Surah Al-Mursalat Ayat 29-40; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Mursalat Ayat 29-40

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Mursalat Ayat 29-40 ini, diterangkan Allah mengulangi lagi ancaman-Nya bahwa kecelakaan besar di hari itu bagi orang yang mendustakan. Sebab rasul telah mengajak mereka supaya beriman dan mengancam dengan memperingatkan mereka dengan akan datangnya azab yang mereka hadapi itu. Sayang mereka tidak mau menerima dan mendengarkan ajakan itu.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Mursalat Ayat 29-40

Surah Al-Mursalat Ayat 29
ٱنطَلِقُوٓاْ إِلَىٰ مَا كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ

Terjemahan: “(Dikatakan kepada mereka pada hari kiamat): “Pergilah kamu mendapatkan azab yang dahulunya kamu mendustakannya.

Tafsir Jalalain: ٱنطَلِقُوٓاْ إِلَىٰ مَا كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ (“Pergilah kamu sekalian mendapatkan azab yang dahulunya kalian mendustakannya.).

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala berfirman seraya mengabarkan tentang orang-orang kafir yang mendustakan hari kebangkitan, pemberian balasan, surge, dan neraka. Dimana pada hari kiamat kelak, akan dikatakan kepada mereka: ٱنطَلِقُوٓاْ إِلَىٰ مَا كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ ( (Dikatakan kepada mereka pada hari kiamat): “Pergilah kamu mendapatkan azab yang dahulunya kamu mendustakannya.)

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang bernasib malang yang hendak dimasukkan ke dalam neraka Jahanam, akan ditegur oleh malaikat penjaga dengan suara keras agar mereka pergi kepada azab dan siksaan yang didustakan ketika masih di dunia dahulu.

Tafsir Quraish Shihab: Di hari keputusan akan dikatakan kepada orang-orang kafir, “Berjalanlah kalian ke neraka yang dahulu kalian dustakan. Pergilah ke arah panasnya asap api neraka yang, karena teramat dahsyat, bercabang tiga. Tak ada tempat bernaung dari panasnya hari kiamat dan tak ada yang dapat menghalangi jilatan panas api neraka.”

Surah Al-Mursalat Ayat 30
ٱنطَلِقُوٓاْ إِلَىٰ ظِلٍّ ذِى ثَلَٰثِ شُعَبٍ

Terjemahan: “Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang,

Tafsir Jalalain: ٱنطَلِقُوٓاْ إِلَىٰ ظِلٍّ ذِى ثَلَٰثِ شُعَبٍ (Pergilah kalian mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang) yang dimaksud adalah asap neraka Jahanam, apabila membubung terbagi menjadi tiga, karena sangat besarnya.

Tafsir Ibnu Katsir: ٱنطَلِقُوٓاْ إِلَىٰ ظِلٍّ ذِى ثَلَٰثِ شُعَبٍ (“Pergilah kamu untuk mendapatkan adzab yang dahulunya kamu mendustakannya. Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang.”) yakni jika kobaran api semakin tinggi dan naik bersamaan dengan asap, maka karena kedasyatan dan kekuatannya ia mempunyai tiga cabang.

Tafsir Kemenag: Gumpalan asap neraka itu bercabang tiga. Satu bagian di sebelah kanan, satu cabang di kiri, dan yang ketiga di atas pundak mereka, sehingga mereka terkepung di dalamnya dan tidak dapat keluar lagi. Di dalam ayat yang lain, Allah berfirman: Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. (al-Kahf/18: 29).

Tafsir Quraish Shihab: Di hari keputusan akan dikatakan kepada orang-orang kafir, “Berjalanlah kalian ke neraka yang dahulu kalian dustakan. Pergilah ke arah panasnya asap api neraka yang, karena teramat dahsyat, bercabang tiga. Tak ada tempat bernaung dari panasnya hari kiamat dan tak ada yang dapat menghalangi jilatan panas api neraka.”

Surah Al-Mursalat Ayat 31
لَّا ظَلِيلٍ وَلَا يُغۡنِى مِنَ ٱللَّهَبِ

Terjemahan: “yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka”.

Tafsir Jalalain: لَّا ظَلِيلٍ (Yang tidak melindungi) asap itu tidak dapat menaungi mereka dari panas hari itu وَلَا يُغۡنِى (dan tiada bermanfaat) barang sedikit pun bagi mereka مِنَ ٱللَّهَبِ (untuk menolak api”) yakni api neraka.

Tafsir Ibnu Katsir: لَّا ظَلِيلٍ وَلَا يُغۡنِى مِنَ ٱللَّهَبِ (“Yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka.”) maksudnya, naungan asap yang muncul akibat kobaran api itu sendiri tidak bisa dijadikan naungan dan tidak pula bisa melindungi dari kobaran api. Artinya, asap itu tidak bisa melindungi mereka dari panasnya kobaran api.

Tafsir Kemenag: Allah mengatakan dalam ayat ini bahwa biarpun neraka itu disebutkan punya lindungan namun bukan melindungi mereka dari panasnya api neraka. Tidak ada tempat beristirahat dan tempat berteduh dari kepanasan. Ditegaskan pula di sini bahwa lindungan mereka bukan lindungan seperti yang diperoleh seorang mukmin, karena tidak ada yang dapat menaungi mereka dari panas gejolak api neraka.

Baca Juga:  Surah Hud Ayat 74-76; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Ayat lain menerangkan: (Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih, dan naungan asap yang hitam, tidak sejuk dan tidak menyenangkan. (al-Waqi’ah/56: 42-44) .

Tafsir Quraish Shihab: Di hari keputusan akan dikatakan kepada orang-orang kafir, “Berjalanlah kalian ke neraka yang dahulu kalian dustakan. Pergilah ke arah panasnya asap api neraka yang, karena teramat dahsyat, bercabang tiga. Tak ada tempat bernaung dari panasnya hari kiamat dan tak ada yang dapat menghalangi jilatan panas api neraka.”

Surah Al-Mursalat Ayat 32
إِنَّهَا تَرۡمِى بِشَرَرٍ كَٱلۡقَصۡرِ

Terjemahan: “Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana.

Tafsir Jalalain: إِنَّهَا (Sesungguhnya neraka itu) maksudnya, api neraka itu تَرۡمِى بِشَرَر (melontarkan bunga api) memercikkan bunga api كَٱلۡقَصۡرِ (sebesar istana) yakni besar dan tingginya bagaikan istana.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: إِنَّهَا تَرۡمِى بِشَرَرٍ كَٱلۡقَصۡرِ (“Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana.”) yakni bunga-bunga api itu beterbangan dari kobaran api itu sebesar istana. Ibnu Mas’ud mengataka: “Seperti benteng.” Ibnu ‘Abbas, Mujahid, Qatadah, dan Malik dari Zaid bin Aslam dan selainnya mengatakan: “Yakni, akar pohon.

Tafsir Kemenag: Allah menyebutkan pula bahwa neraka itu selalu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana ke seluruh penjuru. Allah mengumpamakan gejolak api neraka Jahanam yang sangat dahsyat itu dengan unta kuning yang sangat banyak dan bergerak cepat. Allah mengulangi lagi ancamannya bahwa kecelakaan bagi orang yang mendustakan karena mereka tidak dapat mengelakkan diri dari siksaan yang begitu hebat.

Tafsir Quraish Shihab: Sesungguhnya neraka akan melontarkan bunga-bunga api yang besarnya seperti istana, seolah-olah bunga-bunga api itu merupakan iring-iringan unta hitam yang berubah menjadi kuning. Pada hari ini, celakalah orang-orang yang mendustakan neraka dengan ciri-ciri seperti ini.

Surah Al-Mursalat Ayat 33
كَأَنَّهُۥ جِمَٰلَتٌ صُفۡرٌ

Terjemahan: “Seolah-olah ia iringan unta yang kuning.

Tafsir Jalalain: كَأَنَّهُۥ جِمَٰلَتٌ صُفۡرٌ (Bukankah Kami menciptakan kalian dari air yang hina?) yang lemah, yaitu air mani.

Tafsir Ibnu Katsir: كَأَنَّهُۥ جِمَٰلَتٌ صُفۡرٌ (“Seolah-olah ia iringan unta yang kuning.”) yaitu seperti unta hitam. Demikian yang dikemukakan oleh Mujahid, al-Hasan, Qatadah, adl-Dlahhak, dan menjadi pilihan Ibnu Jarir. Dan dari Ibnu ‘Abbas, Mujahid, Sa’id bin Jubair; jimaalatun shufrun; yakni tambang kapal. Wailuy yauma-idzil lilmukadzdzibiina (“Kecelakaan yang besar-lah pada hari itu itu bagi orang-orang yang mendustakan.”)

Tafsir Kemenag: Allah menyebutkan pula bahwa neraka itu selalu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana ke seluruh penjuru. Allah mengumpamakan gejolak api neraka Jahanam yang sangat dahsyat itu dengan unta kuning yang sangat banyak dan bergerak cepat. Allah mengulangi lagi ancamannya bahwa kecelakaan bagi orang yang mendustakan karena mereka tidak dapat mengelakkan diri dari siksaan yang begitu hebat.

Tafsir Quraish Shihab: Sesungguhnya neraka akan melontarkan bunga-bunga api yang besarnya seperti istana, seolah-olah bunga-bunga api itu merupakan iring-iringan unta hitam yang berubah menjadi kuning. Pada hari ini, celakalah orang-orang yang mendustakan neraka dengan ciri-ciri seperti ini.

Surah Al-Mursalat Ayat 34
وَيۡلٌ يَوۡمَئِذٍ لِّلۡمُكَذِّبِينَ

Terjemahan: “Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.

Tafsir Jalalain: وَيۡلٌ يَوۡمَئِذٍ لِّلۡمُكَذِّبِين (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.).

Tafsir Ibnu Katsir: وَيۡلٌ يَوۡمَئِذٍ لِّلۡمُكَذِّبِين (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan

Tafsir Kemenag: Allah menyebutkan pula bahwa neraka itu selalu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana ke seluruh penjuru. Allah mengumpamakan gejolak api neraka Jahanam yang sangat dahsyat itu dengan unta kuning yang sangat banyak dan bergerak cepat. Allah mengulangi lagi ancamannya bahwa kecelakaan bagi orang yang mendustakan karena mereka tidak dapat mengelakkan diri dari siksaan yang begitu hebat.

Tafsir Quraish Shihab: Sesungguhnya neraka akan melontarkan bunga-bunga api yang besarnya seperti istana, seolah-olah bunga-bunga api itu merupakan iring-iringan unta hitam yang berubah menjadi kuning. Pada hari ini, celakalah orang-orang yang mendustakan neraka dengan ciri-ciri seperti ini.

Baca Juga:  Surah Saba Ayat 31-33; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Surah Al-Mursalat Ayat 35
هَٰذَا يَوۡمُ لَا يَنطِقُونَ

Terjemahan: “Ini adalah hari, yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu),

Tafsir Jalalain: هَٰذَا (Ini) yakni hari kiamat ini يَوۡمُ لَا يَنطِقُونَ (adalah hari yang mereka tidak dapat berbicara) sepatah kata pun.

Tafsir Ibnu Katsir: Ini adalah hari, yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu)

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa pada hari itu manusia tidak bisa berbicara dan hanya terpukau karena kedahsyatan keadaan. Mereka tidak diizinkan berbicara, dan andaikata diizinkan pun, hal itu tidak ada gunanya.

Tafsir Quraish Shihab: Semua yang Kami paparkan kepada kalian ini adalah benar-benar terjadi pada hari ketika mereka tidak dapat lagi berbicara untuk membela diri. Mereka pun tidak akan diperkenankan untuk berbicara dan beralasan karena mereka memang tidak akan dimaafkan. Pada hari ini, celakalah mereka yang telah mendustakan kedatangan hari kiamat.

Surah Al-Mursalat Ayat 36
وَلَا يُؤۡذَنُ لَهُمۡ فَيَعۡتَذِرُونَ

Terjemahan: “dan tidak diizinkan kepada mereka minta uzur sehingga mereka (dapat) minta uzur.

Tafsir Jalalain: وَلَا يُؤۡذَنُ لَهُمۡ (Dan tidak diizinkan kepada mereka) mengemukakan alasannya فَيَعۡتَذِرُونَ (sehingga mereka dapat mengemukakan alasannya) lafal Faya’tadziruuna di’athafkan kepada lafal Yu’dzanu tanpa ada penyebab yang mengaitkannya, tetapi tetap termasuk ke dalam pengertian negatif. Artinya tiada berkenan bagi mereka untuk berbicara, maka tiada alasan bagi mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: وَلَا يُؤۡذَنُ لَهُمۡ فَيَعۡتَذِرُونَ ( dan tidak diizinkan kepada mereka minta uzur sehingga mereka (dapat) minta uzur

Tafsir Kemenag: Allah selanjutnya menerangkan bahwa mereka tidak diizinkan untuk minta uzur, sebab hari itu bukanlah hari pembelaan diri, tetapi hari untuk menerima keputusan. Mereka dapat mengeluh dan menyesali nasib, namun untuk mengajukan sanggahan tidak mungkin lagi karena keputusan Allah tidak dapat diganggu gugat.

Dalam Surah al-An’am/6: 23, orang musyrik di hari itu menyatakan bahwa mereka tidak mau musyrik lagi. Pada Surah an-Nisa’/4: 42 disebutkan bahwa mereka tidak bisa menyembunyikan pembicaraannya, dan dalam ayat az-Zumar/39: 31 disebutkan mereka orang-orang kafir berdebat di muka Allah, saling menuduh, dan saling menyalahkan.

Tafsir Quraish Shihab: Semua yang Kami paparkan kepada kalian ini adalah benar-benar terjadi pada hari ketika mereka tidak dapat lagi berbicara untuk membela diri. Mereka pun tidak akan diperkenankan untuk berbicara dan beralasan karena mereka memang tidak akan dimaafkan. Pada hari ini, celakalah mereka yang telah mendustakan kedatangan hari kiamat.

Surah Al-Mursalat Ayat 37
وَيۡلٌ يَوۡمَئِذٍ لِّلۡمُكَذِّبِينَ

Terjemahan: “Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.

Tafsir Jalalain: وَيۡلٌ يَوۡمَئِذٍ لِّلۡمُكَذِّبِينَ (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.).

Tafsir Ibnu Katsir: وَيۡلٌ يَوۡمَئِذٍ لِّلۡمُكَذِّبِينَ (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah mengulangi lagi ancaman-Nya bahwa kecelakaan besar di hari itu bagi orang yang mendustakan. Sebab rasul telah mengajak mereka supaya beriman dan mengancam dengan memperingatkan mereka dengan akan datangnya azab yang mereka hadapi itu. Sayang mereka tidak mau menerima dan mendengarkan ajakan itu.

Tafsir Quraish Shihab: Semua yang Kami paparkan kepada kalian ini adalah benar-benar terjadi pada hari ketika mereka tidak dapat lagi berbicara untuk membela diri. Mereka pun tidak akan diperkenankan untuk berbicara dan beralasan karena mereka memang tidak akan dimaafkan. Pada hari ini, celakalah mereka yang telah mendustakan kedatangan hari kiamat.

Surah Al-Mursalat Ayat 38
هَٰذَا يَوۡمُ ٱلۡفَصۡلِ جَمَعۡنَٰكُمۡ وَٱلۡأَوَّلِينَ

Terjemahan: “Ini adalah hari keputusan; (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang terdahulu.

Tafsir Jalalain: هَٰذَا يَوۡمُ ٱلۡفَصۡلِ جَمَعۡنَٰكُمۡ (Ini adalah hari keputusan; Kami mengumpulkan kalian) hai orang-orang yang mendustakan dari kalangan umat ini, yakni umat Nabi Muhammad وَٱلۡأَوَّلِينَ (dan orang-orang yang terdahulu) dari kalangan orang-orang yang mendustakan sebelum kalian; lalu kalian semuanya akan dihisab kemudian diazab.

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 167; Seri Tadabbur Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Ini adalah hari keputusan; (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang terdahulu

Tafsir Kemenag: Allah menerangkan bahwa hari ini adalah hari keputusan. Inilah hari yang memisahkan antara kebenaran dan kebatilan, hari ketika diungkapkan kebenaran dan kepalsuan seseorang. Di hari itu, Allah menghimpun semua manusia yang pernah hidup di dunia ini sejak zaman Nabi Adam sampai akhir masa pada tempat yang satu. Tujuannya untuk memberikan suatu keputusan hukum buat mereka siapa yang salah dan siapa yang benar, sehingga masing-masing orang memperoleh haknya.

Tafsir Quraish Shihab: Inilah hari penentuan antara pelaku kebaikan dan pelaku kebatilan untuk mendapatkan balasan yang setimpal. Kami akan kumpulkan kalian, wahai para pendusta Muhammad, beserta para pendusta terdahulu. Jika kalian memiliki tipu daya untuk menolak azab, lakukanlah tipu daya kalian itu. Tunjukkanlah dan selamatkanlah diri kalian dari azab-Ku ini. Pada hari ini, sungguh celaka bagi mereka yang mendustakan ancaman Allah.

Surah Al-Mursalat Ayat 39
فَإِن كَانَ لَكُمۡ كَيۡدٌ فَكِيدُونِ

Terjemahan: “Jika kamu mempunyai tipu daya, maka lakukanlah tipu dayamu itu terhadap-Ku.

Tafsir Jalalain: فَإِن كَانَ لَكُمۡ (Jika kalian mempunyai tipu daya) tipu muslihat untuk melindungi diri kalian dari azab كَيۡدٌ فَكِيدُونِ (maka lakukanlah tipu daya kalian itu terhadap-Ku) perbuatlah tipu daya kalian itu.

Tafsir Ibnu Katsir: فَإِن كَانَ لَكُمۡ كَيۡدٌ فَكِيدُونِ (Jika kamu mempunyai tipu daya, maka lakukanlah tipu dayamu itu terhadap-Ku.

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah menantang dengan cara mengejek orang-orang kafir dan orang-orang yang merasa mempunyai kekuatan membela diri, untuk menggunakan kepandaian dan tipu dayanya guna menyelamatkan diri dari siksaan-Nya.

Selain itu, ayat ini memberikan suatu pelajaran keras bagi orang-orang yang menentang agama Islam, yang selalu menipu dan mempermainkan orang-orang yang beriman bahwa kelak pada saatnya mereka akan mengetahui betapa lemahnya alasan mereka yang suka mengolok-olokkan agama itu.

Tafsir Quraish Shihab: Inilah hari penentuan antara pelaku kebaikan dan pelaku kebatilan untuk mendapatkan balasan yang setimpal. Kami akan kumpulkan kalian, wahai para pendusta Muhammad, beserta para pendusta terdahulu. Jika kalian memiliki tipu daya untuk menolak azab, lakukanlah tipu daya kalian itu. Tunjukkanlah dan selamatkanlah diri kalian dari azab-Ku ini. Pada hari ini, sungguh celaka bagi mereka yang mendustakan ancaman Allah.

Surah Al-Mursalat Ayat 40
وَيۡلٌ يَوۡمَئِذٍ لِّلۡمُكَذِّبِينَ

Terjemahan: “Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.

Tafsir Jalalain: وَيۡلٌ يَوۡمَئِذٍ لِّلۡمُكَذِّبِينَ (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.).

Tafsir Ibnu Katsir: Dia pun berfirman: وَيۡلٌ يَوۡمَئِذٍ لِّلۡمُكَذِّبِينَ (“Kecelakaan yang besar-lah pada hari itu itu bagi orang-orang yang mendustakan.”)

Tafsir Kemenag: Allah mengulangi lagi ancaman-Nya bahwa kecelakaan besar di hari kebangkitan bagi orang-orang yang mendustakan-Nya. Kecelakaan buat mereka di hari kebangkitan karena waktu itulah terbukti kelemahan dan mereka berhadapan dengan Allah yang mereka dustai. Pada saat seperti itu terbukti betapa batalnya dakwaan yang mereka yakini selama ini.

Tafsir Quraish Shihab: Inilah hari penentuan antara pelaku kebaikan dan pelaku kebatilan untuk mendapatkan balasan yang setimpal. Kami akan kumpulkan kalian, wahai para pendusta Muhammad, beserta para pendusta terdahulu. Jika kalian memiliki tipu daya untuk menolak azab, lakukanlah tipu daya kalian itu. Tunjukkanlah dan selamatkanlah diri kalian dari azab-Ku ini. Pada hari ini, sungguh celaka bagi mereka yang mendustakan ancaman Allah.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Mursalat Ayat 29-40 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S