Inilah Sepuluh Sahabat Rasulullah Saw yang Dijamin Masuk Surga

sahabat yang dijamin masuk surga

Pecihitam.org – Sahabat-sahabat Rasulullah Saw sangat banyak sekali, namun ada setidaknya 10 sahabat yang dijamin masuk surga. Dijelaskan dalam Arriyadh Annadhirah fi Manaqibil Asyarah, sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Dzar R.a, bahwa Rasulullah masuk ke rumah Aisyah ra dan bersabda;

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

“Wahai Aisyah, inginkah engkau mendengar kabar gembira?”, Aisyah menjawab; “Tentu, ya Rasulullah.”, Lalu Nabi S.a.w bersabda; “Ada sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu: Ayahmu masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim; Umar masuk surga dan kawannya Nuh; Utsman masuk surga dan kawannya adalah aku; Ali masuk surga dan kawannya adalah Yahya bin Zakariya; Thalhah masuk surga dan kawannya adalah Daud; Az-Zubair masuk surga dan kawannya adalah Ismail; Sa’ad masuk surga dan kawannya adalah Sulaiman; Said bin Zaid masuk surga dan kawannya adalah Musa bin Imran; Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya adalah Isa bin Maryam; Abu Ubaidah ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya adalah Idris Alaihissalam.”.

Berikut adalah ulasan singkat sepuluh sahabat Nabi yang dijamin masuk surga:

1. Abu Bakar bin Abi Qohafah (As-Siddiq)

Abu Bakar adalah seorang Quraisy dari kabilah yang sama dengan Nabi Muhammad Saw, hanya berbeda keluarga. Bila Abu Bakar berasal dari Bani Tamim, sedangkan Rasulullah Saw berasal dari Bani Hasyim.

Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq mempunyai keutamaan, yang mana ia ialah seorang pedagang yang selalu menjaga kehormatan diri. Ia juga seorang yang kaya, pengaruhnya besar serta memiliki akhlaq yang mulia.

Sebelum Islam datang pun, Abu Bakar adalah orang yang memiliki karakter yang mirip dengan Rasulullah. Belum pernah ada orang yang menyaksikan Abu Bakar minum arak atau pun menyembah berhala.

Selain itu Abu Bakar juga tidak pernah berdusta. Begitu banyak kemiripan antara beliau dengan Rasulullah S.a.w sehingga tak heran kemudian beliau menjadi khalifah pertama setelah Rasulullah wafat. Rasulullah Saw bersabda,

“Jika ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan seluruh ummat niscaya akan lebih berat keimanan Abu Bakar.”. (HR. Al Baihaqi).

Ketika menjabat sebagai Khalifah, Abu Bakar telah banyak memberi inovasi kehidupan kaum muslimin, memerangi nabi palsu, dan kaum muslimin yang tidak mau membayar zakat. Pada masa pemerintahannya pulalah penulisan Al-Qur’an dalam lembaran-lembaran dimulai.

Baca Juga:  Berdzikir Menggunakan Tasbih, Bagaimanakah Hukumnya?

2. Umar bin Khattab

Sayyidina Umar juga berasal dari kabilah yang sama dengan Nabi Saw dan masih satu kakek yakni Ka’ab bin Luai. Umar masuk Islam setelah bertemu dengan adiknya Fathimah dan suami adiknya Said bin Zaid pada tahun ke-enam kenabian.

Umar bin Khattab dikenal sebagai seorang yang cukup tegas, pandai berdiskusi, berdialog dan memecahkan permasalahan. Setelah Umar masuk Islam, da’wah Nabi yang dulunya sembunyi-sembunyi kemudian dilakukan secara terang-terangan.

Begitupun di saat hijrah ke Madinah, Umar berhijrah dengan terang-terangan. Ia bahkan sengaja berangkat pada siang hari dan melewati gerombolan kaum Quraisy. Ketika melewati mereka, Umar berkata,

“Aku akan meninggalkan Mekah dan menuju Madinah. Siapa yang ingin menjadikan ibunya kehilangan putranya atau ingin anaknya menjadi yatim, silakan menghadang aku di belakang lembah ini!”.

Mendengar perkataan Umar tak seorangpun yang berani membuntutinya apalagi mencegah Umar, sebab hal itu sama saja cari masalah dengannya.

Sebagai khalifah, Sayyidina Umar adalah seorang yang sangat memperhatikan kesejahteraan ummatnya, sampai setiap malam ia berkeliling khawatir masih ada yang belum terpenuhi kebutuhannya. Ditangannya kekuasaan Islam pun semakin meluas hingga keluar jazirah Arab.

3. Utsman bin Affan

Sebuah hadits yang menggambarkan pribadi Utsman; “Orang yang paling kasih sayang diantara ummatku adalah Abu Bakar, dan paling teguh dalam menjaga ajaran Allah adalah Umar, dan yang paling bersifat pemalu adalah Utsman.”. (HR Ahmad, Ibnu Majah, Al Hakim, At Tirmidzi).

Sayyidina Utsman adalah seorang yang sangat dermawan, dalam sebuah persiapan pasukan pernah Utsman yang membiayainya seorang diri. Setelah kaum muslimin hijrah, saat kesulitan air, Utsman juga yang membeli sumur dari seorang Yahudi untuk kepentingan kaum muslimin. Bahkan hingga kini sumur Utsman masih ada.

Pada masa kepemimpinannya menjadi khalifah, Utsman bin Affan merintis penulisan Al Qur’an dalam bentuk mushaf, dari lembaran-lembaran yang mulai ditulis pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar.

4. Ali bin Abi Thalib

Sayyidina Ali adalah pemuda pertama yang masuk Islam. Ia juga yang menggantikan posisi Rasulullah Saw di tempat tidurnya saat Beliau hijrah. Ali bin Abi Thalib dinikahkan oleh Rasulullah Saw dengan putri kesayangannya, Sayyidah Fatimah az-Zahra. Dari pernikahan keduanya Rasulullah Saw memiliki cucu Hasan dan Husain.

Baca Juga:  Tips dan Kriteria Memilih Calon Istri Menurut Imam Ghazali

5. Thalhah bin Ubaidillah

Thalhah bin Ubaidillah adalah sahabat yang ketika perang Uhud terkena lebih dari tujuh puluh tikaman panah serta jari tangannya putus. Namun Thalhah yang berperawakan tinggi kekar dan kuat inilah yang melindungi Rasulullah Saw di saat-saat genting.

Thalhah pula yang memapah Rasulullah saat tubuhnya telah berdarah dengan menaiki bukit Uhud yang berada di ujung medan pertempuran saat kaum musyrikin pergi meninggalkan medan peperangan karena mengira Rasulullah telah wafat. Saat itu Thalhah berkata kepada Rasulullah,

“Aku tebus engkau ya Rasulullah dengan ayah dan ibuku.” Nabi tersenyum seraya berkata, ”Engkau adalah Thalhah kebajikan.”, Sejak itu beliau mendapat julukan Burung Elang Dari Uhud.

Rasulullah S.a.w pernah berkata kepada para sahabatnya; “Orang ini termasuk yang gugur, dan barang siapa yang senang melihat seorang yang syahid berjalan di muka bumi maka lihatlah Thalhah.”

6. Az-Zubair bin Awwam

Sahabat Zubair bin Awwam masuk Islam pada usia lima belas tahun dan hjrah pada usia delapan belas tahun, dengan siksaan yang ia terima dari pamannya sendiri.

Kepahlawanan Zubair bin Awwam pertama terlihat dalam Badar saat ia berhadapan dengan Ubaidah bin Said bin Ash. Zubair berhasil menombak kedua mata Ubaidah hingga akhirnya ia tersungkur tak bergerak lagi, hal ini membuat pasukan Quraisy ketakutan.

Rasulullah sangat mencintai Azzubair ibnul Awwam, Beliau S.a.w pernah bersabda;

“Setiap nabi memiliki pengikut pendamping yang setia (hawari), dan hawariku adalah Azzubair ibnul Awwam.”

Pada masa pemerintahan Umar, saat panglima perang menghadapi tentara Romawi di Mesir, Amr bin Ash meminta bala bantuan pada Amirul Mu’minin. Umar kemudian mengirimkan empat ribu prajurit yang dipimpin oleh empat orang komandan, dan ia menulis surat yang isinya,

“Aku mengirim empat ribu prajurit bala bantuan yang dipimpin empat orang sahabat terkemuka dan masing-masing bernilai seribu orang”.

Tahukah anda siapa empat orang komandan itu? Mereka adalah Ubadah bin Assamit, Almiqdaad bin Aswad, Maslamah bin Mukhalid, dan Az Zubair bin Awwam. Kemudian atas izin Allah, pasukan kaum muslimin berhasil meraih kemenangan.

Baca Juga:  Inilah 2 Peran dan Tanggung Jawab Besar Manusia di Dunia

7. Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf adalah seorang pengusaha sukses, namun saat berhijrah ke Madinah ia meninggalkan semua harta yang telah ia usahakan sekian lama. Menariknya, tidak lama setelah di Madinah ia kembali menjadi seorang yang kaya raya.

Ketika Abdurrahman bin Auf meninggal, wasiatnya adalah agar setiap prajurit perang Badar yang masih hidup mendapat empat ratus dinar. Padahal yang masih hidup saat itu sekitar seratus orang, termasuk Sayyidina Ali dan Utsman.

Abdurrahman bin Auf pun berwasiat agar sebagian hartanya diberikan kepada Ummahatul muslimin, sehingga Sayyidah Aisyah berdoa; “Semoga Allah memberi minum kepadanya air dari mata air Salsabil di surga.”.

8. Saad bin Abi Waqqash

Ia adalah orang pertama yang terkena panah fisabilillah, seorang anak yang keislamannya sangat dikecam oleh ibunya, namun tetap tabah, dan kukuh pada keislamannya.

9. Said bin Zaid

Said bin Zaid ialah adik ipar Umar bin Khattab. Banyak orang yang lemah berkumpul di rumahnya untuk memperoleh ketenteraman dan keamanan, serta penghilang rasa lapar. Hal ini dikarenakan Said bin Zaid adalah seorang sahabat yang dermawan dan murah tangan.

10. Sayyidina Abu Ubaidah

Nama sahabat kesepuluh yang dijamin masuk surga adalah Abu Ubaidah bin Jarrah, yang akhirnya terpaksa membunuh ayahnya saat perang Badr, hingga Allah Swt menurunkan QS Al Mujadilah: 22.

Abu Ubaidah mendapat gelar dari Rasulullah S.a.w sebagai pemegang amanat ummat, seperti dalam sabda Beliau; “Tiap-tiap ummat ada orang pemegang amanat, dan pemegang amanat ummat ini adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah.”

Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik