Sikap Selow Rasulullah Ketika Shalat Punggungnya Dinaiki Anak Kecil

hasan husain

Pecihitam.org – Rasulullah Saw merupakan satu-satunya sosok yang menjadi model ideal untuk diteladani seluruh umat manusia. Dalam diri Rasul terdapat akhlak yang super luar biasa. Hal ini jelas termaktub dalam firman-Nya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah”. QS. Al-Ahzab: 21.

Dalam segala hal, Rasulullah merupakan pribadi yang sempurna, termasuk dalam urusan mendidik anak. Rasulullah sama sekali tidak pernah membentak, mencubit apalagi memukulnya walaupun menurut ukuran adat kita anak tersebut dianggap nakal. Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam hadis riwayat Imam Ahmad dari Syadad:

حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَ أَخْبَرَنَا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ قَالَ ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي يَعْقُوبَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَدَّادٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي إِحْدَى صَلَاتَيْ الْعَشِيِّ الظُّهْرِ أَوْ الْعَصْرِ وَهُوَ حَامِلُ حَسَنٍ أَوْ حُسَيْنٍ فَتَقَدَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَضَعَهُ ثُمَّ كَبَّرَ لِلصَّلَاةِ فَصَلَّى فَسَجَدَ بَيْنَ ظَهْرَيْ صَلَاتِهِ سَجْدَةً أَطَالَهَا قَالَ إِنِّي رَفَعْتُ رَأْسِي فَإِذَا الصَّبِيُّ عَلَى ظَهَرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ سَاجِدٌ فَرَجَعْتُ فِي سُجُودِي فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ قَالَ النَّاسُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ سَجَدْتَ بَيْنَ ظَهْرَيْ الصَّلَاةِ سَجْدَةً أَطَلْتَهَا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ قَدْ حَدَثَ أَمْرٌ أَوْ أَنَّهُ يُوحَى إِلَيْكَ قَالَ كُلُّ ذَلِكَ لَمْ يَكُنْ وَلَكِنَّ ابْنِي ارْتَحَلَنِي فَكَرِهْتُ أَنْ أُعَجِّلَهُ حَتَّى يَقْضِيَ حَاجَتَهُ

Baca Juga:  Keutamaan Basmallah, Mulai dari Fleksibilitas Penggunaannya Hingga Penaklukkan Ratu Bilqis

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Ya’qub dari Abdullah bin Syaddad dari ayahnya dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar bersama kami pada salah satu dari dua shalat siang; zhuhur atau ashar, dan saat itu beliau membawa Hasan atau Husain. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu maju ke depan dan meletakkannya, kemudian bertakbir untuk shalat, beliau lalu shalat. Kemudian beliau sujud di antara (rakaat) shalatnya dengan sujud yang sangat lama.” Syaddad berkata, “Sungguh aku mengangkat kepalaku dan ternyata seorang anak kecil naik di atas punggung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau sedang sujud, kemudian aku kembali sujud, maka setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selesai shalat, orang-orang berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya tuan malakukan sujud sangat panjang sekali di tengah-tengah shalat, hingga kami mengira telah terjadi sesuatu atau turun wahyu kepada tuan?” Kemudian beliau menjawab: “Semua itu tidak terjadi melainkan anakku menaiki punggungku, dan aku tidak suka untuk mempercepat sampai dia selesai dari keinginannya.” [HR. Ahmad].

Hadis ini termaktub dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal, kitab Min Musnad al-Qabaail (musnad dari beberapa kabilah, bab Hadits Syadad bin al-Had Radhiyallaahu Anhu (hadis Syadad bin al-Had r.a). Hadis ini diriwayatkan oleh para perawi yang tsiqah. Sejauh penelusuran penulis, hadis ini tidak memiliki syawahid maupun tawabi’. Wallaahu a’lam bishshawaab.

Baca Juga:  Begini Fungsi Akal dan Wahyu Menurut Pandangan Berbagai Aliran dan Tokoh

Berdasarkan hadis ini, kita dapat mengetahui bahwa pada suatu hari, Rasulullah melaksanakan shalat Zuhur atau Ashar dan membawa cucu kesayangannya, Hasan atau Husein yang masih kecil.

Sebelum Rasul memulai shalatnya, beliau menyimpan cucunya tersebut di dekatnya. Lantas Rasul shalat dan pada saat beliau sujud, nampak salah seorang makmum melihat cucunya tersebut duduk di atas punggung Rasul hingga ia sujud dengan waktu sangat lama.

Tatkala shalat selesai, sontak para sahabat menanyakan mengapa gerangan Rasul melakukan begitu lama. Tidak seperti biasanya. Mendengar pertanyaan tersebut, lantas Rasul menjawab dengan selow (baca: tenang)

“Semua itu tidak terjadi melainkan anakku menaiki punggungku, dan aku tidak suka untuk mempercepat sampai dia selesai dari keinginannya.”

Betapa indah akhlak Rasulullah saw ini, semoga kita dapat meneladaninya dimana pun dan kapan pun. Amiiin. Demikian kisah anak kecil yang menaiki punggung Rasulullah ketika shalat, semoga bermanfaat. Wallaahu a’lam bishshawaab.

Baca Juga:  Rahasia Istimewa di Balik Perintah Shalat Lima Waktu
Azis Arifin