Bacaan Al Quran Surah al Waqiah Lengkap Beserta Kandungan Isinya

Surah al Waqiah

Pecihitam.org – Nama surah Al Waqiah diambil dari perkataan Al Waqiah yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surah al Waqiah adalah surat ke-56 di juz 27 dalam Al quran yang terdiri dari 96 ayat diturunkan sesudah surat Thaa Haa.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kandungan Surah al Waqiah

Menurut Hasan al-Bashri, Surah al-Waqiah tergolong sebagai surah Makiyah (turun di Mekkah tanpa pengecualian). Namun pendapat berbeda datang dari Jabir, Ikrimah, Atha dan Ibn Abbas menyatakan bahwa surah al Waqiah adalah bagian dari surat makkiyah kecuali ayat ke-28 (Wa taj’aluna rizqokum annakum tukaddzibun). Sedangkan al-Kilaby berpendapat bahwa empat ayat terakhir dari surah al Waqiah merupakan golongan madaniyyah (turun di Madinah).

Al Waqiah artinya yaitu Hari Kiamat, itu sebabnya surah ini berisi gambaran huru hara yang akan terjadi di hari kiamat nanti. Selain itu dalam Asbabun Nuzul surah al Waqiah ini juga terdapat gambaran manusia yang dibagi menjadi tiga golongan pada waktu dihisab:

  • Pertama As Shabiqun (golongan yang bersegera menjalankan kebaikan).
  • Kedua ashabul yamiin (golongan kanan)
  • Ketiga ash khabus syimal (golongan kiri yang celaka): serta balasan yang diperoleh masing-masing golongan tersebut.

Surat al Waqiah juga berisi tentang bantahan Allah Swt kepada orang-orang yang mengingkari keberadaan Tuhan, hari kiamat, dan adanya hisab. Selain itu diterangkan pula dalam surat ini bahwa Al Quran berasal dari Lauh Mahfudz.

Bacaan Surah al Waqiah Lengkap

Berikut adalah bacaan surah al Waqiah dengan tulisan Arab, Latin beserta artinya:

1.

 إِذَا وَقَعَتِ ٱلْوَاقِعَةُ

iżā waqa’atil-wāqi’ah
Apabila terjadi hari kiamat,

2.

 لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ

laisa liwaq’atihā kāżibah
Tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.

3.

 خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ

khāfiḍatur rāfi’ah

(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain),

4.

 إِذَا رُجَّتِ ٱلْأَرْضُ رَجًّا

iżā rujjatil-arḍu rajjā

apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,

5.

 وَبُسَّتِ ٱلْجِبَالُ بَسًّا

wa bussatil-jibālu bassā

dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya,

6.

 فَكَانَتْ هَبَآءً مُّنۢبَثًّا

fa kānat habā`am mumbaṡṡā

maka jadilah ia debu yang beterbangan,

7.

 وَكُنتُمْ أَزْوَٰجًا ثَلَٰثَةً

wa kuntum azwājan ṡalāṡah

dan kamu menjadi tiga golongan.

8.

 فَأَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ

fa aṣ-ḥābul-maimanati mā aṣ-ḥābul-maimanah

Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.

9.

 وَأَصْحَٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ

wa aṣ-ḥābul-masy`amati mā aṣ-ḥābul-masy`amah

Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.

10.

 وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلسَّٰبِقُونَ

was-sābiqụnas-sābiqụn

Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,

11.

 أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلْمُقَرَّبُونَ

ulā`ikal-muqarrabụn

Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah.

12.

 فِى جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ

fī jannātin-na’īm

Berada dalam jannah kenikmatan.

13.

 ثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَ

ṡullatum minal-awwalīn

Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,

14.

 وَقَلِيلٌ مِّنَ ٱلْءَاخِرِينَ

wa qalīlum minal-ākhirīn

dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian

15.

 عَلَىٰ سُرُرٍ مَّوْضُونَةٍ

‘alā sururim mauḍụnah

Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata,

16.

 مُّتَّكِـِٔينَ عَلَيْهَا مُتَقَٰبِلِينَ

muttaki`īna ‘alaihā mutaqābilīn

seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.

17.

 يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَٰنٌ مُّخَلَّدُونَ

yaṭụfu ‘alaihim wildānum mukhalladụn

Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,

18.

 بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِّن مَّعِينٍ

bi`akwābiw wa abārīqa wa ka`sim mim ma’īn

dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir,

19.

 لَّا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنزِفُونَ

lā yuṣadda’ụna ‘an-hā wa lā yunzifụn

Baca Juga:  Surah Adz-Dzariyat Ayat 52-60; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,

20.

 وَفَٰكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ

wa fākihatim mimmā yatakhayyarụn

dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih,

21.

 وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُونَ

wa laḥmi ṭairim mimmā yasytahụn

dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.

22.

 وَحُورٌ عِينٌ

wa ḥụrun ‘īn

Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,

23.

 كَأَمْثَٰلِ ٱللُّؤْلُؤِ ٱلْمَكْنُونِ

ka`amṡālil-lu`lu`il-maknụn

laksana mutiara yang tersimpan baik.

24.

 جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

jazā`am bimā kānụ ya’malụn

Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.

25.

 لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا تَأْثِيمًا

lā yasma’ụna fīhā lagwaw wa lā ta`ṡīmā

Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa,

26.

 إِلَّا قِيلًا سَلَٰمًا سَلَٰمًا

illā qīlan salāman salāmā

akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.

27.

 وَأَصْحَٰبُ ٱلْيَمِينِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْيَمِينِ

wa aṣ-ḥābul-yamīni mā aṣ-ḥābul-yamīn

Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.

28.

 فِى سِدْرٍ مَّخْضُودٍ

fī sidrim makhḍụd

Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,

29.

 وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ

wa ṭal-ḥim manḍụd

dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),

30.

 وَظِلٍّ مَّمْدُودٍ

wa ẓillim mamdụd

dan naungan yang terbentang luas,

31.

 وَمَآءٍ مَّسْكُوبٍ

wa mā`im maskụb

dan air yang tercurah,

32.

 وَفَٰكِهَةٍ كَثِيرَةٍ

wa fākihating kaṡīrah

dan buah-buahan yang banyak,

33.

 لَّا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ

lā maqṭụ’atiw wa lā mamnụ’ah

yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.

34.

 وَفُرُشٍ مَّرْفُوعَةٍ

wa furusyim marfụ’ah

dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.

35.

 إِنَّآ أَنشَأْنَٰهُنَّ إِنشَآءً

innā ansya`nāhunna insyā`ā

Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung

36.

 فَجَعَلْنَٰهُنَّ أَبْكَارًا

fa ja’alnāhunna abkārā

dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.

37.

 عُرُبًا أَتْرَابًا

‘uruban atrābā

penuh cinta lagi sebaya umurnya.

38.

 لِّأَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِ

li`aṣ-ḥābil-yamīn

(Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,

39.

 ثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَ

ṡullatum minal-awwalīn

(yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.

40.

 وَثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْءَاخِرِينَ

wa ṡullatum minal-ākhirīn

dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.

41.

 وَأَصْحَٰبُ ٱلشِّمَالِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلشِّمَالِ

wa aṣ-ḥābusy-syimāli mā aṣ-ḥābusy-syimāl

Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?

42.

 فِى سَمُومٍ وَحَمِيمٍ

fī samụmiw wa ḥamīm

Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,

43.

 وَظِلٍّ مِّن يَحْمُومٍ

wa ẓillim miy yaḥmụm

dan dalam naungan asap yang hitam.

44.

 لَّا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ

lā bāridiw wa lā karīm

Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.

45.

 إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَبْلَ ذَٰلِكَ مُتْرَفِينَ

innahum kānụ qabla żālika mutrafīn

Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan.

46.

 وَكَانُوا۟ يُصِرُّونَ عَلَى ٱلْحِنثِ ٱلْعَظِيمِ

wa kānụ yuṣirrụna ‘alal-ḥinṡil-‘aẓīm

Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar

47.

. وَكَانُوا۟ يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَٰمًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ

wa kānụ yaqụlụna a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa ‘iẓāman a innā lamab’ụṡụn

Dan mereka selalu mengatakan: “Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali?

48.

 أَوَءَابَآؤُنَا ٱلْأَوَّلُونَ

a wa ābā`unal-awwalụn

apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?”

49.

 قُلْ إِنَّ ٱلْأَوَّلِينَ وَٱلْءَاخِرِينَ

qul innal-awwalīna wal-ākhirīn

Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,

50.

لَمَجْمُوعُونَ إِلَىٰ مِيقَٰتِ يَوْمٍ مَّعْلُومٍ

lamajmụ’ụna ilā mīqāti yaumim ma’lụm

Baca Juga:  Surah Muhammad Ayat 29-31; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.

51.

 ثُمَّ إِنَّكُمْ أَيُّهَا ٱلضَّآلُّونَ ٱلْمُكَذِّبُونَ

ṡumma innakum ayyuhaḍ-ḍāllụnal-mukażżibụn

Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,

52.

 لَءَاكِلُونَ مِن شَجَرٍ مِّن زَقُّومٍ

la`ākilụna min syajarim min zaqqụm

benar-benar akan memakan pohon zaqqum,

53.

 فَمَالِـُٔونَ مِنْهَا ٱلْبُطُونَ

fa māli`ụna min-hal-buṭụn

dan akan memenuhi perutmu dengannya.

54.

 فَشَٰرِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ ٱلْحَمِيمِ

fa syāribụna ‘alaihi minal-ḥamīm

Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.

55.

 فَشَٰرِبُونَ شُرْبَ ٱلْهِيمِ

fa syāribụna syurbal-hīm

Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.

56.

 هَٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ ٱلدِّينِ

hāżā nuzuluhum yaumad-dīn

Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan”

57.

. نَحْنُ خَلَقْنَٰكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُونَ

naḥnu khalaqnākum falau lā tuṣaddiqụn

Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?

58.

 أَفَرَءَيْتُم مَّا تُمْنُونَ

a fa ra`aitum mā tumnụn

Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.

59.

 ءَأَنتُمْ تَخْلُقُونَهُۥٓ أَمْ نَحْنُ ٱلْخَٰلِقُونَ

a antum takhluqụnahū am naḥnul-khāliqụn

Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?

60.

 نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ ٱلْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ

naḥnu qaddarnā bainakumul-mauta wa mā naḥnu bimasbụqīn

Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan,

61.

 عَلَىٰٓ أَن نُّبَدِّلَ أَمْثَٰلَكُمْ وَنُنشِئَكُمْ فِى مَا لَا تَعْلَمُونَ

‘alā an nubaddila amṡālakum wa nunsyi`akum fī mā lā ta’lamụn

untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.

62.

 وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ ٱلنَّشْأَةَ ٱلْأُولَىٰ فَلَوْلَا تَذَكَّرُونَ

wa laqad ‘alimtumun-nasy`atal-ụlā falau lā tażakkarụn

Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?

63.

 أَفَرَءَيْتُم مَّا تَحْرُثُونَ

a fa ra`aitum mā taḥruṡụn

Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.

64.

 ءَأَنتُمْ تَزْرَعُونَهُۥٓ أَمْ نَحْنُ ٱلزَّٰرِعُونَ

a antum tazra’ụnahū am naḥnuz-zāri’ụn

Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?

65.

 لَوْ نَشَآءُ لَجَعَلْنَٰهُ حُطَٰمًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُونَ

lau nasyā`u laja’alnāhu huṭāman fa ẓaltum tafakkahụn

Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang.

66.

 إِنَّا لَمُغْرَمُونَ

innā lamugramụn

(Sambil berkata): “Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian”

67.

, بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ

bal naḥnu mahrụmụn

bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.

68.

 أَفَرَءَيْتُمُ ٱلْمَآءَ ٱلَّذِى تَشْرَبُونَ

a fa ra`aitumul-mā`allażī tasyrabụn

Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.

69.

 ءَأَنتُمْ أَنزَلْتُمُوهُ مِنَ ٱلْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ ٱلْمُنزِلُونَ

a antum anzaltumụhu minal-muzni am naḥnul-munzilụn

Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?

70.

 لَوْ نَشَآءُ جَعَلْنَٰهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ

lau nasyā`u ja’alnāhu ujājan falau lā tasykurụn

Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?

71.

أَفَرَءَيْتُمُ ٱلنَّارَ ٱلَّتِى تُورُونَ

a fa ra`aitumun-nārallatī tụrụn

Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu).

72.

 ءَأَنتُمْ أَنشَأْتُمْ شَجَرَتَهَآ أَمْ نَحْنُ ٱلْمُنشِـُٔونَ

a antum ansya`tum syajaratahā am naḥnul-munsyi`ụn

Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?

73.

 نَحْنُ جَعَلْنَٰهَا تَذْكِرَةً وَمَتَٰعًا لِّلْمُقْوِينَ

naḥnu ja’alnāhā tażkirataw wa matā’al lil-muqwīn

Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.

Baca Juga:  Surah Hud Ayat 74-76; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

74.

 فَسَبِّحْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلْعَظِيمِ

fa sabbiḥ bismi rabbikal-‘aẓīm

Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar.

75.

 فَلَآ أُقْسِمُ بِمَوَٰقِعِ ٱلنُّجُومِ

fa lā uqsimu bimawāqi’in-nujụm

Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.

76.

 وَإِنَّهُۥ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ

wa innahụ laqasamul lau ta’lamụna ‘aẓīm

Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.

77.

 إِنَّهُۥ لَقُرْءَانٌ كَرِيمٌ

innahụ laqur`ānung karīm

Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,

78.

 فِى كِتَٰبٍ مَّكْنُونٍ

fī kitābim maknụn

pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),

79.

 لَّا يَمَسُّهُۥٓ إِلَّا ٱلْمُطَهَّرُونَ

lā yamassuhū illal-muṭahharụn

tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.

80.

 تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

tanzīlum mir rabbil-‘ālamīn

Diturunkan dari Rabbil ‘alamiin.

81.

 أَفَبِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ

a fa bihāżal-ḥadīṡi antum mud-hinụn

Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?

82.

 وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ

wa taj’alụna rizqakum annakum tukażżibụn

kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah.

83.

 فَلَوْلَآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلْحُلْقُومَ

falau lā iżā balagatil-ḥulqụm

Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,

84.

 وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ

wa antum ḥīna`iżin tanẓurụn

padahal kamu ketika itu melihat,

85.

 وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَٰكِن لَّا تُبْصِرُونَ

wa naḥnu aqrabu ilaihi mingkum wa lākil lā tubṣirụn

dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,

86.

 فَلَوْلَآ إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ

falau lā ing kuntum gaira madīnīn

maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?

87.

 تَرْجِعُونَهَآ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

tarji’ụnahā ing kuntum ṣādiqīn

Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?

88.

 فَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ ٱلْمُقَرَّبِينَ

fa ammā ing kāna minal-muqarrabīn

adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

89.

 فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ

fa rauḥuw wa raiḥānuw wa jannatu na’īm

maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan.

90.

 وَأَمَّآ إِن كَانَ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِ

wa ammā ing kāna min aṣ-ḥābil-yamīn

Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,

91.

 فَسَلَٰمٌ لَّكَ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِ

fa salāmul laka min aṣ-ḥābil-yamīn

maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.

92.

 وَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ ٱلْمُكَذِّبِينَ ٱلضَّآلِّينَ

wa ammā ing kāna minal-mukażżibīnaḍ-ḍāllīn

Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat,

93.

 فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيمٍ

fa nuzulum min ḥamīm

maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,

94.

 وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ

wa taṣliyatu jaḥīm

dan dibakar di dalam jahannam.

95.

 إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ حَقُّ ٱلْيَقِينِ

inna hāżā lahuwa ḥaqqul-yaqīn

Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.

96.

 فَسَبِّحْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلْعَظِيمِ

fa sabbiḥ bismi rabbikal-‘aẓīm

Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik