Pecihitam.org – Imam Mujahid, Qatadah, adh-Dhahhak, dan as-Suddi mengatakan bahwa; “Surah Al-An’am Ayat 159 ini turun sehubungan dengan kaum Yahudi dan Nasrani”. Akan tetapi secara lahiriyah, ayat ini bersifat umum, berlaku untuk semua orang yang memisahkan diri dari agama Allah dan menentang-Nya.
Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surah Al-An’am Ayat 159;
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ ۚ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
Terjemahan: Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.
Tafsir Jalalain: إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ (Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya) oleh sebab mereka bercerai-berai di dalamnya, yakni mereka mengambil sebagian peraturannya dan meninggalkan sebagian lainnya
وَكَانُوا شِيَعًا (dan mereka menjadi bergolongan) menjadi bersekte-sekte dan masalah agama. Berdasarkan sebuah qiraat artinya mereka berpecah-belah dan meninggalkan agamanya yang harus mereka peluk, mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani
لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ (tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka) janganlah engkau menghalang-halangi mereka. إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ (Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah) Dialah yang mengurusnya
ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ (kemudian Allah memberitahukan kepada mereka) di akhirat kelak بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ (apa yang telah mereka lakukan) Allah memberikan balasan kepada mereka. Ayat ini telah dinasakh dengan turunnya ayat saif/ayat yang memerintahkan berperang.
Tafsir Ibnu Katsir: وَكَانُوا شِيَعًا Yakni menjadi beberapa kelompok/firqah/golongan, sebagaimana penganut beberapa agama, penganut hawa nafsu, dan kesesatan, maka Allah telah membebaskan Nabi SAW dari apa yang mereka lakukan.
Inilah jalan yang lurus, yakni apa yang telah dibawa oleh para Rasul-Nya, berupa penghambaan kepada Allah Ta’ala semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan berpegang teguh dengan syariat Rasul yang terakhir.
Sedangkan yang menyelisihi itu semua, maka yang demikian termasuk kesesatan, kebodohan, hawa nafsu, dan para Rasul terlepas dari tanggung jawab atas segala hal itu, sebagaimana firman-Nya:
لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ ۚ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ (Tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanya (terserah) kepada Allah. Kemudian Allah memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat).
Shadaqallahul adzhim, Alhamdulillah demikian uraian singkat mengenai Surah Al-An’am Ayat 159 berdasarkan Tafsir Jalalain dan Tafsir Ibnu Katsir yang merupakan kelanjutan dari seri Tadabbur Al Qur’an kita di situs ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua penuntut ilmu. Amin
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 663-664 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 662 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 661 – Kitab Adzan - 30/08/2020