintah Kesultanan Seljuk Raya. Namun akibat dari Perang Salib ini, membuat wilayahnya terbagi menjadi beberapa negara kecil.

Setelah Malik Shah I wafat pada tahun 1092 M, kemudian di gantikan oleh Kilic Arslan I dari Kesultanan Rum di Anatolia dan Sriah oleh Tutus I yang kemudian meninggal pada tahun 1095 M.

Setelah itu kekuasaan di wariskan kepada kedua putra Tutus yait Fahrulmulk Ridvan dan Dukak secara berturut-turut menguasai Aleppo dan Damaskus. Mereka memutuskan untuk membagi Suriah menjadi beberapa bagian karena terjadinya permusuhan di antara para Amir.

Sementara itu, di Mesir dan beberapa daerah di Palestina berada di bawah kendali Khilafah Bani Fatimiyyah yang menganut Syi’ah Arab. Peperangan yang terjadi antara Fatimiyyah dan Seljuk menimbulkan gangguan yang sangat besar bagi kaum Kristen setempat dan peziarah dari Barat.

Baca Juga:  Sejarah Singkat Terjadinya Perang Salib 5 (1217 M - 1221 M)

Pada Perang Salib 1 ini di menangkan oleh tentara salib dan berakhir hanya sebagai ekspedisi militer oleh bangsa Eropa Katholik Roma agar dapat merebut kembali Tanah Suci yang sebelumnya telah berhasil di taklukkan saat penaklukkan kaum muslimin atas Levant pada tahun 632 H- 661 H.

*Diolah dari berbagai sumber

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik