Surah Al-Anfal Ayat 20-23; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Al-Anfal Ayat 20-23

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Anfal Ayat 20-23 ini yaitu bahwa Allah SWT memerintahkan semua hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa mentaati-Nya dan mentaati Rasul-Nya, serta melarang mereka menyerupai orang-orang yang kafir yang menentangnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Anfal Ayat 20-23

Surah Al-Anfal Ayat 20
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ وَأَنْتُمْ تَسْمَعُونَ

Terjemahan: Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya),

Tafsir Jalalain: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَوَلَّوْا (Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu sekalian kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kalian berpaling) memalingkan diri عَنْهُ (daripada-Nya) dengan cara menentang perintah-Nya وَأَنْتُمْ تَسْمَعُونَ (sedang kalian mendengar) Al-Qur’an dan nasihat-nasihat-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah SWT memerintahkan hamba-hambaNya yang beriman untuk mentaati-Nya dan mentaati Rasul-Nya dan melarang mereka dari menyelisihi-Nya serta menyerupai orang-orang yang kafir yang menentangnya.

Karena inilah Allah SWT berfirman: وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ (Dan jangalah kamu berpaling daripada-Nya) Maksudnya, jangan kalian tidak mentaati-Nya, tidak melaksanakan perintah-perintah-Nya dan tidak meninggalkan larangan-larangan-Nya. وَأَنْتُمْ تَسْمَعُونَ (Sedang kamu mendengar (perintah perintah-Nya)) Maksudnya, setelah kalian mengetahui apa yang Dia serukan kepada kalian.

Tafsir Quraish Shihab: Wahai orang-orang yang berpihak dan tunduk pada kebenaran, sesungguhnya kalian telah benar-benar mengetahui bahwa kemenangan itu datang atas bantuan Allah dan oleh sikap patuh pada Allah dan Rasul- Nya.

Maka tetaplah kalian bersikap patuh kepada Allah dan Rasul-Nya. Janganlah kalian menghalang- halangi seruan Rasul kepada kebenaran, padahal kalian mendengar dan memahami apa yang dikatakannya.

Surah Al-Anfal Ayat 21
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ قَالُوا سَمِعْنَا وَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ

Baca Juga:  Surah Thaha Ayat 60-64; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Terjemahan: dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) vang berkata “Kami mendengarkan, padahal mereka tidak mendengarkan.

Tafsir Jalalain: (Dan janganlah kalian menjadi sebagai orang-orang yang berkata, “Kami mendengar; padahal mereka tidak mendengarkan) secara sadar dan penuh dengan pengertian, mereka adalah orang-orang munafik dan kaum musyrikin

Tafsir Ibnu Katsir: Ada pendapat mengatakan, bahwa yang dimaksud adalah orang-orang musyrik dan pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir. Ibnu Ishaq berkata: “Mereka adalah orang-orang munafik, sebab merekalah yang menampakkan, bahwa mereka telah mendengar dan merespon, padahal tidak demikian”.

Tafsir Quraish Shihab: Janganlah kalian berperangai seperti orang-orang munafik yang berkata, “Kami telah mengetahui dan mengerti kebenaran,” akan tetapi sebenarnya mereka tidak mempercayai dan tidak tunduk kepada kebenaran, seakan-akan mereka tidak mengetahui kebenaran itu.

Surah Al-Anfal Ayat 22
إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ

Terjemahan: Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun.

Tafsir Jalalain: إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الصُّمُّ (Sesungguhnya binatang, makhluk-makhluk yang seburuk-buruknya di sisi Allah ialah orang-orang yang tuli) tidak mau mendengarkan perkara yang hak الْبُكْمُ (dan bisu) tidak mengucapkan perkara yang hak الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ (yang tidak mengerti apa pun) tentang perkara yang hak.

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian Allah SWT memberitahukan, bahwa manusia seperti ini adalah makhluk yang paling buruk dan juga termasuk perangai yang terburuk, karenanya Allah swt. berfirman: إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الصُّمُّ (Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang tuli).

Maksudnya, tuli mendengarkan kebenaran; الْبُكْمُ (bisu) dari memahaminya. Karena inilah Allah berfirman: الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ (Yang tidak mengerti apa-apa) Maka merekalah seburuk-buruk makhluk, sebab seluruh yg melata selain mereka, taat kepada Allah sesuai dengan fungsi yang mana ia diciptakan untuknya, sementara itu mereka (orang-orang munafik) diperintahkan untuk beribadah lalu mereka kufur.

Baca Juga:  Surah Al-Mu'minun Ayat 93-98; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Pada ayat lain Allah berfirman yang artinya: “Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. (QS. Al-A’raf: 179).

Tafsir Quraish Shihab: Sesungguhnya orang-orang musyrik, termasuk di dalamnya orang-orang munafik, bagaikan binatang yang paling buruk. Pendengaran mereka tuli dan tidak dapat mendengar, mulut mereka bisu dan tidak mampu bicara. Mereka memang tidak mau mendengar, mengatakan dan memikirkan yang benar.

Surah Al-Anfal Ayat 23
وَلَوْ عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لَأَسْمَعَهُمْ ۖ وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ

Terjemahan: Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu).

Tafsir Jalalain: وَلَوْ عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا (Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan pada mereka) bakat yang baik di dalam mendengarkan perkara yang hak لَأَسْمَعَهُمْ (tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar) dengan pendengaran yang disertai pemahaman.

وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ (Dan jika Allah menjadikan mereka dapat mendengar) sebagai perumpamaan, karena Allah telah mengetahui bahwa tidak ada kebaikan dalam diri mereka لَتَوَلَّوْا (niscaya mereka pasti berpaling juga) dari perkara yang hak itu وَهُمْ مُعْرِضُونَ (sedangkan mereka memalingkan diri”) dari menerima perkara hak yang mereka dengar itu karena keras hati dan ingkar.

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian Allah memberitahukan, bahwasanya mereka tidak mempunyai pemahaman yang benar dan tidak mempunyai pula tujuan yang benar jika diandaikan bahwa mereka mempunyai pemahaman. Karenanya Allah berfirman:

Baca Juga:  Surah Al-Anfal Ayat 43-44; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

وَلَوْ عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لَأَسْمَعَهُمْ (Kalau kiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar) Maksudnya, pastilah Allah memberikan pemahaman kepada mereka.

Akan tetapi tidak ada kebaikan pada mereka, sehingga Allah tidak memberikan pemahaman kepada mereka, sebab Allah mengetahui bahwa: وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ (Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar) Kalau saja mereka dijadikan dapat memahami: لَتَوَلَّوْا (Niscaya mereka pasti berpaling juga) Darinya, dengan sengaja dan dengan membangkang setelah mereka memahaminya: وَهُمْ مُعْرِضُونَ (Sedang mereka memalingkan diri) darinya.

Tafsir Quraish Shihab: Kalau saja Allah berkehendak mengetahui, dengan ilmu-Nya yang azali, bahwa ihwal mereka nantinya tidak akan mendatangkan kebaikan bagi diri mereka sendiri, bagi orang lain dan bagi kebenaran, niscaya Allah akan membuat mereka dapat mendengarkan petunjuk yang mengantarkan kebenaran pada akal mereka.

Tapi sebenarnya meskipun mereka dapat mendengar dan memahami kebenaran itu, pasti mereka tetap akan berpaling dari usaha mendapatkan petunjuk, karena mereka telah dikuasai hawa nafsu.

Alhamdulillah, demikianlah telah kita tadabburi bersama Surah Al-Anfal Ayat 20-23 berdasarkan Tafsir Quraish Shihab, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Jalalain. Semoga menambah kecintaan kita terhadap Al-Qur’an dan semakin meningkatkan Iman kita. Amin.

M Resky S