Pecihitam.org – Salah satu sholawat yang banyak dibaca masyarakat di Indonesia adalah sholawat fatih. Sebagaimana namanya, Shalowat Nabi ini namanya merupakan lafadz sholawat yang diharapkan menjadi wasilah kepada Allah agar segala macam kebuntuan dan kemacetan persoalan yang sedang dihadapi dapat terurai.
Daftar Pembahasan:
Sejarah Sholawat Fatih
Asal mula shalawat ini adalah dari Al-Quthb Asy-Syeikh Muhammad bin Abil Hasan Al-Bakri As-Shiddiq. Dikisahkan dahulu sekitar tahun (1180-1196 H) dalam usia 46 tahun Al-Quthbul Maktum Asy-Syeikh Ahmad bin Muhammad bin Asy-Syarif Al-Hasani At-Tijani ra. berjumpa Sayyidul Wujud Rasulullah SAW dalam keadaan terjaga bukan mimpi.
Syeikh Ahmad At-Tijani menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberi tahu kepadanya bahwa sholawat fatih bukan murni susunan Syekh Al-Bakri. Namun Syekh Muhammad Al-Bakri beribadah memohon kepada Allah Swt dalam waktu yang lama, agar dianugrahi suatu sholawat yang meliputi pahala, sir, fadhiah-fadhilah dan keistimewaan semua shalawat Nabi Muhammad SAW didalamnya.
Setelah sekian lama waktu memohon, Allah mengabulkan doa syekh Muhmmad Al-Bakri, yaitu malaikat datang membawa sholawat fatih ini, yang tertulis dalam sebuah lembaran nur. Itu sebabnya diberi nama Shalawat Al-Bakriyah sebagaimana juga diberi nama Al-Yaaqutatul Faridah (permata Yaqut yang tidak ada duanya) tetapi kemudian lebih terkenal dengan Sholawat al-Fatih.
Syekh Ahmad Tijani kemudian diberi ijazah Sholawat Al-Fatih ini langsung dari Rasulullah Saw dan diberi penjelasan tentang pahala, sirr, faedah dan keistimewaannya juga tingkatan memberi ijazah pada orang lain
Dari situlah kemudian, shalawat al-Fatih ini menjadi salah satu ciri khas dari Tarekat Tijaniyah. Diantara keistimewaan sholawat fatih ini tidak ada yang menyimpang dari ayat atau kandungan Al Quran. Namun harus tetap diingat bahwa Sholawat al-Fatih bukan sebagian dari Al Quran.
Bacaan Sholawat Fatih
Adapun lafal sholawat fatih beserta terjemahannya adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي اِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammadinil Fatihi lima ughliqa, wal khatimi lima sabaqa, wan nashiril haqqa bil haqqi, wal hadi ila shiratin mustaqim (ada yang baca ‘shiratikal mustaqim’). Shallallahu ‘alayhi, wa ‘ala ālihi, wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil ‘azhim.
Artinya,“Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepadanya, keluarga dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.”
Lafdzl sholawat fatih ini dikutip dari Kitab Perukunan Melayu. Dalam kitab tersebut terdapat kutipan dari Syekh Al-Arif Al-Kubra yang menyebutkan:
“Barang siapa membaca shalawat ini seumur hidupnya sekali, niscaya ia dipelihara Allah Ta‘ala dari api neraka dan mewajibkan baginya husnul khatimah.” (Lihat Perukunan Melayu, [Jakarta, Al-‘Aidrus: tanpa tahun], halaman 52).
Para ulama memang banyak memperkenalkan lafadz shalawat. Hal ini tidak menjadi masalah. Yang perlu diperhatikan adalah penggunaan lafadz yang tidak layak bagi para nabi dan rasul seperti lafal “rahimahullah atau rahimahumullah”, “radhiyallah ‘anhu atau ‘anhum”, atau “karramallahu wajhahu atau ‘anhum.”
ولا يجوز الدعاء للنبي صلى الله عليه وسلم بغير الوارد كرحمه الله بل المناسب واللائق في حق الأنبياء الدعاء بالصلاة والسلام
Artinya, “Tidak boleh mendoakan Nabi Muhammad SAW dengan lafal yang tidak warid seperti lafal ‘Rahimahullāhu’. Tetapi lafal yang sesuai dan layak untuk para nabi dan rasul adalah lafal shalawat dan salam,” (Lihat Syekh M Nawawi al Bantani, Kasyifatus Saja, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah], halaman 4).
Keutamaan Sholawat Fatih
Beriku adalah beberapa keutamaan sholawat fatih diantaranya:
1. Melipatgandakan Pahala
Syekh Ahmad at Tijani berkata: ”Keistimewaan sholawat al-Fatih sangat sulit di terima oleh akal, karena ia merupakan rahasia Allah SWT yang tersembunyi. Seandainya ada 100.000 bangsa, yang setiap bangsa itu terdiri dari 100.000 kaum, dan setiap kaum terdiri dari 100.000 orang, dan setiap orang diberi umur panjang oleh Allah SWT sampai 100.000 tahun, dan setiap orang bersholawat kepada nabi setiap hari 100.000x, semua pahala itu belum dapat menandingi pahala membaca shalawat al-Fatih 1x.”
2. Dikumpulkan Bersama Nabi
من تلاها الف مرة في ليلة الخميس او الجمعة او الاثنين اجتمع بالنبي صلى الله عليه و سلم و تكون التلاوة بعد صلاة اربع ركعات : يقرأ فى الاولى سورة القدر ، و فى الثانية الزلزلة كذلك ، و فى الثالثة الكافرون ، و فى الرابعة المعوذتين
Artinya: “Barangsiapa membaca Shalawat Al-Fatih sebanyak seribu kali pada malam Kamis atau malam Jum’at atau malam Senin, maka akan berkumpul dengan Nabi Muhammad SAW. Adapun, bacaan Shalawat Al-Fatih itu dibaca setelah mengerjakan shalat sunnah empat raka’at dengan dua salam. Raka’at pertama setelah Surat Al-Fatihah dibaca Surat Al-Qadr. Raka’at kedua setelah Surat Al-Fatihah dibaca Surat Az-Zalzalah. Raka’at ketiga setelah Surat Al-Fatihah dibaca Surat Al-Kafirun. Dan, raka’at keempat setelah Surat Al-Fatih dibaca Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas.” (Syeikh Yusuf Isma’il An-Nabhani, Afdholush Shalawat halaman 139-140, cetakan “Darul Kutub Al-Islamiyyah”, Kalibata – Jakarta Selatan.
3. Terbebas dari Api Neraka
Menurut beberapa ulama, membaca sholawat fatih walaupun hanya sekali seumur hidupnya maka orang tersebut tidak akan masuk neraka.
( من صلى بها مرة واحدة فى عمره لا يدخل النار )
Artinya: “Barangsiapa membaca Shalawat Al-Fatih satu kali seumur hidupnya, maka tidak akan masuk neraka”
4. Pahala Menyamai 10.000 Kali Sholawat Lainnya
Beberapa ulama juga berpendapat bahwa membaca sholawat fatih bisa mendatangkan pahala yang besar. Menurut mereka, pahala membaca 1 kali sholawat fatih menyamai 10.000 kali shalawat lainnya. Bahkan ada yang mengatakan pahalanya mencapai enam ratus ribu kali lipat.
( المرة منها تعدل عشرة الاف ، و قيل : ستمائة )
Artinya: “Satu kali membaca Shalawat Al-Fatih sebanding dengan membaca shalawat lain sepuluh ribu kali. Dan, menurut pendapat minoritas ulama enam ratus ribu kali”.
5. Mempermudah Datangnya Hidayah
Fadhilah sholawat fatih yang berikutnya yaitu mempermudah datangnya hidayah. Menurut beberapa ulama, seseorang yang membaca sholawat fatih selama 40 hari berturut-turut maka ia akan tergerak hatinya untuk melakukan tobat dari segala kemaksiatan
من داوم عليها أربعين يوما تاب الله عليه من جميع الذنوب
Artinya: “Barangsiapa merutinitaskan membaca Shalawat Al-Fatih selama empat puluh hari, maka Allah akan menerima taubatnya dari segala dosa”.
6. Membebaskan dari Lilitan Hutang
Fadhilah sholawat fatih juga dapat membebaskan hidup dari lilitan hutang. Menurut beberapa ulama, InsyaAllah dengan membaca shalawat fatih dapat mempermudah rezeki dan hutang-hutang juga mudah terlunasi.
7. Dijauhkan dari Malapetaka Dunia
Fadhilah sholawat fatih juga dapat menghindarkan hidup dari cobaan atau malapetaka. Menurut beberapa ulama, barangsiapa yang membaca shalawat fatih sebanyak 20 kali setiap selesai sholat fardhu maka hidupnya akan dijauhkan dari malapetaka dan keburukan duniawi.
8. Menetapkan Iman
Fadhilah sholawat fatih yang terakhir yaitu menurut beberapa ulama, barangsiapa yang membaca sholawat fatih secara rutin, insyaAllah imannya akan dikuatkan dan menetap hingga akhir hayatnya. Dan ia meninggal dalam kondisi yang baik (husnul khotimah).
Wallahua’lam bisshawab