Pecihitam.org – Ulama KH Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq datang ke Solo untuk memberi tausiyah di Pondok Pesantren Al-Muayyad. Namun, kedatangannya tersebut sempat mendapat penolakan dari sejumlah pihak.
Kendati mendapat penolakan, penceramah Nahdlatul Ulama (NU) ini tetap hadir memberi tausiyah di Pondok Pesantren Al-Muayyad.
Setelah acara pembukaan dan pembacaan ayat Alquran, Muwafiq memulai ceramahnya dalam bahasa Jawa.
Awalnya, Gus Muwafiq, menanggapi adanya penolakan dirinya berceramah di Solo. Ia mengaku tak enak hati hingga merepotkan banyak pihak, terutama pengasuh Al-Muayyad, KH Abdurrozaq Shafawi.
“Sempat ada penolakan kemarin. Saya merasa tidak enak kepada Kiai Rozaq, sebagai kiai sepuh. Karena semua menjadi repot,” kata Gus Muwafiq, dikutip dari Detik, Minggu, 8 Desember 2019.
Pada kesempatan itu, Gus Muwafiq meminta maaf atas ceramah kontroversialnya beberapa waktu lalu. Seperti diketahui, ceramahnya tentang masa kecil Nabi Muhammad dianggap menistakan agama.
“Apabila dianggap keliru oleh segenap kaum muslimin, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Biar itu menjadi urusan saya dengan Allah, semoga permintaan maaf saya diterima,” ujarnya.
Gus Muwafiq hadir di Pondok Pesantren Al-Muayyad membawakan tausiyah mengenai fenomena orang Jawa dengan ayat Alquran. Menurutnya budaya masyarakat Jawa sangat lekat dengan ayat Alquran.
Bahkan, kata Gus Muwafiq, orang Jawa ketika dipanggil pun banyak yang menjawab dengan ‘nun’. Dia mengaitkan ‘nun’ dengan salah satu ayat dalam Alquran.
“Di hari akhir nanti seluruh ayat Alquran akan kembali kepada Allah. Semua orang yang memegang ayat Alquran akan dipanggil. Ayat Alquran itulah yang akan memberi syafaat kepada kita,” ujarnya.