Surah Al-Kahfi Ayat 80-81; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Kahfi Ayat 80-81

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Kahfi Ayat 80-81 ini, menerangkan Adapun anak yang dibunuh itu, adalah anak yang kafir sedangkan kedua orang tuanya termasuk orang yang sungguh-sungguh beriman. Maka kami khawatir karena kecintaan kedua orang tuanya kepada anak itu keduanya akan tertarik kepada kekafiran.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Khidir mengharapkan supaya Allah memberi rezeki kepada kedua orang tuanya itu dan seorang anak laki-laki yang lebih baik dari anaknya yang telah dibunuh itu, dan lebih banyak kasih sayangnya kepada ibu bapaknya.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Kahfi Ayat 80-81

Surah Al-Kahfi Ayat 80
وَأَمَّا الْغُلَامُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِينَا أَن يُرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَكُفْرًا

Terjemahan: “Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.

Tafsir Jalalain: وَأَمَّا الْغُلَامُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِينَا أَن يُرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَكُفْرًا (Adapun anak muda itu, kedua orang tuanya adalah orang-orang Mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran), karena sesungguhnya sebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadis sahih Muslim, bahwa anak muda itu telah dicap oleh Allah menjadi orang kafir.

Dan seandainya ia hidup niscaya dia akan mendorong kedua orang tuanya kepada kekafiran, disebabkan kecintaan keduanya kepadanya, hingga keduanya pasti akan mengikuti jejak anaknya.

Tafsir Ibnu Katsir: Dalam hadits yang diriwayatkan dari ‘Abbas, dari Ubay bin Ka’ab, dari Nabi, di mana beliau bersabda: “Anak yang dibunuh oleh Khidhir itu telah ditetapkan pada hari penetapan sebagai seorang kafir.”
Demikian yang diriwayatkan Ibnu Jarir, dari hadits Ibnu Ishaq, dari Sa’id, dari Ibnu ‘Abbas.

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 47-49; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Oleh karena itu, Khidhir berkata: وَأَمَّا الْغُلَامُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِينَا أَن يُرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَكُفْرًا (“Maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin dan kami khawatir bahwa ia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.”)

Maksudnya, kecintaan kedua orang tuanya akan menjadikan mereka mengikuti kekafiran anak tersebut. Maka hendaklah seseorang ridha terhadap ketetapan Allah, karena sesungguhnya ketetapan Allah bagi seorang mukmin tentang sesuatu yang tidak disukainya itu merupakan suatu hal yang lebih baik baginya dari pada ketetapan-Nya mengenai apa yang ia sukai.

Benar apa yang disebutkan dalam hadits, di mana Rasulullah bersabda: “Allah tidak menetapkan suatu ketetapan bagi seorang mukmin melainkan merupakan kebaikan baginya.” Allah Ta’ala berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia sangat baik bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Tafsir Kemenag: Adapun anak yang dibunuh itu, adalah anak yang kafir sedangkan kedua orang tuanya termasuk orang yang sungguh-sungguh beriman. Maka kami khawatir karena kecintaan kedua orang tuanya kepada anak itu keduanya akan tertarik kepada kekafiran.

Qatadah berkata, “Kedua orang tuanya gembira ketika anak itu dilahirkan, dan keduanya bersedih ketika anak itu terbunuh.” Dan seandainya dia masih hidup akan mengakibatkan kesusahan dan kebinasaan pada kedua orang tuanya.

Oleh sebab itu hendaklah setiap orang menerima ketentuan Allah dengan senang hati karena ketentuan Allah bagi seorang mukmin dalam hal yang tidak disukainya adalah lebih baik daripada ketentuan Allah terhadapnya dalam hal-hal yang disukainya. Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa Nabi saw bersabda:

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 73-74; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

“Allah tidak menetapkan kepada seorang mukmin suatu ketetapan, kecuali ketetapan itu terdapat kebaikan baginya.” (Riwayat Ahmad dan Abu Ya’la)

Sesuai pula dengan firman Allah:”Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (al-Baqarah/2: 216)

Khidir berkata, “Kami telah mengetahui, bahwa anak itu jika sudah dewasa, akan mengajak ibu bapaknya kepada kekafiran dan mereka berdua akan mengikuti ajakannya karena sangat cinta kepada anaknya.”.

Surah Al-Kahfi Ayat 81
فَأَرَدْنَا أَن يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا

Terjemahan: Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).

Tafsir Jalalain: فَأَرَدْنَا أَن يُبْدِلَهُمَا (Dan kami menghendaki, supaya menggantikan bagi kedua orang tuanya) dapat dibaca Yubaddilahuma atau Yubdilahuma رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ زَكَاةً (Rabbnya dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya daripada anaknya itu) artinya lebih baik dan lebih bertakwa

وَأَقْرَبَ (dan lebih) daripada anaknya itu رُحْمًا (dalam kasih sayangnya) dapat dibaca Ruhman atau Ruhuman, artinya berbakti kepada kedua orang tuanya. Ternyata sesudah itu Allah menggantikan bagi keduanya seorang anak perempuan yang kemudian dikawini oleh seorang nabi, dan dari hasil perkawinannya itu lahirlah seorang nabi. Pada akhirnya Allah memberikan petunjuk kepada suatu umat melalui nabi itu.

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian firman-Nya lebih lanjut: فَأَرَدْنَا أَن يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا (“Dan kami menghendaki supaya Rabb mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya kepada ibu bapaknya.”)

Baca Juga:  Surah Al-Qiyamah Ayat 16-25; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Yakni, anak yang lebih suci dari anak tersebut, yang kedua orang tuanya itu lebih sayang terhadapnya daripada anak itu. Demikian yang dikemukakan oleh Ibnu Jarir. Qatadah berkata: “Yang mana anak itu akan lebih berbakti kepada kedua orang tuanya.”

Ada yang mengatakan, ketika anak itu dibunuh Khidhir, ibunya sedang mengandung seorang anak laki-laki muslim. Demikian dikatakan oleh Ibnu Juraij.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menjelaskan bahwa Khidir mengharapkan supaya Allah memberi rezeki kepada kedua orang tuanya itu dan seorang anak laki-laki yang lebih baik dari anaknya yang telah dibunuh itu, dan lebih banyak kasih sayangnya kepada ibu bapaknya. Tindakan Khidir membunuh anak tersebut dilandasi oleh keinginan agar pada waktunya Allah dapat menggantikan anak itu dengan yang lebih baik akhlaknya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Kahfi Ayat 80-81 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S