Surah Al-A’raf Ayat 101-102; Seri Tadabbur Al-Qur’an

Surah Al-A'raf Ayat 101-102

Pecihitam.org – Setelah menceritakan tentang kisah kaum Nabi Nuh, Hud, Shalih, Luth dan Syu’aib pada ayat-ayat sebelumnya, pada Surah Al-A’raf Ayat 101-102 ini Allah SWT menyampaikan bahwa Dia telah menjelaskan kebenaran melalui hujjah-hujjah yang disampaikan oleh lisan para Rasul-Nya shalawatullah ‘alaihim ajma’in.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Firman Allah SWT di dalam Al Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 101-102;

Surah Al-A’raf Ayat 101
تِلْكَ الْقُرَىٰ نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَائِهَا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا بِمَا كَذَّبُوا مِنْ قَبْلُ ۚ كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِ الْكَافِرِينَ

Terjemahan: Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mata hati orang-orang kafir.

Tafsir Jalalain: تِلْكَ الْقُرَىٰ (Negeri-negeri itu) yang telah disebutkan tadi نَقُصُّ عَلَيْكَ (Kami ceritakan kepadamu) hai Muhammad مِنْ أَنْبَائِهَا (tentang sebagian dari berita-beritanya) cerita-cerita penduduknya

وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ (Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti) yaitu mukjizat-mukjizat yang selalu unggul lagi jelas فَمَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا (maka mereka juga tidak beriman) tatkala rasul-rasul itu datang

بِمَا كَذَّبُوا (kepada apa yang dahulu mereka telah mendustakannya) yang telah mereka ingkari مِنْ قَبْلُ (sebelum itu) sebelum para rasul itu datang, bahkan mereka tetap terus melakukan kekafirannya. كَذَٰلِكَ (Demikianlah) seperti penguncian itu يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِ الْكَافِرِينَ (Allah mengunci mati hati orang-orang kafir).

Tafsir Ibnu Katsir: تِلْكَ الْقُرَىٰ نَقُصُّ عَلَيْكَ (Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan itu), kami kisahkan kepadamu) مِنْ أَنْبَائِهَا (sebagian dari berita-beritanya) artinya hai Muhammad, telah Kami ceritakan berbagai berita mengenai negeri-negeri tersebut.

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 140-141; Seri Tadabbur Al-Qur'an

وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ (Dan sungguh telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata). Yaitu hujjah-hujjah atas pembenaran mereka terhadap apa yang telah mereka (para rasul) sampaikan. Sebagaimana firman Allah berikut ini: “Dan Kami tidak akan mengadzab sebelum Kami mengutus seorang Rasul”. (QS. Al-Isra’: 15)

فَمَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا بِمَا كَذَّبُوا مِنْ قَبْلُ (Maka (mereka) juga tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya). Huruf “ba” disini adalah “ba” sababiyah.

Artinya, mereka tidak akan beriman terhadap apa yang telah dibawa para Rasul kepada mereka disebabkan kedustaan mereka terhadap kebenaran yang pertama kali disampaikan kepada mereka.

Demikian dikisahkan oleh Ibnu Athiyyah. Dan ini merupakan pendapat yang baik seperti halnya firman Allah: “Dan apakah yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mukjizat datang mereka tidak akan beriman. Dan begitu pula Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya pada permulaannya”. (QS. Al-An’am: 109-110).

Oleh karena itu, di sini Allah berfirman: كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِ الْكَافِرِينَ (Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang kafir).

Tafsir Quraish Shihab: Negeri-negeri yang masa dan sejarahnya telah lampau jauh itu Kami ceritakan kembali saat ini sebagian beritanya yang mengandung pelajaran. Telah datang kepada penduduk negeri-negeri itu rasul- rasul dengan membawa bukti-bukti jelas yang menunjukkan kebenaran misi mereka.

Baca Juga:  Surah At-Taubah Ayat 84; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Mereka tidak beriman setelah datangnya bukti-bukti yang jelas itu, karena selalu mendustakan orang-orang yang benar. Mereka juga mendustakan para rasul dan tidak mendapat petunjuk.

Demikianlah Allah membuat penghalang atas hati dan akal orang-orang kafir. Dengan begitu, jalan kebenaran menjadi tak tampak dan mereka jauh dari kebenaran.

Surah Al-A’raf Ayat 102
وَمَا وَجَدْنَا لِأَكْثَرِهِمْ مِنْ عَهْدٍ ۖ وَإِنْ وَجَدْنَا أَكْثَرَهُمْ لَفَاسِقِينَ

Terjemahan: Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.

Tafsir Jalalain: وَمَا وَجَدْنَا لِأَكْثَرِهِمْ (Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka) maksudnya kebanyakan umat manusia itu مِنْ عَهْدٍ (memenuhi janji) menunaikan janji mereka tatkala tiba saat pemenuhannya.

وَإِنْ (Sesungguhnya) ditakhfifkan dari anna وَجَدْنَا أَكْثَرَهُمْ لَفَاسِقِينَ (Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik).

Tafsir Ibnu Katsir: وَمَا وَجَدْنَا لِأَكْثَرِهِمْ (Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka) Yaitu, kebanyakan dari umat-umat terdahulu; مِنْ عَهْدٍ ۖ وَإِنْ وَجَدْنَا أَكْثَرَهُمْ لَفَاسِقِينَ (Yang memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik).

Maksudnya, Kami telah mendapatkan kebanyakan dari mereka justru fasik, keluar dari ketaatan, ketundukan, serta perjanjian yang telah Dia ambil yang mana Allah telah tabi’at serta fitrahnya di atas itu ketaatan dan ketundukan.

Dan Allah telah mengambil persaksian mereka, ketika mereka masih berada dalam tulang sulbi, bahwa Allah adalah Rabb dan penguasa mereka, dan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak untuk diibadahi) selain Dia semata. Dan mereka pun telah mengakui dan bersaksi terhadap diri mereka sendiri, namun mereka melanggar dan mengabaikannya dalam Shahih Muslim, Allah berfirman:

Baca Juga:  Surah Al-Anbiya Ayat 21-23; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

“Sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan hanif (lurus). Lalu datang syaitan-syaitan kepada mereka dan menyimpangkan mereka dari agama mereka, serta mengharamkan bagi mereka apa yang telah Aku halalkan bagi mereka”. (HR. Muslim)

Dan dalam Shahihain (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim): “Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam). Lalu kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan dalam kitab-Nya yang mulia, Allah Juga berfirman yang artinya: “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelummu melainkan Kami wahyukan kepadanya, ‘Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak untuk diibadahi) melainkan hanya Aku, maka beribadahlah kepada-Ku”. (QS. Al-Anbiyaa: 25)

Tafsir Quraish Shihab: Kami tidak mendapati kebanyakan mereka itu memenuhi janji berupa keimanan yang Kami pesankan kepada mereka melalui para rasul dan nalar yang sehat. Tetapi keadaan kebanyakan mereka selalu dalam kefasikan dan melanggar perjanjian.

Demikian sekilas penjelasan tentang Surah Al-A’raf Ayat 101-102 berdasarkan Tafsir Quraish Shihab, Tafsir Ibnu Katsir, dan Tafsir Jalalain. Semoga Allah SWT senantiasa menambahkan Ilmu kita dan dapat bermanfaat bagi kehidupan Dunia dan Akhirat kita, Amin.

M Resky S