Strategi Dakwah Islam Laksamana Cheng Ho di Nusantara

Strategi Dakwah Islam Laksamana Cheng Ho di Nusantara

Pecihitam.org – Laksamana Cheng Ho adalah sosok saudagar dan sekaligus penjelajah dunia. Cheng Ho yang mempunyai nama asli Zheng He yang hidup pada masa Kaisar Dinasti Ming pada awal abad ke-15. Cheng Ho yang berasal dari negeri Cina yang beragama Islam. Cheng Ho juga seorang yang sangat menyukai dunia sosial maritim.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Selain itu, ia juga menjadi salah satu orang yang dipercayai untuk menyebarkan diplomasi antar negara. Cheng Ho berasal dari suku Yunnan yang kala itu menjadi daerah yang mempunyai penduduk Islam terbanyak di China.

Setelah Cheng Ho masuk dalam pemerintahan Kekaisaran Dinasti Ming, cheng ho dipercaya untuk menjadi seorang pengembara dunia dengan mempunyai sebuah armada Kapal laut yang sangat besar. Karena beliau seorang muslim, maka tidak heran ketika ia memanfaatkan situasi tersebut dengan mengembangkan dakwah ajaran Islam.

Berkat kepercayaan sang kaisar untuk menjadi seorang penjelajah dunia, Cheng Ho berhasil membentuk komunitas muslim Tionghoa di Asia Tenggara.

Berkat usaha Cheng Ho, di Palembang telah di bentuk komunitas muslim tionghoa Mazhab Hanafi pertama. di Kepulauan Indonesia pada tahun 1407. Di tahun yang sama juga telah didirikan di Sambas, Kalimantan, Semenanjung Melaya, Jawa dan Fhilipina pun turut ikut membentuk komunitas ini, selama tahun 1411-1416.

Baca Juga:  Cheng Ho; Misionaris Islam Pendidik Akulturasi di Indonesia

Laksamana Cheng Ho berkunjung ke Sumatera dan Pulau Jawa sebanyak enam kali. Biar pun demikian, suatu kunjungan beberapa kapal China ke Semarang yang dinahkodai oleh seorang China muslim pada tahun 1413 bukan hal yang mustahil.

Galangan kapal yang berulang kali disebutkan dalam catatan tahunan melayu mungkin dulu berjaya pada perempat akhir abad ke-15 dan awal ke-16 yaitu ketika kapal-kapal besar dibuat untuk dipakai oleh penguasa muslim Demak.

Dikira cukup Laksamana Cheng Ho singgah di Demak, kemudian Laksamana Cheng Ho kembali berjalan menuju ke beberapa tempat lainya. Seperti  Samudera Pasai, Lamrbi (Aceh Raya), dan Palembang.

Setelah kapalnya menyandar, kemudian masyarakat menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. Melihat masyarakat yang begitu antusias, akhirnya Cheng Ho mengajarkan ajaran Islam.

Dengan dakwah yang dilakukan oleh Cheng Ho tersebut, Maka tidak heran ketika dibeberapa tempat terdapat sebuah bangunan Masjid yang unik seperti yang ada di Surabaya.

Baca Juga:  Biografi Syaikh Taqiyuddin Al Hishni Pengarang Kitab Kifayatu Al Akhyar

Kemudian Masjid tersebut diberi nama Masjid Cheng Ho. Keunikan Masjid Cheng Ho dapat dilihat dari banyaknya ornamen china dan arab yang berupa tulisan kaligrafi.

Selain itu, salah satu dampak dari datangnya Laksamana Cheng Ho di Nusantara juga berdampak pada sektor perekonomian. Pada masa itu, para nelayan dan para petani menjadi makmur karena selain ia mengajarkan kepada masyarakat tentang ajaran Islam, Laksamana Cheng Ho juga mengajarkan cara berdagang kepada masyarakat.

Dari caranya ia berdakwah yang humanis dan mengedepankan aspek budaya dan aspek ekonomi. Akhirnya masayarakat banyak yang berrbondong-bondong masuk Islam.

Peran Cheng Ho dalam penyebaran Islam di Nusantara tidak hanya berdampak pada suku atau etnis tertentu seperti Jawa dan Sumatra. Namun juga sangat berpengaruh besar terhadap orang China.

Pengaruh pelayaran dan penyebaran Islam yang dilakukan oleh Laksamana Cheng Hoo tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Pelayaran Cheng Ho juga memberikan satu era baru Islamisasi di Asia Tenggara.

Contohnya menurut Malay Annals, Cheng Hoo berperan penting dalam penyebaran Islam dalam komunitas orang China di Kepulauan Malaya, dia membuat satu struktur administrasi untuk mengelola komunitas orang Muslim China.

Baca Juga:  Alhamdulillah, Akhirnya Ulama Wahabi Ini Bertaubat dan Hijrah ke Aswaja

Selama 1420-an Cheng Ho sendiri yang membuat perkembangan secara signifikan dari semua komunitas orang Muslim China. Hal ini menunjukan bahwa Cheng Ho mempunyai ikatan kuat pada agama Islam sampai dia dewasa.

Malah banyak orang Muslim di Asia Tenggara menganggap Cheng Ho sebagai pahlawan Muslim. Alkulturasi budaya dengan agama, menjadikan Cheng Ho menjadi sosok yang sangat dikenang di dalam masyarakat Nusantara khususnya masyarakat Muslim China.

M. Dani Habibi, M. Ag