Surah Abasa Ayat 33-42; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Abasa Ayat 33-42

Pecihitam.org – Kandungan Surah Abasa Ayat 33-42 ini, dijelaskan apabila datang hari Kiamat, ketika terdengar suara yang sangat dahsyat yang memekakkan telinga, yaitu tiupan Malaikat Israfil yang kedua kalinya, maka pada hari tersebut terasa kesedihan dan penyesalan bagi seluruh orang-orang yang kafir.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Diterangkan bahwa pada hari Kiamat, manusia lari dari saudara, ibu, dan bapaknya, bahkan dari istri dan anak-anaknya. Hal itu disebabkan seluruh pikiran hanya tertuju pada penyelamatan diri dari bencana yang sangat menakutkan, sehingga lupa pada orang tua, saudara, istri, dan anak-anak.

Setiap manusia pada hari Kiamat yang dahsyat itu mempunyai urusan masing-masing yang cukup menyibukkannya sehingga tidak sempat memperhatikan orang lain.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Abasa Ayat 33-42

Surah Abasa Ayat 33
فَإِذَا جَآءَتِ ٱلصَّآخَّةُۥ

Terjemahan: Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),

Tafsir Jalalain: فَإِذَا جَآءَتِ ٱلصَّآخَّةُۥ (Dan apabila datang suara yang memekakkan) yakni tiupan sangkakala yang kedua.

Tafsir Ibnu Katsir: Ibnu ‘Abbas mengatakan: ٱلصَّآخَّةُۥ ; merupakan salah satu dari nama-nama hari kiamat yang diagungkan Allah dan selalu diperingatkan kepada hamba-hamba-Nya.” Ibnu Jarir mengatakan: “Bisa jadi ia merupakan nama bagi tiupan sangkakala.”

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini dijelaskan apabila datang hari Kiamat, ketika terdengar suara yang sangat dahsyat yang memekakkan telinga, yaitu tiupan Malaikat Israfil yang kedua kalinya, maka pada hari tersebut terasa kesedihan dan penyesalan bagi seluruh orang-orang yang kafir. Dalam ayat berikutnya diperinci kedahsyatan hari Kiamat itu.

Tafsir Quraish Shihab: Dan apabila terdengar suara amat keras dan memekakkan telinga, pertanda hari kiamat tiba,

Surah Abasa Ayat 34
يَوۡمَ يَفِرُّ ٱلۡمَرۡءُ مِنۡ أَخِيهِۥ

Terjemahan: pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,

Tafsir Jalalain: يَوۡمَ يَفِرُّ ٱلۡمَرۡءُ مِنۡ أَخِيهِۥ (Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya.).

Tafsir Ibnu Katsir: يَوۡمَ يَفِرُّ ٱلۡمَرۡءُ مِنۡ أَخِيهِ (pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,)

Tafsir Kemenag: Pada ayat-ayat ini diterangkan bahwa pada hari Kiamat, manusia lari dari saudara, ibu, dan bapaknya, bahkan dari istri dan anak-anaknya. Hal itu disebabkan seluruh pikiran hanya tertuju pada penyelamatan diri dari bencana yang sangat menakutkan, sehingga lupa pada orang tua, saudara, istri, dan anak-anak. Firman Allah:

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam (menaati) Allah. (Luqman/31: 33)

Tafsir Quraish Shihab: pada saat setiap orang berlarian meninggalkan saudara, ibu bapak, istri dan anak-anaknya.

Surah Abasa Ayat 35
وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِۥ

Terjemahan: dari ibu dan bapaknya,

Tafsir Jalalain: وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِۥ (Dari ibu dan bapaknya.).

Tafsir Ibnu Katsir: وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ (dari ibu dan bapaknya,)

Tafsir Kemenag: Pada ayat-ayat ini diterangkan bahwa pada hari Kiamat, manusia lari dari saudara, ibu, dan bapaknya, bahkan dari istri dan anak-anaknya. Hal itu disebabkan seluruh pikiran hanya tertuju pada penyelamatan diri dari bencana yang sangat menakutkan, sehingga lupa pada orang tua, saudara, istri, dan anak-anak. Firman Allah:

Baca Juga:  Surah Al-Anbiya Ayat 85-86; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam (menaati) Allah. (Luqman/31: 33)

Tafsir Quraish Shihab: pada saat setiap orang berlarian meninggalkan saudara, ibu bapak, istri dan anak-anaknya.

Surah Abasa Ayat 36
وَصَٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِۥ

Terjemahan: dari istri dan anak-anaknya.

Tafsir Jalalain: وَصَٰحِبَتِهِۦ (Dari teman hidupnya) yakni istrinya وَبَنِيهِۥ (dan anak-anaknya) lafal Yauma merupakan Badal dari lafal Idzaa, sebagai Jawabnya disimpulkan dari berikut ini.

Tafsir Ibnu Katsir: Maksudnya, dia mengetahui mereka tetapi justru dia lari dan menjauh dari mereka, karena keadaan yang sangat menakutkan dan suasananya sangat mencekam. Di dalam hadits shahih disebutkan berkenaan dengan masalah syafaat, jika setiap Rasul dari kalangan Ulul ‘azmi diminta untuk memberi syafaat di sisi Allah, maka dia akan mengatakan:

“Saya pun mengkhawatirkan diriku sendiri.” Bahkan ‘Isa putera Maryam sendiri mengatakan: “Aku tidak meminta kepada-Nya hari ini kecuali untuk diriku sendiri, aku juga tidak meminta untuk Maryam, ibuku yang telah melahirkanku.” Oleh karena itu, Allah berfirman: (“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya.”)

Tafsir Kemenag: Pada ayat-ayat ini diterangkan bahwa pada hari Kiamat, manusia lari dari saudara, ibu, dan bapaknya, bahkan dari istri dan anak-anaknya. Hal itu disebabkan seluruh pikiran hanya tertuju pada penyelamatan diri dari bencana yang sangat menakutkan, sehingga lupa pada orang tua, saudara, istri, dan anak-anak. Firman Allah:

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam (menaati) Allah. (Luqman/31: 33)

Tafsir Quraish Shihab: pada saat setiap orang berlarian meninggalkan saudara, ibu bapak, istri dan anak-anaknya.

Surah Abasa Ayat 37
لِكُلِّ ٱمۡرِئٍ مِّنۡهُمۡ يَوۡمَئِذٍ شَأۡنٌ يُغۡنِيهِۥ

Terjemahan: Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.

Tafsir Jalalain: لِكُلِّ ٱمۡرِئٍ مِّنۡهُمۡ يَوۡمَئِذٍ شَأۡنٌ يُغۡنِيهِۥ (Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya) yakni keadaan yang membuatnya tidak mengindahkan hal-hal lainnya, atau dengan kata lain setiap orang pada hari itu sibuk dengan urusannya masing-masing.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: لِكُلِّ ٱمۡرِئٍ مِّنۡهُمۡ يَوۡمَئِذٍ شَأۡنٌ يُغۡنِيهِۥ (“Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang sangat menyibukkannya.”) maksudnya, dia selalu mengurus diri sendiri sehingga tidak peduli dengan urusan orang lain. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata: Rasulullah saw. telah bersabda:

Baca Juga:  Surah Muhammad Ayat 4-9; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

“Kalian akan digiring ke padang mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, berjalan kaki dan tidak berkhitan.” Lebih lanjut Ibnu ‘Abbas mengatakan: Lalu istri istri Nabi berkata: “Wahai Rasulallah, apakah kita dapat saling lihat? Atau sebagian kami dapat melihat aurat sebagian lainnya?” Beliau menjawab:

“Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang sangat menyibukkannya.” Atau beliau mengatakan: “Mereka tidak akan sempat untuk memperhatikan [orang lain].”

Tafsir Kemenag: Setiap manusia pada hari Kiamat yang dahsyat itu mempunyai urusan masing-masing yang cukup menyibukkannya sehingga tidak sempat memperhatikan orang lain. Ketika masih di dunia, mereka saling memberikan pertolongan sampai menebus dengan harta bilamana diperlukan, apalagi jika bersangkutan dengan keselamatan anak-anaknya sendiri yang akan meneruskan generasinya yang akan datang atau mengenai kehormatan istrinya, orang yang paling dekat dan paling setia kepadanya.

Akan tetapi pada hari akhirat nanti, tidak ada kesempatan lagi untuk memperhatikan anggota-anggota keluarganya itu karena kedahsyatan pada hari Kiamat yang sangat menyibukkan itu.

Pada hari itu manusia terbagi dua golongan: yang bahagia dan yang celaka, dan terhadap golongan yang pertama dinyatakan dalam ayat berikut ini.

Tafsir Quraish Shihab: Pada hari itu manusia sibuk dengan urusan masing-masing.

Surah Abasa Ayat 38
وُجُوهٌ يَوۡمَئِذٍ مُّسۡفِرَةٌۥ

Terjemahan: Banyak muka pada hari itu berseri-seri,

Tafsir Jalalain: وُجُوهٌ يَوۡمَئِذٍ مُّسۡفِرَةٌۥ (Banyak muka pada hari itu berseri-seri) yakni tampak cerah ceria.

Tafsir Ibnu Katsir: وُجُوهٌ يَوۡمَئِذٍ مُّسۡفِرَةٌ (Banyak muka pada hari itu berseri-seri,) maksudnya, disana umat manusia terbagi menjadi dua golongan; ada orang-orang yang wajahnya berseri-seri yaitu ceria,

Tafsir Kemenag: Banyak muka orang-orang mukmin pada hari itu berseri-seri dengan penuh kegembiraan karena mereka dapat menyaksikan sendiri apa yang dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman ternyata semuanya dapat terlaksana dengan penuh kebahagiaan. Mereka tertawa dan bergembira.

Tafsir Quraish Shihab: Hari itu akan tampak wajah yang berseri-seri, dan bersuka cita atas nikmat Tuhan.

Surah Abasa Ayat 39
ضَاحِكَةٌ مُّسۡتَبۡشِرَةٌ

Terjemahan: tertawa dan bergembira ria,

Tafsir Jalalain: ضَاحِكَةٌ مُّسۡتَبۡشِرَةٌ (Tertawa dan gembira) atau bergembira, mereka itu adalah orang-orang yang beriman.

Tafsir Ibnu Katsir: ضَاحِكَةٌ مُّسۡتَبۡشِرَةٌ (“Tertawa dan gembira ria”) yakni dalam keadaan bahagia dan gembira di dalam hati mereka, dan di wajah mereka tampak keceriaan. Mereka itulah para penghuni surga.

Tafsir Kemenag: Banyak muka orang-orang mukmin pada hari itu berseri-seri dengan penuh kegembiraan karena mereka dapat menyaksikan sendiri apa yang dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman ternyata semuanya dapat terlaksana dengan penuh kebahagiaan. Mereka tertawa dan bergembira.

Baca Juga:  Surah Abasa Ayat 1-16; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Hari itu akan tampak wajah yang berseri-seri, dan bersuka cita atas nikmat Tuhan.

Surah Abasa Ayat 40
وَوُجُوهٌ يَوۡمَئِذٍ عَلَيۡهَا غَبَرَةٌۦٓ

Terjemahan: dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,

Tafsir Jalalain: وَوُجُوهٌ يَوۡمَئِذٍ عَلَيۡهَا غَبَرَةٌۦٓ (Dan banyak pula muka pada hari itu tertutup debu) artinya, penuh dengan debu.

Tafsir Ibnu Katsir: وَوُجُوهٌ يَوۡمَئِذٍ عَلَيۡهَا غَبَرَةٌ (dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,) yakni mereka diliputi dan dipenuhi oleh kegelapan atau warna hitam pekat.

Tafsir Kemenag: Sebaliknya terhadap golongan kedua dinyatakan bahwa banyak pula muka orang-orang kafir pada hari itu tertutup debu penuh dengan sesal dan kesedihan. Mereka itu ditutup lagi oleh kegelapan karena ditimpa oleh kehinaan dan kesusahan. Mereka itulah orang-orang kafir yang amat durhaka.

Tafsir Quraish Shihab: Ada lagi, pada hari itu, muka yang keruh tertutup debu.

Surah Abasa Ayat 41
تَرۡهَقُهَا قَتَرَةٌ

Terjemahan: dan ditutup lagi oleh kegelapan.

Tafsir Jalalain: تَرۡهَقُهَا (Dan ditutup pula) diselimuti pula قَتَرَةٌ (oleh kegelapan) dan kepekatan yang menghitam.

Tafsir Ibnu Katsir: تَرۡهَقُهَا قَتَرَةٌ (dan ditutup lagi oleh kegelapan.)

Tafsir Kemenag: Sebaliknya terhadap golongan kedua dinyatakan bahwa banyak pula muka orang-orang kafir pada hari itu tertutup debu penuh dengan sesal dan kesedihan. Mereka itu ditutup lagi oleh kegelapan karena ditimpa oleh kehinaan dan kesusahan. Mereka itulah orang-orang kafir yang amat durhaka.

Tafsir Quraish Shihab: Diterpa kegelapan yang hitam.

Surah Abasa Ayat 42
أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡكَفَرَةُ ٱلۡفَجَرَةُ

Terjemahan: Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.

Tafsir Jalalain: أُوْلَٰٓئِكَ (Mereka itulah) maksudnya, orang-orang yang keadaannya demikian adalah هُمُ ٱلۡكَفَرَةُ ٱلۡفَجَرَةُ (orang-orang kafir lagi durhaka) yakni orang-orang yang di dalam dirinya berkumpul kekafiran dan kedurhakaan.

Tafsir Ibnu Katsir: Dan firman Allah: أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡكَفَرَةُ ٱلۡفَجَرَةُ (“Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.”) yakni, kufur dalam hati mereka dan durhaka dalam amal perbuatan mereka.

Tafsir Kemenag: Sebaliknya terhadap golongan kedua dinyatakan bahwa banyak pula muka orang-orang kafir pada hari itu tertutup debu penuh dengan sesal dan kesedihan. Mereka itu ditutup lagi oleh kegelapan karena ditimpa oleh kehinaan dan kesusahan. Mereka itulah orang-orang kafir yang amat durhaka.

Tafsir Quraish Shihab: Itulah wajah orang-orang kafir yang banyak dosa, yang tidak mempedulikan dosa-dosa yang mereka perbuat.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Abasa Ayat 33-42 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S