Surah Al Kafirun; Terjemahan, Tafsir, Asbabun Nuzul, dan Keutamaannya

Surah Al Kafirun; Terjemahan, Tafsir, Asbabun Nuzul, dan Keutamaannya

Pecihitam.org – Surah Al-Kafirun adalah Surah Makkiyah yang di dalam Mushaf Al Qur’an ia berada pada urutan surah ke-109 dari 114 Surah. Surah ini berisi di dalamnya 6 ayat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Adapun asbabun Nuzul (sebab turunnya) Surah Al Kafirun ini, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir di dalam tafsirnya. Bahwa kaum kafir Quraisy pernah mengajak Rasulullah SAW untuk menyembah berhala-berhala mereka selama satu tahun, lalu mereka juga akan menyembah Allah selama satu tahun. Maka Allah SWT pun menurunkan surat ini.

Pada masa penyebaran Islam di Mekkah, kaum Quraisy tak henti-hentinya mencari cara untuk menghentikan ancaman Islam terhadap kepercayaan nenek moyang mereka. Setelah gagal menghentikan Rasulullah dengan menyakiti beliau, mereka kemudian menawarkan harta dan jabatan.

Lalu saat usaha itu juga gagal, mereka akhirnya mengambil jalan kompromi, di mana mereka menawarkan: jika Rasulullah mau memuja Tuhan mereka, maka merekapun akan memuja Tuhan sebagaimana konsep Islam. Kemudian surah Al Kafirun inipun diturunkan untuk menjawab hal tersebut.

Terjemahan dan Tafsir Surah Al Kafirun

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ

Terjemahan: Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,

Tafsir: Katakan, wahai Muhammad, “Hai orang-orang kafir yang bersikeras dalam kekafiran,

لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

Terjemahan: Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

Tafsir: (Aku tidak akan menyembah) maksudnya sekarang aku tidak akan menyembah (apa yang kalian sembah) yakni berhala-berhala yang kalian sembah itu.

Baca Juga:  Surat Ar-Rahman: Karakteristik, Keutamaan, dan Penjelasan Tentang "Fabi Ayyi Alaa'i Rabbikuma Tukadziban"

وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

Terjemahan: Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.

Tafsir: (Dan kalian pun bukan penyembah) dalam waktu sekarang (Tuhan yang aku sembah) yaitu Allah SWT semata.

وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ

Terjemahan: Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

Tafsir: Aku bukan penyembah seperti penyembahan kalian, karena kalian adalah orang-orang musyrik.

وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

Terjemahan: dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.

Tafsir: (Dan kalian tidak mau pula menyembah) di masa mendatang (Tuhan yang aku sembah) Allah swt. telah mengetahui melalui ilmu-Nya, bahwasanya mereka di masa mendatang pun tidak akan mau beriman. Disebutkannya lafal Maa dengan maksud Allah adalah hanya meninjau dari segi Muqabalahnya. Dengan kata lain, bahwa Maa yang pertama tidaklah sama dengan Maa yang kedua.

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Terjemahan: Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”.

Tafsir: (Untuk kalianlah agama kalian) yaitu agama kemusyrikan (dan untukkulah agamaku”) yakni agama Islam. Ayat ini diturunkan sebelum Nabi saw. diperintahkan untuk memerangi mereka. Ya Idhafah yang terdapat pada lafal ini tidak disebutkan oleh ahli qiraat sab’ah, baik dalam keadaan Waqaf atau pun Washal. Akan tetapi Imam Ya’qub menyebutkannya dalam kedua kondisi tersebut.

Baca Juga:  Surah An-Nisa Ayat 141; Seri Tadabbur Al Qur'an

Keutamaan Surah Al Kafirun

Surah ini juga mempunya keutamaan jika diamalkan sehari-hari. Di antara manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Mengajarkan Toleransi

Umat Islam di perintahkan untuk menghormati penganut agama lain. Sebagaimana yang terdapat dalam potongan akhir ayat ini yang artinya ‘Untukmu agama mu dan untuk ku agama ku’.

Meski demikian, Menurut Imam Qurthubi, sikap menghormati agama lain bukan berarti kita boleh larut membenarkan ajaran mereka, namun justru sebaliknya hal tersebut justru meneguhkan Iman kita dan menjauhkan diri dari kemusyrikan.

2. Sangat Ditakuti Iblis

Surah ini dianggap sebagai surah yang sangat ditakuti oleh iblis. Sebagaimana riwayat dari Ibnu Abbas, menurutnya: “Tidak ada dalam Al-Qur’an yang lebih menakutkan bagi Iblis dari Qul ya ayyuhal-Kafirun, sebab ia adalah tauhid dan pembebas dari kemusyrikan”.

Imam ja’far mengatakan “Bacalah surah ini 7x dalam 1 hari untuk menjaga iman, barang siapa membiasakan membacanya pada saat matahari terbit dan terbenam, maka ia akan dijauhkan dari keraguan, kesyirikan, dan keyakinan yang buruk”

3. Pahala Membacanya Sama dengan Membaca 1/4 Al-Qur’an

Membaca surah Al Kafirun ternyata pahalanya setara dengan membaca 1/4 dari Al-Qur’an. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Annas “Qul Ya ayyuhal-Kafirun senilai dengan seperempat Al-Qur’an.”

Baca Juga:  Surah Al-Fath Ayat 29; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

4. Dianjurkan Dibaca Ketika Shalat

Hadist dari Jabir bin Abdullah: Seorang laki-laki berdiri lalu shalat fajar dua rakaat. Ia membaca di rakaat pertama Qul ya ayyuhal Kafirun (katakan hai orang-orang kafir) sampai akhir surah. Lalu Nabi Saw bersabda: “Ini adalah hamba yang beriman kepada Tuhannya”.

Kemudian ia membaca pada rakaat kedua Qul Huwallahu Ahad (Katakanlah Dia adalah Allah yang maha Esa sampai akhir surah. Lalu Nabi Saw bersabda: “Ini adalah hamba yang mengenal Tuhannya.” Thalhah berkata: Maka aku suka membaca dua surah ini dalam dua rakaat ini”

5. Membebaskan Kemusyrikan

Hadits Riwayat Abu Dawud dari Farwah bin Naufal, dari ayahnya bahwa Nabi Saw bersabda: “Bacalah Qul ya ayyuhal-Kafirun kemudian tidurlah di akhirnya, sesungguhnya ayat tersebut membebaskan dari kemusyrikan”.

Wallahu a’lam.

M Resky S

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *