Surah Al-A’raf Ayat 107-110; Seri Tadabbur Al-Qur’an

Surah Al-A'raf Ayat 107-110

Pecihitam.org – Surah Al-A’raf Ayat 107-110 mengisahkan tentang Mukjizat Nabi Musa as, yaitu ketika ia menjatuhkan tongkatnya dan seketika itu pula tongkat tersebut berubah menjadi Ular.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah berfirman di dalam Al Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 107-110;

Surah Al-A’raf Ayat 107
فَأَلْقَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُبِينٌ

Terjemahan: Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.

Tafsir Jalalain: (Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya) yakni ular yang sangat besar bentuknya.

Tafsir Ibnu Katsir: Mengenai firman Allah SWT ثُعْبَانٌ مُبِينٌ; Ali bin Abi ThalhaH mengatakan dari Ibnu Abbas: “Yaitu ular jantan”

Tafsir Quraish Shihab: Maka Musa pun segera melemparkan tongkat yang ada di tangan kanannya ke hadapan Fir’aun dan kaumnya. Tiba-tiba tongkat itu menjadi ular yang merayap dengan cepat ke sana ke mari, yang menunjukkan bahwa ular itu memang benar-benar hidup.

Surah Al-A’raf Ayat 108
وَنَزَعَ يَدَهُ فَإِذَا هِيَ بَيْضَاءُ لِلنَّاظِرِينَ

Terjemahan: Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya.

Tafsir Jalalain: وَنَزَعَ يَدَهُ (Dan ia mengeluarkan tangannya) mengeluarkannya dari dalam sakunya فَإِذَا هِيَ بَيْضَاءُ (maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya menyilaukan لِلنَّاظِرِينَ (bagi orang-orang yang melihatnya) berbeda warnanya dengan keadaan kulit tangan yang sebenarnya.

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 127-129; Seri Tadabbur Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Artinya, Musa mengeluarkan tangannya dari bajunya setelah sebelumnya memasukkannya, tiba-tiba ia menjadi putih berkilau tanpa adanya cacat dan penyakit.

Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia akan keluar putih (bersinar) bukan karena penyakit”. (QS. An-Naml: 12)

Tafsir Quraish Shihab: Dan ia pun mengeluarkan tangan dari kantongnya. Saat itu tangannya menjadi putih gemerlapan, membuat silau orang-orang yang melihatnya.

Surah Al-A’raf Ayat 109
قَالَ الْمَلَأُ مِنْ قَوْمِ فِرْعَوْنَ إِنَّ هَٰذَا لَسَاحِرٌ عَلِيمٌ

Terjemahan: Pemuka-pemuka kaum Fir’aun berkata: “Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai,

Tafsir Jalalain: Maksudnya, Musa adalah yang ulung di dalam ilmu sihir, dan di dalam surah Asy-Syu’ara disebutkan bahwa perkataan ini adalah perkataan Firaun sendiri. Seolah-olah para pemuka kaum Firaun itu mengatakan perkataan tersebut bersama Firaun sendiri, setelah mereka dan dia bermusyawarah tentang hal itu.

Tafsir Ibnu Katsir: Maksudnya, orang-orang terhormat dan terpandang dari kaum Fir’aun mengatakan demikian, seperti apa yang dikatakan oleh Fir’aun terhadap hal itu, setelah ia merasa ketakutan. Lalu ia duduk di kursi kerajaannya dan mengatakan kepada para pemuka kaumnya yang berada di sekelilingnya, “Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai”

Baca Juga:  Surah Al-Hajj Ayat 17; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Maka ketika Musa telah memperlihatkan bukti-bukti dari Allah itu, tercenganglah para kroni dan pembesar Fir’aun. Mereka pun, dengan menjilat dan bersikap munafik, berkata kepada Fir’aun, “Ini sebenarnya hanya kemahiran sihir saja, bukan bukti dari Allah.

Surah Al-A’raf Ayat 110
يُرِيدُ أَنْ يُخْرِجَكُمْ مِنْ أَرْضِكُمْ ۖ فَمَاذَا تَأْمُرُونَ

Terjemahan: yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu”. (Fir’aun berkata): “Maka apakah yang kamu anjurkan?”

Tafsir Jalalain: Yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu.” Firaun berkata, “Maka apakah yang kamu anjurkan?”.

Tafsir Ibnu Katsir: Maka para pemuka kaumnya itu pun sepakat dengannya dan mengatakan seperti apa yang diucapkan Fir’aun itu. Kemudian mereka bermusyawarah, bagaimana mereka harus berbuat terhadap Musa dan bagaimana mereka harus melakukan tipu daya dalam rangka memadamkan cahayanya (Musa), menumpas dakwahnya dan menampakkan kedustaannya.

Dan mereka khawatir orang-orang akan terpengaruh oleh sihirnya (menurut anggapan mereka), sehingga hal itu menjadi penyebab kemenangan Musa atas mereka dan kelak akan mengusir mereka dari tanah air mereka.

Baca Juga:  Surah An-Naml Ayat 67-70; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dan apa yang mereka khawatirkan itu akhirnya terjadi, sebagaimana firman Allah yang artinya: “Dan akan Kami perlihatkan kepada Fir’aun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu”. (QS. Al-Qashash: 6)

Tafsir Quraish Shihab: Dengan sihirnya itu, ia sebenarnya ingin merampas kekuasaanmu dan mengusirmu dari negeri ini. Dengan sihir itu pula ia dapat meluluhkan hati warga negeri ini agar mengikutinya. Fir’aun berkata, “Cobalah pikirkan apa saran kalian untuk keluar dari kesulitan yang dilakukannya ini!”

Demikianlah telah kita tadabburi bersama Surah Al-A’raf Ayat 107-110 berdasarkan Tafsir Quraish Shihab, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Jalalain. Semoga bermanfaat.

M Resky S