Surah Al-Qashash Ayat 60-61; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Qashash Ayat 60-61Surah Al-Qashash Ayat 60-61

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Qashash Ayat 60-61 ini, menerangkan bahwa apa yang diberikan Allah bagi manusia baik berupa harta benda maupun keturunan hanya merupakan kesenangan duniawi. Kehidupan dunia dengan segala perhiasannya belum tentu menjamin keselamatan dan kebahagiaan mereka. Sebaliknya, pahala yang ada di sisi Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang taat adalah lebih baik, karena yang demikian itu kekal dan abadi.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Qashash Ayat 60-61

Surah Al-Qashash Ayat 60
وَمَا أُوتِيتُم مِّن شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا وَمَا عِندَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Terjemahan: Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?

Tafsir Jalalain: وَمَا أُوتِيتُم مِّن شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا (Dan apa saja yang diberikan kepada kalian, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya) kalian bersenang-senang dan menghias diri dengannya selama hidup kalian, kemudian semuanya akan lenyap وَمَا عِندَ اللَّهِ (sedangkan apa yang di sisi Allah) yakni pahala-Nya خَيْرٌ وَأَبْقَى أَفَلَا تَعْقِلُونَ (adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kalian tidak memahaminya?) bahwa yang kekal itu lebih baik daripada yang lenyap. Dapat dibaca Ta’maluna dan Ya’maluna.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala berfirman mengabarkan tentang kerendahan dunia dan perhiasannya dan keindahan sementara yang dikandungnya, jika dibandingkan dengan nikmat agung dan kekal yang telah disiapkan Allah untuk hamba-hamba-Nya yang shalih di akhirat, sebagaimana firman Allah:

وَمَا أُوتِيتُم مِّن شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا وَمَا عِندَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى (“Tetapi kamu [orang-orang kafir] memilih kehidupan duniawi. Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan kekal.”) (al-A’laa: 16-17). Firman Allah Ta’ala: أَفَلَا تَعْقِلُونَ (“Maka apakah kamu tidak memahaminya.”) yaitu apakah orang yang memprioritaskan dunia atas akhirat tidak memahaminya?

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa apa yang diberikan Allah bagi manusia baik berupa harta benda maupun keturunan hanya merupakan kesenangan duniawi. Kehidupan dunia dengan segala perhiasannya belum tentu menjamin keselamatan dan kebahagiaan mereka. Sebaliknya, pahala yang ada di sisi Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang taat adalah lebih baik, karena yang demikian itu kekal dan abadi. Berbeda dengan kesenangan duniawi yang dipujanya karena waktunya terbatas sekali, dan sesudah itu habis dan punah. Firman Allah:

Baca Juga:  Surah Al-Qashash Ayat 71-73; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dan apa yang di sisi Allah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti. (ali ‘Imran/3: 198)

Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. (an-Nahl/16: 96)

Dan kehidupan dunia ini hanya senda-gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui. (al-‘Ankabut/29:64)

Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. (al-A’la/87: 16-17)

Ayat ini ditutup dengan pertanyaan yang bernada ejekan sekaligus peringatan dari Allah. Mengapa mereka tidak mau menggunakan akalnya, dan berpikir secara mendalam sehingga mereka mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak. Apakah menurut mereka kehidupan dunia dengan segala kenikmatannya yang fana dan bisa dinikmati dalam waktu yang sangat singkat lebih baik daripada kehidupan akhirat yang kekal dan abadi itu.

Tafsir Quraish Shihab: Segala sesuatu yang diberikan kepada kalian, berupa kesenangan-kesenangan dan perhiasan-perhiasan dunia adalah kesenangan yang terbatas dan sementara. Maka janganlah sekali-kali hal itu memalingkan kalian dari keimanan dan amal saleh.

Sesungguhnya pahala dan kenikmatan abadi yang ada di sisi Allah di akhirat adalah lebih bermanfaat dan lebih abadi dari semua itu. Lalu, mengapa kalian tidak mempergunakan akal sebagai ganti dari hawa nafsu kalian?

Surah Al-Qashash Ayat 61
أَفَمَن وَعَدْنَاهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لَاقِيهِ كَمَن مَّتَّعْنَاهُ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَ

Terjemahan: Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi; kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?

Baca Juga:  Surah Ad Dhuha; Asbabun Nuzul, Tafsir dan Artinya

Tafsir Jalalain: أَفَمَن وَعَدْنَاهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لَاقِيهِ (Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik lalu ia memperolehnya) janji yang dimaksud adalah surga كَمَن مَّتَّعْنَاهُ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا (sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi) yang dalam waktu dekat pasti akan lenyap.

هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَ (kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret) ke dalam neraka. Orang yang dimaksud pada lafal pertama adalah orang Mukmin dan pada lafal kedua adalah orang kafir maksudnya tidak ada persamaan di antara keduanya.

Tafsir Ibnu katsir: Firman Allah: أَفَمَن وَعَدْنَاهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لَاقِيهِ كَمَن مَّتَّعْنَاهُ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَ (“Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik [surga], lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi; kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret [ke dalam neraka]?”)

Maksudnya Allah berfirman: “Apakah orang mukmin yang membenarkan janji yang Allah berikan bagi sebuah amal shalih berupa pahala yang akan diberikannya kepadanya itu sama dengan orang kafir yang mendustakan perjumpaan dengan Allah, janji dan ancaman-Nya, sedangkan dia bersenang-senang di dunia dalam waktu yang singkat?” ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَ (“kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret [ke dalam neraka]”)

Mujahid dan Qatadah berkata: “Yaitu termasuk orang-orang yang disiksa.” Dikatakan bahwa ayat ini turun pada Rasulullah saw. berkenaan dengan Abu Jahal. Pendapat lain mengatakan, bahwa Hamzah, ‘Ali dan Abu Jahal. Kedua pendapat itu berasal dari Mujahid. Yang jelas keduanya berlaku umum.

Tafsir kemenag: Ayat ini dimulai dengan pertanyaan untuk meyakinkan agar orang-orang kafir itu dengan penuh kesadaran berpikir dan membandingkan tentang mana yang lebih baik. Apakah orang-orang yang dijanjikan Allah apabila mereka taat dan menuruti perintah dan menjauhi larangan-Nya akan dikaruniai nikmat di akhirat yang tidak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati seseorang dan mereka benar-benar memperolehnya di akhirat.

Baca Juga:  Wah! Manuskrip al Quran Tertua Ditemukan di Yaman Lho! Begini Identifikasinya

Mana yang lebih baik antara orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan dengan orang yang memilih kesenangan duniawi tetapi tidak menaati perintah Allah dan mengerjakan larangan-larangan-Nya. Menurut akal yang sehat, tentu golongan pertama lebih baik dari golongan kedua. Ayat ini menunjukkan bahwa orang kafir diberi kesenangan duniawi, tetapi di akhirat dimasukkan ke dalam neraka. Firman Allah:

Sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (al-Furqan/25: 66)

Sedang orang mukmin yang sabar dan tabah menghadapi berbagai cobaan dunia, karena yakin akan janji Allah, di akhirat nanti mereka dimasukkan ke dalam surga. Firman Allah:

Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya. (al-Furqan/25: 24)

Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang yang bertakwa (ialah seperti taman), mengalir di bawahnya sungai-sungai; senantiasa berbuah dan teduh. (ar-Ra’d/13: 35).

Tafsir Quraish Shihab: Orang yang beriman dan beramal saleh yang berhak mendapatkan janji baik Allah berupa pahala dan surga–dan dia pasti akan mendapatkannya–tidaklah sama dengan orang kafir yang mengerjakan keburukan serta tertipu oleh kesenangan dunia dan perhiasannya. Orang kafir itu pun termasuk di antara mereka yang akan dihadirkan untuk dihitung dan binasa dalam siksaan.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama
kandungan Surah Al-Qashash Ayat 60-61 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S