Sholat Taubat: Penjelasan Tentang Dalil, Tata Cara dan Waktu Pelaksanaan yang Tepat

Sholat Taubat: Penjelasan Tentang Dalil, Tatacara dan Waktu Pelaksanaan yang Tepat

PeciHitam.org – Manusia hidup di dunia pasti pernah melakukan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Dosa adalah sebuah konsekuensi apabila kita melakukan maksiat/ pembangkangan kepada Allah SWT. Melakukan dosa akan menjadikan manusia gelap hatinya dan akan membuat berat untuk beribadah kepada Allah SWT.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Lantas bagaimana kita menghilangkan dosa maksiat itu? Tentu bisa dengan beristighfar jika hanya dosa kecil, akan tetapi bila dosa besar harus bertaubat dengan taubat nasuha dan meminta ampunan dengan sungguh-sungguh serta dilengkapi dengan sholat Taubat.

Daftar Pembahasan:

Riwayat Sholat Taubat

Sholat Taubat dalam riwayat-riwayat Nabi tidak melakukannya untuk diri sendiri, akan tetapi Beliau pernah bersabda yang didengar oleh Abu Bakar kemudian disampaikan kepada Ali bin Abi Thalib;

وَإِنَّهُ حَدَّثَنِى أَبُو بَكْرٍ وَصَدَقَ أَبُو بَكْرٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ ثُمَّ يُصَلِّى ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ

Artinya; Dan sesungguhnya Abu Bakar telah memberitakan sebuah hadits kepadaku, dan Abu Bakar telah berkata jujur, dia berkata, Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Tidak ada seseorang pun yang melakukan dosa, lalu dia berdiri kemudian bersuci lalu menunaikan sholat, setelah itu memohon ampun kepada Allah, kecuali Allah pasti akan mengampuninya

Sejalan denga Hadits di atas, Allah SWT berfirman dalam ayatNya surah Ali Imran: 135 tentang penerimaan orang yang bertaubat  dari dosa;

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (١٣٥

Artinya: dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri (melakukan dosa kecil atau besar) mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui (Qs. Ali Imran: 135)

Dasar tersebut mengindikasikan bahwa sholat taubat merupakan bentuk Bertaubat dengan sebenar-benarnya, karena dalam sholat taubat harus ada penyesalan untuk tidak mengulangi perbuatan dosa lagi. Taubat Nasuha menjadi landasan bagi orang yang melakukan dosa, kecil atau besar.

Baca Juga:  Cara Duduk Iftirasy Dalam Beberapa Riwayat Nabi Muhammad

Syarat-Syarat Taubat Nasuha

Melakukan taubat, harus memenuhi beberapa persyaratan agar taubat kita diterima oleh Allah SWT. Syarat-syarat tersebut antara lain;

  1. Tujuan Taubat harus dilakukan sematamata karena Allah SWT dengan ikhlas, bukan karena makhluk atau tujuan dunia.
  2. Orang bertaubat harus menyesali dosa yang telah dilakukan dahulu, tanpa mengulangi lagi
  3. Berhenti melaukan dosa dan tidak terus menerus terjerumus pada dosa yang sama.
  4. Mentekadkan diri untuk tidak mengulangi dosa tersebut di masa depan. Jika seseorang asih berniat mengulangi lagi, berarti tanda-tanda kecelakaan bagi orang tersebut. Karena tidak membenci Maksiat adalah perbuatan dosa.
  5. Taubat dilakukan pada waktu diterimanya taubat, yakni selama masih Hidup. Jika taubat dilakukan pada saat nyawa dikerongkongan maka tidak diterima.

Anjuran untuk bertobat dengan sungguh-sungguh (nasuha) diterangkan dalam surat At-Tahrim ayat 8 sebagai berikut;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ يَوْمَ لا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٨

Artinya; Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Qs. At-Tahrim: 8)

Tata Cara Sholat Taubat

Sholat taubat sebagai sholat memohon pengampunan atas dosa serta kesalahan-kesalahan yang sudah kita perbuat harus sesuai dengan sholat yang Rasul tuntunkan. Dalam hal sholat, memang kita harus merujuk juga pada pendapat Ulama-ulama mutabar. Ulama-ulama tersebut sudah melakukan ijtihat tentang tata cara sholat dengan mendasar perbuatan Rasulullah.

Baca Juga:  Hukum Shalat Fardhu Dua Kali Karena Tidak Khusyuk, Bolehkah?

Sebagaimana sholat sunnah yang lainnya, Sholat taubat menurut Jumhur Ulama dilakukan sebanyak 2 rakaat dengan sekali salam. Tata caranya adalah;

  1. Niat Sholat Taubat

Rukun pertama mengucapkan niat sholat Taubat Nasuha dalam hati, dengan dibarengi melafadzkan niat dengan mulut (untuk memantapkan hati).

اُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Transliterasi: USHOLLI SUNNATAT TAUBATI ROKAATAINI LILLAHI TAALA

Artinya: Saya niat Sholat Sunnah Taubat dua rakaat karena Allah Taala

  1. Takbiratul Ihram (mengangkat tangan sebatas pundak). Pelaksanaan Takbiratul Ihram dilakukan bersamaan dengan niat dalam hati.
  2. Membaca doa Istiftah/iftitah (membaca ini hanya Sunnah). Bisa menggunakan bacaan Kabiraa wal Hamdulillahi Katsiraa…dan seterusnya
  3. Membaca surat Al-Fatihah, (Bismillahi rahmanir rahimi, alhamdulillahi …. dan seterusnya)
  4. Membaca ayat atau surah dari Al-Qura Pembacaan ini bersifat sunnah Muaakkad, dengan kebebasan membaca ayat atau surat pendek maupun panjang.
  5. Ruku, Membaca Tasbih sebanyak tiga kali
  6. Itidal (berdiri sebelum sujud), dengan membaca doa itidal
  7. Sujud, dengan membaca Tasbih sujud sebanyak tiga kali
  8. Duduk diantara dua sujud, dengan membaca doa “Rabbi Ighfirli, warahmni, waj burnii… dan seterusnya)
  9. Sujud kedua, dengan membaca Tasbih sujud tiga kali
  10. Kemudian bangun dan mengulangi urutan sebagaimana nomor 2-10
  11. Tasyahud akhir, dengan membaca bacaan tasyahud akhir
  12. Salam
  13. Berdoa mohon ampunan, doa bisa menggunakan bahasa dari Riwayat Rasulullah SAW atau menggunakan redaksi sendiri.
Baca Juga:  Jangan Sampai Merugi, Ini Tujuh Hal yang Dimakruhkan dalam Shalat

Karena sangat pentingnya bertaubat, maka seorang muslim wajib dalam melaksanakan sholat Taubat harus disertai rasa penyesalan untuk tidak mengulangi perbuatan dosa yang telah diperbuat. Setelah sholat selesai juga harus melantunkan doa, dzikir, istigfar, wirid dan pujian kepada Allah SWT agar dosa terampuni serta mendapat ridho dariNya.

Waktu Pelaksanaan Sholat Taubat

Setelah mengetahui tata cara melakukan Sholat taubat, kapan waktu yang digunakan agar sholatnya sah dan diterima Taubatnya?

Secara mendasar, Sholat Taubat di kategorikan sebagai sholat Mutlak, yaitu sholat yang secara bebas tidak ditentukan secara pasti waktu pelaksanaanya. Tidak seperti sholat maktubah/ wajib, harus sesuai dengan jam-jam tertentu.

Akan tetapi, dalam melaksanakan Sholat Taubat harus menghindari waktu-waktu Haram untuk Sholat. Waktu-waktu tersebut adalah berikut;

  1. Mulai dari terbit fajar kedua hingga terbit matahari (waktu setelah kita Sholat Subuh sampai waktu Dhuha)
  2. Saat terbit matahari hingga matahari naik sepenggalah
  3. Pada waktu matahari persis di tengah-tengah hingga terlihat condong (Waktu Istiwa)
  4. Mulai dari Sholat Ashar hingga matahari tenggelam
  5. Ketika menjelang matahari tenggelam hingga benar-benar sempurna tenggelamnya.

Namun mempertimbangkan waktu Sholat Taubat yang bebas, dan beberapa waktu Haram untuk Sholat, waktu paling Afdhal/ Paling Baik bagi Sholat Taubat adalah pada 2/3 malam. Sekitar jam 2 malam. Waktu tersebut membarengi waktu Sholat Tahajud dilaksanakan. Ash-shawabu minallah

Mochamad Ari Irawan