Surah Al-A’raf Ayat 157; Seri Tadabbur Al-Qur’an

Surah Al-A'raf Ayat 157

Pecihitam.org – Surah Al-A’raf Ayat 157 menjelaskan bahwa orang-orang yang beruntung adalah mereka beriman kepada Nabi dan Rasul-Nya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya, yaitu Al-Qur’an.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah berfirman di dalam Al Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 157

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Terjemahan: (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Tafsir Jalalain: الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ (Yaitu orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi) yaitu Nabi Muhammad saw. الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ (yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka) lengkap dengan nama dan ciri-cirinya

يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ (yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik) dari apa yang sebelumnya diharamkan oleh syariat mereka

وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ (dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk) yaitu bangkai dan lain-lainnya وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ (dan membuang dari mereka beban-beban) maksud tanggungan mereka

Baca Juga:  Surah An-Naml Ayat 64; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

وَالْأَغْلَالَ (dan belenggu-belenggu) hal-hal yang berat الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ (yang ada pada mereka) seperti bertaubat dengan jalan membunuh diri dan memotong apa yang terkena oleh najis.

فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ (Maka orang-orang yang beriman kepadanya) dari kalangan mereka وَعَزَّرُوهُ (memuliakannya) yaitu menghormatinya وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ (menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya) yakni Al Qur’an, أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (mereka itulah orang-orang yang beruntung).

Tafsir Ibnu Katsir: الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ (Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka)

Ini adalah sifat Muhammad dalam kitab-kitab para Nabi. Mereka telah menyampaikan kabar gembira kepada umat mereka, akan diutusnya Muhammad, serta mereka memerintahkan untuk mentaatinya. Sifat-sifat Nabi Muhammad masih tetap ada di dalam kitab-kitab, yang diketahui oleh para pemuka agama dan pendeta mereka.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Atha’ bin Yasar, ia mengatakan, aku pernah bertemu dengan Abdullah bin Amr, lalu kukatakan: “Beritahukan kepadaku mengenai sifat Rasulullah saw. yang terdapat di dalam Taurat!” Ia menjawab: “Baiklah, demi Allah, beliau disifati di dalam Taurat sama dengan sifat beliau di dalam al-Qur’an:

‘Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan, juga sebagai pelindung bagi kaum ummiyyin (orang-orang yang tidak dapat membaca dan menulis). Engkau adalah hamba dan Rasul-Ku. Sebutanmu al-Mutawakkil (yang berserah diri), tidak berperangai jahat dan kasar, serta tidak diwafatkan Allah sehingga (sebelum) ia dapat menegakkan agama yang telah menyimpang dengan mengajak mereka mengucapkan, bahwa tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan hanya Allah semata. Yang dengannya ia membuka quluuban ghulfan wa adzanan shumman wa a’yanan ‘amiyyan (hati yang tertutup, telinga yang tuli dan mata yang buta).

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 103; Seri Tadabbur Al-Qur'an

Selanjutnya Atha’ berkata: “Lalu kutemui Ka’ab dan kutanyakan hal tersebut kepadanya, namun jawabannya tidak berbeda, hanya saja ia menjawab: “Telah datang kepadaku”, lalu ia berkata: “quluuban ghuluufiyan wa adzanan shumuumiyan wa a’yanan ‘amuumiyan (hati yang tertutup, telinga yang tuli dan mata yang buta)”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Shahihnya, dari Muhammad bin Sinan, Fulaih, dari Hilal bin Ali. Dan ia menyebutkan hadits yang sama dengan isnadnya. Dan setelah ungkapannya: “Tidak berperangai jahat dan kasar”, ia menambahkan: ““Dan tidak suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas keburukan dengan keburukan, akan tetapi ia suka memaafkan dan mengampuni”.

يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ (Yang menyuruh mereka mengerjakan yang baik dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar) Demikian itulah sifat Rasulullah saw yang tertulis dalam kitab-kitab yang turun sebelum al-Qur’an. Dan demikian itu pula keadaan Rasulullah saw., beliau tidak menyuruh melainkan kebaikan dan tidak mencegah melainkan kejahatan.

وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ (Serta menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk) Artinya, ia menghalalkan bagi mereka apa-apa yang sebelumnya mereka haramkan terhadap diri mereka sendiri, seperti binatang; bahiirah, saa-ibah, washiilah, ham (Lihat tafsir Qs Al-Maidah: 103) dan lain sebagainya, yang karenanya mereka telah mempersempit diri mereka sendiri. Juga mengharamkan bagi mereka semua hal yang buruk.

وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ (Dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka) Maksudnya, bahwa ia datang dengan membawa kemudahan. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan melalui beberapa jalan, dari Rasulullah saw. beliau bersabda: “Aku diutus dengan (agama yang) haniifiyyatis samhah (lures, bersih dari syirik, yang penuh kemudahan)”. (HR Ahmad)

Baca Juga:  Surah Asy Syu'ara Ayat 60-68; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ (Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, dan menolongnya) Maksudnya, mengagungkan dan menghormatinya.

وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ (Dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya) Yaitu, al-Qur’an dan wahyu yang dibawanya untuk disampaikan kepada umat manusia. أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (Mereka itulah orang-orang yang beruntung) Yakni di dunia dan di akhirat.

Tafsir Quraish Shihab: Rahmat-Ku akan Aku utamakan bagi mereka yang mengikuti Muhammad saw., seorang rasul yang tak dapat membaca dan menulis, yang ciri-cirinya telah kalian temukan dalam Tawrat dan Injil.

Dia (Muhammad) selalu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Ia pun telah menghalalkan untuk mereka setiap sesuatu yang dapat diterima oleh naluri manusia, dan mengharamkan setiap yang ditolak oleh naluri manusia, seperti darah dan bangkai.

Dia juga akan menghilangkan segala beban dan kesulitan yang mereka tanggung sebelumnya. Maka barangsiapa yang membenarkan pesan-pesan suci Tuhan yang dibawanya, mendukung dan membelanya, dan menjadikan al-Qur’an sebagai cahaya petunjuk, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Sebaliknya, mereka yang ingkar, adalah orang-orang yang merugi.”

Demikian Terjemahan dan Tafsir Surah Al-A’raf Ayat 157 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu kita tentang Al Qur’an dan menjadi cahaya dalam kehidupan kita saat ini dan kehidupan berikutnya. Aamiin

M Resky S