Surah Al-Anfal Ayat 70-71; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Al-Anfal Ayat 70-71

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Anfal Ayat 70-71 ini menjelaskan bahwa Allah SWT memberitahukan kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan kepada kaum kafir yang menjadi tawanan perang bahwa jika mereka beriman dan menjadi muslim, maka pintu rahmat Allah akan terbuka bagi mereka dan mereka akan mendapatkan kenikmatan yang lebih besar yakni ampunan dan rahmat Allah SWT.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Anfal Ayat 70-71

Surah Al-Anfal Ayat 70
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِمَنْ فِي أَيْدِيكُمْ مِنَ الْأَسْرَىٰ إِنْ يَعْلَمِ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ خَيْرًا يُؤْتِكُمْ خَيْرًا مِمَّا أُخِذَ مِنْكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Terjemahan: Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu: “Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu”. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Tafsir Jalalain: يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِمَنْ فِي أَيْدِيكُمْ مِنَ الْأَسْرَىٰ (Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu,) menurut suatu qiraat lafal al-asraa dibaca al-asaarii

إِنْ يَعْلَمِ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ خَيْرًا (“Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hati kalian) yakni keimanan dan keikhlasan يُؤْتِكُمْ خَيْرًا مِمَّا أُخِذَ مِنْكُمْ (niscaya Dia akan memberikan kepada kalian yang lebih baik daripada apa yang telah kalian berikan) artinya Dia pasti akan melipatgandakannya buat kalian di dunia ini dan kelak di akhirat Dia akan memberi kalian pahala

وَيَغْفِرْ لَكُمْ (dan Dia akan mengampuni kalian.”) dosa-dosa kalian وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang).

Tafsir Ibnu Katsir: Ibnu Juraij menceritakan dari Atha’ al-Khurasani, dari Ibnu Abbas: يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِمَنْ فِي أَيْدِيكُمْ مِنَ الْأَسْرَىٰ (Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu) Abbas (paman Nabi) dan para sahabatnya mengatakan, bahwa para tawanan itu berkata kepada Nabi:

“Kami beriman kepada apa yang engkau bawa dan bersaksi, bahwa engkau adalah Rasul Allah dan kami akan berikan nasihat kepada kaum kami”. Maka Allah Ta’ala menurunkan firman-Nya:

إِنْ يَعْلَمِ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ خَيْرًا يُؤْتِكُمْ خَيْرًا مِمَّا أُخِذَ مِنْكُمْ (Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Allah akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil darimu) Yaitu, keimanan dan kepercayaan yang datang setelah itu kepada kalian adalah, lebih baik apa yang telah diambil dari kalian. وَيَغْفِرْ لَكُمْ (Dan Allah akan mengampuni kalian) Yakni, dosa akibat kemusyrikan yang telah kalian lakukan.

Baca Juga:  Surah Al-Anfal Ayat 43-44; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Al-Abbas mengatakan: ““Turunnya ayat ini lebih aku sukai dari pada aku memperoleh dunia, di mana Allah telah berfirman: يُؤْتِكُمْ خَيْرًا مِمَّا أُخِذَ مِنْكُمْ (Allah akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil darimu) Sungguh Allah telah memberiku apa yang lebih baik dari apa yang telah lambil dariku seratus kali lipat. Dan Allah juga berfirman: وَيَغْفِرْ لَكُمْ (Dan Allah memberikan ampunan kepadamu) Aku berharap, semoga aku diberikan ampunan”.

Ali bin Abi Thalhah menceritakan dari Ibnu Abbas, mengenai ini, Abbas pernah ditawan pada saat terjadi perang Badar, lalu ia menebus dirinya sendiri dengan empat puluh uqiyah emas. Kemudian ketika dibacakan ayat ini, al-Abbas berkata: “Allah telah memberiku dua hal yang lebih aku sukai daripada dunia, yaitu; aku ditawan pada perang Badar, lalu aku diriku dengan empat puluh uqiyah emas. Kemudian Allah memberiku empat puluh budak. Dan sesungguhnya aku mengharapkan ampunan yang telah dijanjikan Allah kepada kami”.

Al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi menceritakan dari Anas bin Malik, berkata: Didatangkan kepada Rasulullah harta benda dari Bahrain, Rasulullah bersabda: “Hamparkanlah harta ini di masjidku”.

Harta itu adalah jumlah yang paling banyak yang pernah didatangkan kepada Rasulullah saw. Kemudian beliau berangkat menunaikan shalat tanpa menoleh kepada harta tersebut. Setelah selesai mengerjakan shalat, beliau datang dan duduk di samping harta tersebut. Beliau tidak melihat seseorang melainkan beliau memberinya. Tiba-tiba al-Abbas mendatangi beliau seraya berkata:

“Ya Rasulullah, berilah aku. Sesungguhnya aku dulu pernah menebus diriku dan juga aku menebus Uqail”. Maka Rasulullah pun berkata: “Ambillah”. Kemudian al-Abbas meletakkan harta itu ke dalam bajunya dan setelah itu pergi. Ia berusaha mengangkatnya tetapi ia tidak bisa, lalu berkata: “Suruhlah sebagian mereka mengangkatkan harta itu untukku”. Beliau menjawab: “Tidak”. Al-Abbas menuturkan: “Kalau begitu, angkatkan harta itu untukku”. Beliau pun tetap menjawab: “Tidak”. Maka al-Abbas menaburkan sebagian daripadanya dan meletakkannya di atas pundaknya dan kemudian pergi. Pandangan Rasulullah masih terus mengikutinya hingga ia tidak lagi terlihat oleh beliau. Beliau sangat heran terhadap kesungguhannya. Dan beliau tidak beranjak sedang tidak tersisa satu dirham pun.

Baca Juga:  Surah Al-Maidah Ayat 119-120; Seri Tadabbur Al Qur'an

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari di beberapa tempat dalam kitabnya (Shahih al-Bukhari) dengan menggunakan shighah penegasan. la mengatakan: “Ibrahim bin Thuhman pun meriwayatkan hadits tersebut dan menyampaikannya dengan beberapa siyaq yang lebih sempurna dari ini”.

Tafsir Quraish Shihab: Wahai Nabi, katakanlah kepada para tawanan yang berada di tanganmu, “Apabila ada niat baik di hati kalian yang Allah pasti mengetahuinya, kalian akan diberi kebaikan yang lebih utama dari yang telah diambil orang-orang Mukmin dari kalian.

Allah juga akan mengampuni dosa-dosa syirik dan keburukan-keburukan masa lalu. Ampunan dan rahmat Allah amat luas bagi orang-orang yang tobat dari kekafiran dan dosanya.”

Surah Al-Anfal Ayat 71
وَإِنْ يُرِيدُوا خِيَانَتَكَ فَقَدْ خَانُوا اللَّهَ مِنْ قَبْلُ فَأَمْكَنَ مِنْهُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Terjemahan: Akan tetapi jika mereka (tawanan-tawanan itu) bermaksud hendak berkhianat kepadamu, maka sesungguhnya mereka telah berkhianat kepada Allah sebelum ini, lalu Allah menjadikan(mu) berkuasa terhadap mereka. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Tafsir Jalalain: وَإِنْ يُرِيدُوا (Akan tetapi jika mereka menghendaki) yakni para tawanan tersebut خِيَانَتَكَ (berbuat khianat kepadamu) melalui perkataan mereka yang berbasa-basi di hadapanmu

فَقَدْ خَانُوا اللَّهَ مِنْ قَبْلُ (maka sesungguhnya mereka telah berkhianat kepada Allah sebelum ini) sebelum perang Badar, mereka telah melakukan kekafiran

فَأَمْكَنَ مِنْهُمْ (lalu Allah menjadikan nabi-Nya berkuasa terhadap mereka) dalam perang Badar sehingga banyak di antara orang-orang kafir yang terbunuh dan tertawan. Maka hendaknya mereka menunggu-nunggu saat seperti itu bilamana mereka kembali lagi melakukan pengkhianatan

وَاللَّهُ عَلِيمٌ (dan Allah Maha Mengetahui) makhluk-Nya حَكِيمٌ (lagi Maha Bijaksana) di dalam penciptaan-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir: وَإِنْ يُرِيدُوا خِيَانَتَكَ فَقَدْ خَانُوا اللَّهَ مِنْ قَبْلُ (Akan tetapi jika mereka tawanan-tawanan itu bermaksud hendak berkhianat kepada kalian, maka sesungguhnya mereka telah berkhianat kepada Allah sebelum ini)

Maksudnya; وَإِنْ يُرِيدُوا خِيَانَتَكَ (Akan tetapi jika mereka (tawanan-tawanan itu) bermaksud hendak berkhianat kepada kalian) Yakni, berupa ucapan-ucapan yang mereka lontarkan secara lantang kepada kalian.

Baca Juga:  Surah Al-Anfal Ayat 26; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

فَقَدْ خَانُوا اللَّهَ مِنْ قَبْلُ (maka sesungguhnya mereka telah berkhianat kepada Allah sebelum ini) Yaitu, sebelum perang Badar, melalui kekafiran terhadap-Nya. فَأَمْكَنَ مِنْهُمْ (Lalu Allah menjadikan kalian berkuasa terhadap mereka) Yaitu, terhadap para tawanan pada saat terjadi perang Badar.

وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (Dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana) Yaitu, Mahamengetahui terhadap apa yang Ia perbuat dan Mahabijaksana dalam perbuatan-Nya tersebut.

Qatadah mengatakan: “Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarah al-Katib, ketika ia kembali murtad dan bertemu dengan orang-orang musyrik”.

Ibnu Juraij menceritakan dari Atha’ al-Khurasani, dari Ibnu Abbas, ia mengatakan: “Ayat ini turun berkenaan dengan al-Abbas dan para sahabatnya ketika mereka mengatakan: “Kami akan laporkan kepada kaum kami”. Sedangkan as-Suddi mentafsirkannya secara umum dan hal ini lebih syumul (lebih mencakup) dan lebih jelas. Wallahu a’lam.

Tafsir Quraish Shihab: Apabila mereka bermaksud mengkhianatimu seperti yang pernah dilakukan sebagian dari mereka– dengan memperlihatkan kecondongan mereka pada Islam, tetapi merahasiakan maksud tersembunyi dalam hati mereka untuk mengelabuhi kamu–maka janganlah kamu berputus asa. Allah berjanji akan memenangkanmu.

Sebelumnya mereka telah bermaksud mengelabuhi Allah dengan jalan menyekutukan Dia dan mengingkari nikmat-Nya. Allah telah memenangkanmu dalam pertempuan di Badar meskipun jauhnya perbedaan jumlah pasukanmu dengan pasukan mereka. Tapi Allah Mahakuat, Mahaunggul, berbuat sesuai dengan hikmah-Nya, dan telah memenangkan hamba-hamba-Nya yang beriman.

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Anfal Ayat 70-71 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Quraish Shihab dan Tafsir Ibnu Katsir.

Semoga dengan memahami kandungan Surah Al-Anfal Ayat 70-71 ini, dapat semakin menambah kecintaan kita terhadap Al-Qur’an dan semakin meningkatkan keimanan kita terhadap Allah SWT, Amin.

M Resky S