Surah Al-Mu’min Ayat 77-78; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Mu'min Ayat 77-78

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Mu’min Ayat 77-78 ini, menerangkan bahwa Allah telah mengutus para rasul dan nabi kepada umat-umat sebelum Nabi Muhammad. Di antara nabi dan rasul itu yang diterangkan kisahnya di dalam Al-Qur’an sebanyak 25 rasul, seperti Nabi Nuh, Idris, Ibrahim, Musa, Sulaiman, Isa, dan rasul-rasul yang lain. Di samping itu, banyak di antara para nabi dan rasul itu yang tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Mu’min Ayat 77-78

Surah Al-Mu’min Ayat 77
فَٱصۡبِرۡ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقٌّ فَإِمَّا نُرِيَنَّكَ بَعۡضَ ٱلَّذِى نَعِدُهُمۡ أَوۡ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِلَيۡنَا يُرۡجَعُونَ

Terjemahan: “Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar; maka meskipun Kami perlihatkan kepadamu sebagian siksa yang Kami ancamkan kepada mereka ataupun Kami wafatkan kamu (sebelum ajal menimpa mereka), namun kepada Kami sajalah mereka dikembalikan.

Tafsir Jalalain: فَٱصۡبِرۡ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ (Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah) yang akan mengazab mereka حَقٌّ فَإِمَّا نُرِيَنَّكَ (adalah benar; maka jika Kami perlihatkan kepadamu) lafal Immaa adalah berasal dari In Syarthiyah yang diidgamkan kepada Maa Zaidah yang berfungsi mengukuhkan makna Syarat di awal Fi’il, kemudian menyusul Nun Taukid sesudahnya yang juga mengukuhkan makna syarath tadi بَعۡضَ ٱلَّذِى نَعِدُهُمۡ (sebagian siksa yang Kami ancamkan kepada mereka) yakni semasa kamu masih hidup Kami menurunkan sebagian azab kepada mereka. Jawab Syarathnya tidak disebutkan, yaitu lafal Fadzaaka, yakni maka itulah sebagian dari azab Kami,

أَوۡ نَتَوَفَّيَنَّكَ (atau pun Kami wafatkan kamu) yaitu sebelum mereka diazab فَإِلَيۡنَا يُرۡجَعُونَ (namun kepada Kami sajalah mereka dikembalikan) lalu Kami akan mengazab mereka dengan siksaan yang sangat keras. Jawab Syarath yang telah disebutkan di atas tadi hanyalah untuk Ma’thuf saja, yakni hanya untuk kalimah, Fa-immaa Nuriyannaka Ba’dhal Ladzii Na’iduhum, Fadzaaka.

Tafsir Ibnu Katsir: Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar; maka meskipun Kami perlihatkan kepadamu sebagian siksa yang Kami ancamkan kepada mereka ataupun Kami wafatkan kamu (sebelum ajal menimpa mereka), namun kepada Kami sajalah mereka dikembalikan. Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.

Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil.

Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil. Allah Swt. memerintahkan kepada rasul-Nya untuk bersikap sabar dalam menghadapi pendustaan orang-orang yang mendustakannya dari kalangan kaumnya.

Karena sesungguhnya Allah akan memenuhi apa yang telah Dia janjikan kepadamu, yaitu pertolongan dan kemenangan atas kaummu, serta menjadikan kesudahan yang baik hanyalah bagimu dan bagi orang-orang yang mengikutimu di dunia dan di akhirat. maka meskipun Kami perlihatkan kepadamu sebagian siksa yang Kami ancamkan kepada mereka. (Al-Mumin: 77) dalam kehidupan di dunia ini, dan kejadiannya memang seperti apa yang telah dijanjikan-Nya.

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 5-6; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Karena sesungguhnya Allah Swt. telah menyenangkan hati Nabi Saw. dalam Perang Badar yang dalam perang itu pemimpin dan pembesar kaum musyrik banyak yang mati. Kemudian Allah menaklukkan kota Mekah di tangannya, juga seluruh Jazirah Arabia semasa beliau Saw. masih hidup. ataupun Kami wafatkan kamu (sebelum ajal menimpa mereka), namun kepada Kami sajalah mereka dikembalikan.

Tafsir Kemenag: Allah memerintahkan para rasul-Nya agar bersabar dalam menghadapi tindakan orang-orang musyrik yang mendustakan dan membantah ayat-ayat-Nya. Para rasul juga diminta bersabar dan bertawakal menghadapi gangguan dan ancaman-ancaman mereka.

Allah menyatakan bahwa janji-Nya untuk mengazab orang-orang kafir pasti benar dan terlaksana. Allah mengatakan kepada Nabi saw bahwa jika Ia memperlihatkan kepadanya, di waktu Nabi masih hidup, azab yang ditimpakan kepada orang-orang musyrik, atau tidak diperlihatkan kepada Nabi azab itu dengan mewafatkannya sebelum kedatangan azab itu, maka hal itu tidak berarti apa-apa bagi mereka.

Pada hari Kiamat semuanya kembali kepada Allah, lalu diberikan kepada mereka balasan yang setimpal. Ayat lain yang searti dengan ayat ini ialah: Maka sungguh, sekiranya Kami mewafatkanmu (sebelum engkau mencapai kemenangan), maka sesungguhnya Kami akan tetap memberikan azab kepada mereka (di akhirat), atau Kami perlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami ancamkan kepada mereka. Maka sungguh, Kami berkuasa atas mereka. (az-Zukhruf/43: 41-42) .

Tafsir Quraish Shihab: Bersabarlah, hai Muhammad! Sesungguhnya janji Allah untuk menyiksa musuh-musuhmu adalah benar, tidak diragukan lagi. Azab itu bisa jadi akan menimpa mereka pada saat kamu masih hidup, atau saat mereka kembali kepada Kami.

Apabila Kami memperlihatkan kepadamu sebagian azab yang Kami janjikan itu saat kamu masih hidup, maka itu pasti akan terjadi. Dan apabila Kami mematikanmu sebelum itu, maka hanya kepada Kamilah mereka akan kembali. Saat itu mereka kami hitung berdasarkan perbuatan yang pernah mereka lakukan.

Surah Al-Mu’min Ayat 78
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلًا مِّن قَبۡلِكَ مِنۡهُم مَّن قَصَصۡنَا عَلَيۡكَ وَمِنۡهُم مَّن لَّمۡ نَقۡصُصۡ عَلَيۡكَ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأۡتِىَ بِـَٔايَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِ فَإِذَا جَآءَ أَمۡرُ ٱللَّهِ قُضِىَ بِٱلۡحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ ٱلۡمُبۡطِلُونَ

Terjemahan: “Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

Baca Juga:  Khazanah Tafsir Al-Qur’an II : Perkembangan Tafsir di Era-Kolonialisme Abad ke-18

Tafsir Jalalain: وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلًا مِّن قَبۡلِكَ مِنۡهُم مَّن قَصَصۡنَا عَلَيۡكَ وَمِنۡهُم مَّن لَّمۡ نَقۡصُصۡ عَلَيۡكَ (Dan sesungguhnya telah Kami utus rasul-rasul sebelum kamu; di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada -pula- yang tidak Kami ceritakan kepadamu) menurut suatu riwayat diceritakan, bahwa Allah swt. telah mengutus delapan ribu orang nabi untuk menjadi rasul; yang empat ribu orang di antaranya dari kaum Bani Israel, sedangkan yang empat ribu orang lagi dari kalangan umat-umat selain Bani Israel.

وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ (Tidak dapat bagi seorang rasul) di antara rasul-rasul itu أَن يَأۡتِىَ بِـَٔايَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِ (membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah) karena mereka juga hamba-hamba Allah yang diperintah oleh-Nya,

فَإِذَا جَآءَ أَمۡرُ ٱللَّهِ (maka apabila telah datang perintah Allah) yang memerintahkan supaya azab diturunkan atas orang-orang kafir قُضِىَ (diputuskan) semua perkara di antara rasul-rasul dan orang-orang yang mendustakannya بِٱلۡحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ ٱلۡمُبۡطِلُونَ (dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil) yakni, keputusan itu merupakan kemenangan bagi rasul-rasul dan kerugian bagi orang-orang yang mendustakannya; pada hakikatnya sebelum itu pun orang-orang yang mendustakan para rasul sudah merugi.

Tafsir Ibnu Katsir: Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu. (Al-Mumin: 78) Sama seperti apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam surat An-Nisa, yakni di antara mereka ada yang Kami ceritakan kisahnya kepadamu bersama kaumnya masing-masing, bagaimanakah kaum mereka mendustakan mereka, kemudian pada akhirnya kesudahan yang baik dan pertolongan hanyalah bagi para rasul. dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu (Al-Mumin: 78) Mereka yang tidak Kami ceritakan kisahnya kepadamu jumlahnya jauh lebih banyak berkali-kali lipat, seperti yang telah diingatkan hal tersebut dalam surat An-Nisa.

Firman Allah Swt.: Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat melainkan dengan seizin Allah. (Al-Mumin: 78) Yakni tiada seorang rasul pun dapat mendatangkan suatu hal yang bertentangan dengan hukum alam kepada kaumnya, melainkan dengan seizin Allah yang membolehkannya untuk mendatangkan hal tersebut yang tujuan utamanya ialah untuk membuktikan kebenaran dari ajaran yang disampaikannya kepada mereka. maka apabila telah datang perintah Allah. (Al-Mumin: 78) Yaitu azab dan pembalasan Allah yang meliputi orang-orang yang mendustakan-(Nya).

diputuskan (semua perkara) dengan adil. (Al-Mumin: 78) Maka Dia menyelamatkan orang-orang mukmin dan membinasakan orang-orang kafir. Karena itu, dalam firman berikutnya disebutkan: Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil. (Al-Mumin: 78).

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah mengutus para rasul dan nabi kepada umat-umat sebelum Nabi Muhammad. Di antara nabi dan rasul itu yang diterangkan kisahnya di dalam Al-Qur’an sebanyak 25 rasul, seperti Nabi Nuh, Idris, Ibrahim, Musa, Sulaiman, Isa, dan rasul-rasul yang lain. Di samping itu, banyak di antara para nabi dan rasul itu yang tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an.

Baca Juga:  Surah Al-Hijr Ayat 45-50; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dari Abu dzar bahwa ia berkata, “Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah berapa jumlah nabi-nabi itu? Rasulullah saw menjawab, ‘124 ribu dan yang menjadi rasul di antaranya ialah 315 orang. Sebuah jumlah yang banyak.” (Riwayat A.hmad) Setiap rasul yang diutus Allah itu tidak sanggup menciptakan mukjizat sendiri, tetapi bisa diberikan oleh Allah.

Mukjizat itu sebagai bukti kerasulan yang dikemukakan kepada kaum yang mendustakannya. Bentuk dan sifat mukjizat itu disesuaikan dengan keadaan, masa, dan tempat di mana rasul penerimanya hidup, sehingga mukjizat itu benar-benar diyakini oleh umat pada waktu itu.

Mukjizat itu diberikan jika Allah sendiri berkehendak memberikannya. Jika Allah belum berkehendak memberikannya, maka mukjizat itu tidak akan diberikannya walaupun orang-orang kafir memintanya. Mukjizat itu diberikan sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan Allah dan sesuai pula dengan kemaslahatan umat.

Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa jika azab Allah telah datang menimpa orang-orang yang mendustakan-Nya, maka Allah menyelesaikan perkara mereka dengan seadil-adilnya. Allah menyelamatkan para rasul dan orang-orang yang beriman kepadanya dari azab itu, serta membinasakan orang-orang yang ingkar dan mempersekutukan-Nya.

Hal ini dapat dilihat pada waktu azab Allah menimpa kaum ‘Ad, Allah menyelamatkan Nabi Hud dan orang-orang yang beriman yang bersamanya. Demikian pula azab yang menimpa kaum Samud dan sebagainya.

Tafsir Quraish Shihab: Kami bersumpah, bahwa Kami benar-benar telah mengutus banyak rasul sebelummu. Di antara mereka ada yang Kami sampaikan kabarnya, dan ada juga yang tidak Kami sampaikan.

Seorang rasul dari mereka itu tidak akan mendatangkan mukjizat kecuali atas kehendak Allah, bukan dari dirinya sendiri atau usulan kaumnya. Dari itu, apabila perintah Allah untuk mendatangkan azab telah tiba, baik di dunia maupun di akhirat, Dia menyelesaikan urusan mereka dengan adil. Pada saat itu para pelaku kebatilan menjadi rugi.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Mu’min Ayat 77-78 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S