Surah Al-Kahfi Ayat 17; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Kahfi Ayat 17

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Kahfi Ayat 17 ini, Allah menerangkan keadaan tempat perlindungan mereka itu. Pintu gua tersebut menghadap ke utara. Di pagi hari matahari terbit dari arah timur dan di sore hari matahari condong ke barat menyilang pintu gua itu. Dengan demikian, cahaya matahari hanya mengenai langsung pintu gua dari samping kiri dan kanan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Penghuni-penghuni gua itu sendiri tidak terkena sinar matahari meskipun mereka berada di tempat yang luas. Ruangan gua itu mendapat cahaya matahari yang membias dari mulut gua. Maka ruangan itu tidaklah gelap dan selalu memperoleh udara yang sejuk. Mengenai di mana lokasi gua ini, para ahli tafsir berbeda pendapat. Ada yang mengatakan bahwa gua itu di daerah dekat Aela (Yerusalem) di Palestina.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Kahfi Ayat 17

وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَت تَّزَاوَرُ عَن كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَت تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِّنْهُ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ مَن يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُّرْشِدًا

Terjemahan: Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

Tafsir Jalalain: وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَت تَّزَاوَرُ (Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong) Lafal Tazaawaru dapat dibaca dengan memakai Tasydid atau Takhfif, artinya melenceng عَن كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ(dari gua mereka ke sebelah kanan) ke arah sebelah kanan وَإِذَا غَرَبَت تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ (dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri) yakni membiarkan mereka dan melewati mereka, hingga sinar matahari sama sekali tidak mengenai mereka

وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِّنْهُ ذَلِكَ (sedangkan mereka berada di tempat yang luas dalam gua itu) yakni gua yang luas, sehingga mereka selalu mendapatkan tiupan angin yang segar lagi menyejukkan. ذَلِكَ (Itu) yakni hal yang telah disebutkan مِنْ آيَاتِ اللَّهِ (adalah sebagian tanda-tanda Allah) bukti-bukti yang menunjukkan akan kekuasaan-Nya.

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 54; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

مَن يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُّرْشِدًا (Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya).

Tafsir Ibnu Katsir: Dalam hal ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa pintu gua ini menghadap ke utara, karena Allah menceritakan bahwa ketika matahari terbit, maka akan condong dari gua tersebut, ذَاتَ الْيَمِينِ (“Ke sebelah kanan.”) Yakni, bayang-bayang dari sinar matahari itu berada di sebelah kanan.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibnu Abbas, Sa’id bin Jubair, dan Qatadah: تَّزَاوَرُ ” berarti condong. Yang demikian itu, karena setiap kali matahari semakin meninggi, maka bayang-bayang itu pun berpindah sehingga tidak ada yang tersisa darinya pada saat zawal (tergelincir).

Allah berfirman: وَإِذَا غَرَبَت تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ (“Dan apabila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri.”) Yakni, sinar matahari itu masuk ke gua mereka dari sebelah kiri pintu gua tersebut, yaitu berasal dari arah timur.

Dan hal itu menunjukkan kebenaran apa yang kami katakan. Hal itu sudah sangat jelas bagi orang yang benar-benar memperhatikan dan mempunyai ilmu pengetahuan tentang gaya dan perjalanan matahari, bulan, dan bintang.

Seandainya pintu gua itu berada di sebelah timur, niscaya tidak akan ada sinar yang masuk ketika matahari hendak terbenam, tidak juga bayang-bayang itu akan berada di sebelah kanan dan juga kiri. Dan seandainya pintu gua itu menghadap ke barat, niscaya pada waktu matahari terbit, tidak akan ada sinar matahari yang masuk ke gua tersebut, tetapi sinar itu masuk setelah zawal (tergelincir), dan masih terus ada sampai matahari terbenam.

Dengan demikian, jelas apa yang kami sebutkan di atas. Segala puji bagi Allah, wallahu a’lam, di negeri Allah yang mana. Maka, Dia pun memberitahukan sifatnya kepada kita tetapi tidak memberitahu tempatnya. Di mana Dia berfirman:

وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَت تَّزَاوَرُ عَن كَهْفِهِمْ (“Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka,”) Malik menceritakan dari Ibnu Zaid bin Aslam, yakni, condong.

ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَت تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِّنْهُ (“Ke sebelah kanan, dan apabila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu.”) Maksudnya, mereka berada di tempat yang luas di dalam gua tersebut, di mana mereka tidak terjangkau oleh sinar matahari, karena jika sinar matahari itu mengenai mereka, niscaya badan dan pakaian mereka akan terbakar. Demikian yang dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas.

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 37-41; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ (“Demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda [kebesaran] Allah.”) Di mana Allah Ta’ ala mengarahkan mereka menuju ke gua tersebut yang di dalamnya diberikan kehidupan, sedang matahari dan angin dapat dengan leluasa masuk, sehingga keberadaan fisik mereka itu tetap. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman, ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ (“Demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda [kebesaran] Allah.”)

Setelah itu, Dia berfirman: مَن يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ (“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk.”) Maksudnya, Dialah yang membimbing para pemuda itu menuju kepada petunjuk di tengah-tengah kaum mereka. Karena sesungguhnya orang yang telah diberi hidayah oleh-Nya, niscaya ia akan mendapatkan petunjuk. Dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, niscaya tidak akan ada seorang pun yang mampu memberi petunjuk kepadanya.

Tafsir Kemenag: Sesudah para pemuda itu berbincang-bincang tentang kaumnya serta diri sendiri, mereka memutuskan untuk uzlah ke dalam gua di sebuah gunung yang mereka sepakati. Dalam ayat ini, Allah menerangkan keadaan tempat perlindungan mereka itu. Pintu gua tersebut menghadap ke utara.

Di pagi hari matahari terbit dari arah timur dan di sore hari matahari condong ke barat menyilang pintu gua itu. Dengan demikian, cahaya matahari hanya mengenai langsung pintu gua dari samping kiri dan kanan. Penghuni-penghuni gua itu sendiri tidak terkena sinar matahari meskipun mereka berada di tempat yang luas.

Ruangan gua itu mendapat cahaya matahari yang membias dari mulut gua. Maka ruangan itu tidaklah gelap dan selalu memperoleh udara yang sejuk. Mengenai di mana lokasi gua ini, para ahli tafsir berbeda pendapat. Ada yang mengatakan bahwa gua itu di daerah dekat Aela (Yerusalem) di Palestina. Ibnu Ishak mengatakan di Nainawa, yaitu suatu kota lama di daerah Mousul.

Ada pula yang mengatakan di negeri Romawi. Dalam keterangan di atas disebutkan bahwa kisah-kisah ini terjadi di kota Ephesus, berdasarkan riwayat dari bangsa Arab. Akan tetapi, sampai sekarang tidak terdapat bukti yang kuat di mana sebenarnya tempat gua itu. Sekiranya ada faedahnya, tentu Rasul saw akan memberitahu kita dimana tempat itu.

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 83-84; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Itulah tanda-tanda kekuasaan Allah yang diperlihatkan kepada para hamba-Nya yang beriman. Segala peristiwa yang dialami oleh para pemuda itu, sejak mereka memperoleh hidayah ke jalan tauhid, bermusuhan dengan kaumnya dan keluarganya tanpa mengindahkan kepentingan pribadi, padahal mereka masih muda,

kemudian mereka memilih dengan tepat sebuah gua yang sehat untuk tempat tinggal, selanjutnya mereka terbangun kembali sesudah 300 tahun lebih lamanya berada dalam keadaan tertidur di dalam gua itu, menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah yang terdapat dalam alam ini. Tetapi semua tanda-tanda itu hanya dapat dihayati oleh mereka yang diberi taufik oleh Allah swt untuk menerima petunjuk kepada jalan kebenaran seperti pemuda-pemuda penghuni gua itu.

Merekalah orang-orang yang memperoleh petunjuk dan dengan tepat memilih jalan kebenaran, sehingga mereka berbahagia dalam kehidupan duniawi dan ukhrawi. Mereka telah mencapai dan menghayati segala rahmat dan pertolongan Allah swt yang sebelumnya selalu mereka harap-harapkan.

Berbeda halnya dengan mereka ialah orang-orang yang tidak memperoleh petunjuk. Mereka ini adalah orang-orang yang sesat karena salah memilih jalan yang harus ditempuh. Kecondongan kepada nafsu duniawi menyebab-kan mereka salah dalam memilih jalan kebenaran. Mereka terjerumus ke dalam kesesatan jalan yang tidak membawa kebahagiaan.

Allah menyesat-kan mereka karena memang demikian keadaannya. Bagi mereka sangat sukar untuk menemukan pembimbing yang mengembalikan mereka ke jalan yang lurus dan melepaskan dari kesesatan, karena iman dan ingkar itu terletak pada kehendak Allah. Dia memberi taufik kepada hamba-Nya yang dikehendaki-Nya dan membiarkan orang yang dikehendaki-Nya dalam kesesatan.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Kahfi Ayat 17 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S