Surah Al-Isra’ ayat 90-93; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Isra' Ayat 90-93

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Isra’ Ayat 90-93 ini, menerangkan sikap para pemimpin Quraisy menghadapi seruan Nabi Muhammad saw, mereka itu di antaranya Uthbah, Syaibah, Abu Sufyan, Nadhar, dan lain-lain. Sikap mereka itu menunjukkan tampak tanda-tanda keingkaran dan keengganan mereka menerima seruan tersebut.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Akibatnya, apa saja bukti yang dikemukakan kepada mereka, mereka tetap tidak akan beriman. Mereka meminta kepada Rasulullah hal-hal yang mustahil karena mereka tahu bahwa Rasulullah tidak akan sanggup mengerjakannya. Dengan demikian ada alasan bagi mereka untuk tidak mengikuti seruan Rasul itu.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Isra’ Ayat 90-93

Surah Al-Isra’ Ayat 90
وَقَالُوا لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الْأَرْضِ يَنبُوعًا

Terjemahan: Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi untuk kami,

Tafsir Jalalain: وَقَالُوا (Dan mereka berkata) diathafkan kepada lafal abaa لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الْأَرْضِ يَنبُوعًا (Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu sebelum engkau memancarkan sumber air dari tanah buat kami) mata air yang berlimpah airnya.

Tafsir Ibnu Katsir: وَقَالُوا لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الْأَرْضِ يَنبُوعًا (“Dan mereka berkata, “Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami,.”)

Firman Allah: حَتَّى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الْأَرْضِ يَنبُوعًا (Sehingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami)

Kata al-yanbuu’ berarti mata air yang mengalir. Mereka meminta Muhammad untuk mengalirkan bagi mereka mata air tertentu di negeri Hijaz, di sini dan di sini. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah Ta’ala. Jika Allah menghendaki, niscaya Dia akan melakukan dan memenuhi permintaan dan tuntutan mereka seluruhnya, tetapi Dia mengetahui bahwa mereka tidak akan mengikuti petunjuk.

Tafsir Kemenag: mereka orang-orang musyrik Mekah berkata, Kami tidak akan percaya kepadamu wahai Muhammad sebelum engkau memancarkan dengan deras mata air dari bumi dan mengalirkannya secara terus-menerus untuk kami.

Surah Al-Isra’ ayat 91
إأَوْ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٌ مِّن نَّخِيلٍ وَعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الْأَنْهَارَ خِلَالَهَا تَفْجِيرًا

Terjemahan: atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya,

Tafsir Jalalain: أَوْ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٌ (Atau kamu mempunyai sebuah kebun) taman yang penuh dengan pohon-pohon مِّن نَّخِيلٍ وَعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الْأَنْهَارَ خِلَالَهَا (kurma dan anggur lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah-celah kebun itu) di tengah-tengah تَفْجِيرًا (yang deras airnya.).

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 32; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Dan mereka berkata, “Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun itu yang deras alirannya,

Tafsir Kemenag: Salah satu dari sekian banyak permintaan orang-orang kafir kepada Rasulullah saw adalah Agar Rasulullah mewujudkan sebuah kebun kurma atau anggur yang dialiri sungai-sungai. Dengan air yang tetap mengalir, akan bertambah suburlah pohon korma dan anggur itu dan memberi hasil yang berlipat ganda.

Surah Al-Isra’ ayat 92
أَوْ تُسْقِطَ السَّمَاءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا أَوْ تَأْتِيَ بِاللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ قَبِيلًا

Terjemahan: atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.

Tafsir Jalalain: أَوْ تُسْقِطَ السَّمَاءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا (Atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami sebagaimana kamu katakan) yakni hancur berkeping-keping أَوْ تَأْتِيَ بِاللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ قَبِيلًا (atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.) secara berhadap-hadapan dan terang-terangan dengan kami sehingga kami dapat melihat mereka.

Tafsir ibnu kasir: Dan firman Allah Ta’ala: أَوْ تُسْقِطَ السَّمَاءَ كَمَا زَعَمْتَ (“Atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan.”) Maksudnya, engkau telah berjanji kepada kami bahwa pada hari Kiamat, langit akan terbelah, sedang ujung-unjungnya pun berjatuhan.

Dia jadikan hal itu berlangsung di dunia dan Dia jatuhkan langit itu berkeping-keping. Demikian halnya dengan kaum Syu’aib, mereka pernah meminta kepadanya seraya berkata: “Maka jatuhkan atas kami gumpalann dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” (QS. Asy-Syu’araa’: 187)

Maka Allah Ta’ala pun menimpakan kepada mereka adzab pada hari penaungan (yang berawan). Sesungguhnya hal itu merupakan adzab di hari yang sangat besar.

Tafsir kemenag: Ayat ini menjelaskan temtang salah satu permintaan orang-orang kafir agar Rasulullah menjatuhkan langit berkeping-keping sehingga menim-pa mereka dan agar Rasulullah saw mendatangkan Allah dan malaikat secara kasat mata (bisa dilihat secara nyata) kepada mereka untuk menyatakan secara langsung bahwa Muhammad adalah seorang rasul yang diutus-Nya.

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 61-62; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Permintaan mereka yang seperti ini diterangkan pada ayat yang lain. Allah swt berfirman: Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Ya Allah, jika (Al-Qur’an) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.” (al-Anfal/8: 32)

Permintaan mereka ini adalah seperti permintaan penduduk Aikah (Madyan) kepada Nabi Syuaib dahulu, sebagaimana Allah berfirman:Maka jatuhkanlah kepada kami gumpalan dari langit, jika engkau termasuk orang-orang yang benar.” (asy-Syu’ara’/26: 187)

Surah Al-Isra’ayat 93
أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌ مِّن زُخْرُفٍ أَوْ تَرْقَى فِي السَّمَاءِ وَلَن نُّؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّى تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتَابًا نَّقْرَؤُهُ قُلْ سُبْحَانَ رَبِّي هَلْ كُنتُ إِلَّا بَشَرًا رَّسُولًا

Terjemahan: Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca”. Katakanlah: “Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?”

Tafsir jalalain: أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌ مِّن زُخْرُفٍ (Atau kamu mempunyai rumah dari emas) logam mulia أَوْ تَرْقَى (atau kamu memanjat) naik فِي السَّمَاءِ (ke langit) dengan memakai tangga وَلَن نُّؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ (Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu) seandainya kamu dapat menaiki langit,

حَتَّى تُنَزِّلَ عَلَيْنَا (hingga kamu turunkan atas kami) dari langit itu كِتَابًا (sebuah kitab) yang di dalamnya tertera tulisan yang membenarkanmu نَّقْرَؤُهُ (yang kami baca.” Katakanlah) kepada mereka!

قُلْ سُبْحَانَ رَبِّي (“Maha Suci Rabbku) ungkapan rasa takjub هَلْ (bukankah) tidak lain كُنتُ إِلَّا بَشَرًا رَّسُولً (aku ini hanyalah manusia yang menjadi rasul.”) sama halnya dengan rasul-rasul yang lain sedangkan mereka tidak dapat mendatangkan suatu mukjizat pun melainkan dengan seizin Allah.

Tafsir ibnu katsir: Dan firman Allah Ta’ala: أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌ مِّن زُخْرُفٍ (Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari hiasan) Menurut Ibnu Abbas, Mujahid dan Qatadah, yakni emas. Demikian halnya menurut bacaan Ibnu Mas’ud, “Au yakuunu laka baitun min dzahabin ” (Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas).

Firman-Nya: أَوْ تَرْقَى فِي السَّمَاءِ (“Atau kamu naik ke langit.”) Maksudnya, naik melalui tangga sedang kami melihatmu. وَلَن نُّؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّى تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتَابًا نَّقْرَؤُهُ (“Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca.”)

Baca Juga:  Surah Fatir Ayat 38-39; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Mujahid mengatakan, yakni di dalamnya tertulis: “Ditujukan kepada setiap orang, kitab ini dari Allah kepada Fulan bin Fulan, yang menjadi judul di kepala surat.”

Dan firman Allah Ta’ala: قُلْ سُبْحَانَ رَبِّي هَلْ كُنتُ إِلَّا بَشَرًا رَّسُولًا (Katakanlah: Mahasuci Rabbku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi Rasul?) Maksudnya, Mahasuci dan Mahatinggi Allah dari adanya seorang hamba-Nya yang menghadap ke hadirat-Nya untuk suatu urusan kekuasaan dan kerajaan-Nya, tetapi Dia itu adalah Rabb yang Mahaberbuat atas segala apa yang dikehendaki-Nya.

Jika menghendaki, Dia akan memenuhi apa yang kalian minta, dan jika tidak, Dia tidak akan memenuhi permintaan kalian. Dan aku ini tidak lebih hanyalah seorang yang menjadi Rasul kepada kalian, tugasku menyampaikan risalah Rabbku dan memberi nasihat kepada kalian. Dan sesungguhnya aku telah melaksanakan hal itu. Dan apa yang kalian minta itu terserah kepada Allah.

Tafsir kemenag: Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah menyampaikan segala macam bukti dan argumen kepada manusia agar mereka beriman. Berbagai bukti dan argumen itu diungkapkan dalam bentuk penjelasan dengan berbagai macam gaya bahasa, ada dalam bentuk perintah, berita, dan cerita.

Demikian pula isinya yang bermacam-macam, seperti akidah, hukum, budi pekerti, ibadah, kisah, dan sebagainya yang tidak dapat dibantah kebenaran-nya.

Sekalipun Allah swt telah menyampaikan dalam bentuk dan cara yang berbeda-beda, juga isinya yang mengandung nilai-nilai yang tinggi untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, namun orang-orang kafir tidak mengimaninya. Mereka tetap mengingkari dan menentangnya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al- Isra’ ayat 90-93 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S