Sindir Koruptor, Ketum PBNU: Negara Dikuasai Orang-orang yang Punya Duit

Said Aqil

Pecihitam.org – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, menyebut Negara Republik Indonesia saat ini dikuasai oleh segelintir orang yang hanya punya duit.

“Sekarang ini yang korupsi triliyunan tenang-tenang saja. Kenapa? Negara ini sekarang sistem yang berjalan negara oligarch. Ini negara dikuasai oleh orang-orang yang punya duit. Atau didukung oleh orang-orang yang punya duit. Pak Jokowi tidak punya duit, Pak Jokowi tidak punya partai karena bukan ketua partai, tapi didukung yang punya duit dan punya partai,” kata Kiai Said, dikutip dari Tribunnews, Jumat, 27 Desember 2019.

Kritikan tersebut disampaikan Kiai Said di depan para tokoh yang hadir di acara Haul ke-6, KH Anas Sirojudin diantaranya, Dr Syeikh Ali Ibrahim Abdallah dan Dr Syeikh Muhammad Hussaini Farraj dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Baca Juga:  Pilpres Usai, Indikator Politik: 56 Persen Warga NU Pilih Jokowi

Sejumlah tokoh agama juga turut hadir pada kesempatan tersebut seperti KH Cecep Abdullah Syahid (Pengasuh Pesantren Al Falah Cicalengka Bandung, Juara Qori Internasional), Muhammad Luthfi (Ketua DPRD Kabupaten Cirebon), KH Aziz Hakim (Ketua PCNU Kabupaten Cirebon) dan sekitar 10 ribuan jemaah.

“Melarat tidak punya duit jangan berharap jadi Bupati Cirebon, melarat tidak punya duit jangan berharap jadi Gubernur Jawa Barat. Yang pegang kuasa adalah Oligarch, sekelompok kecil yang punya duit. Atau didukung orang yang punya duit, paham mboten?,” kata Kiai Said dengan suara lantang.

Kiai Said mengatakan, para Oligarch itu kebanyakan sudah kaya sejak jaman orde baru.

“Hanya di jaman orde baru mereka kaya tapi tidak berpolitik karena politiknya Pak Harto dikuasai tentara. Yang bukan tentara tidak bisa berpolitik hanya mereka kaya saja,” ujar Kiai Said.

Baca Juga:  Hadir di UIN Syarif Hidayatullah, Ketum PBNU Suarakan Sikap Moderat

“Nah sekarang di era reformasi bebas ini, uang yang dikumpulkan di era orde baru untuk kepentingan politik. Jadi jangan harap NU bisa menang selama NU tidak punya uang, jangan harap NU bisa berkuasa selama tidak punya uang atau didukung oleh orang yang punya uang,” sambungnya.

Menurutnya, Indonesia sebenarnya berada dalam kondisi sangat berbahaya karena negara dikuasai oleh para Oligarch yakni dipimpin oleh sekelompok kecil yang punya uang, yang ashabul maal, kapital.