Pecihitam.org – Nama surah Al Waqiah diambil dari perkataan Al Waqiah yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surah al Waqiah adalah surat ke-56 di juz 27 dalam Al quran yang terdiri dari 96 ayat diturunkan sesudah surat Thaa Haa.
Kandungan Surah al Waqiah
Menurut Hasan al-Bashri, Surah al-Waqiah tergolong sebagai surah Makiyah (turun di Mekkah tanpa pengecualian). Namun pendapat berbeda datang dari Jabir, Ikrimah, Atha dan Ibn Abbas menyatakan bahwa surah al Waqiah adalah bagian dari surat makkiyah kecuali ayat ke-28 (Wa taj’aluna rizqokum annakum tukaddzibun). Sedangkan al-Kilaby berpendapat bahwa empat ayat terakhir dari surah al Waqiah merupakan golongan madaniyyah (turun di Madinah).
Al Waqiah artinya yaitu Hari Kiamat, itu sebabnya surah ini berisi gambaran huru hara yang akan terjadi di hari kiamat nanti. Selain itu dalam Asbabun Nuzul surah al Waqiah ini juga terdapat gambaran manusia yang dibagi menjadi tiga golongan pada waktu dihisab:
- Pertama As Shabiqun (golongan yang bersegera menjalankan kebaikan).
- Kedua ashabul yamiin (golongan kanan)
- Ketiga ash khabus syimal (golongan kiri yang celaka): serta balasan yang diperoleh masing-masing golongan tersebut.
Surat al Waqiah juga berisi tentang bantahan Allah Swt kepada orang-orang yang mengingkari keberadaan Tuhan, hari kiamat, dan adanya hisab. Selain itu diterangkan pula dalam surat ini bahwa Al Quran berasal dari Lauh Mahfudz.
Bacaan Surah al Waqiah Lengkap
Berikut adalah bacaan surah al Waqiah dengan tulisan Arab, Latin beserta artinya:
1.
إِذَا وَقَعَتِ ٱلْوَاقِعَةُ
iżā waqa’atil-wāqi’ah
Apabila terjadi hari kiamat,
2.
لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ
laisa liwaq’atihā kāżibah
Tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.
3.
خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ
khāfiḍatur rāfi’ah
(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain),
4.
إِذَا رُجَّتِ ٱلْأَرْضُ رَجًّا
iżā rujjatil-arḍu rajjā
apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,
5.
وَبُسَّتِ ٱلْجِبَالُ بَسًّا
wa bussatil-jibālu bassā
dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya,
6.
فَكَانَتْ هَبَآءً مُّنۢبَثًّا
fa kānat habā`am mumbaṡṡā
maka jadilah ia debu yang beterbangan,
7.
وَكُنتُمْ أَزْوَٰجًا ثَلَٰثَةً
wa kuntum azwājan ṡalāṡah
dan kamu menjadi tiga golongan.
8.
فَأَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ
fa aṣ-ḥābul-maimanati mā aṣ-ḥābul-maimanah
Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.
9.
وَأَصْحَٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ
wa aṣ-ḥābul-masy`amati mā aṣ-ḥābul-masy`amah
Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
10.
وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلسَّٰبِقُونَ
was-sābiqụnas-sābiqụn
Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,
11.
أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلْمُقَرَّبُونَ
ulā`ikal-muqarrabụn
Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah.
12.
فِى جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ
fī jannātin-na’īm
Berada dalam jannah kenikmatan.
13.
ثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَ
ṡullatum minal-awwalīn
Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
14.
وَقَلِيلٌ مِّنَ ٱلْءَاخِرِينَ
wa qalīlum minal-ākhirīn
dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian
15.
عَلَىٰ سُرُرٍ مَّوْضُونَةٍ
‘alā sururim mauḍụnah
Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata,
16.
مُّتَّكِـِٔينَ عَلَيْهَا مُتَقَٰبِلِينَ
muttaki`īna ‘alaihā mutaqābilīn
seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.
17.
يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَٰنٌ مُّخَلَّدُونَ
yaṭụfu ‘alaihim wildānum mukhalladụn
Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,
18.
بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِّن مَّعِينٍ
bi`akwābiw wa abārīqa wa ka`sim mim ma’īn
dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir,
19.
لَّا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنزِفُونَ
lā yuṣadda’ụna ‘an-hā wa lā yunzifụn
mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,
20.
وَفَٰكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ
wa fākihatim mimmā yatakhayyarụn
dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih,
21.
وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُونَ
wa laḥmi ṭairim mimmā yasytahụn
dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.
22.
وَحُورٌ عِينٌ
wa ḥụrun ‘īn
Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,
23.
كَأَمْثَٰلِ ٱللُّؤْلُؤِ ٱلْمَكْنُونِ
ka`amṡālil-lu`lu`il-maknụn
laksana mutiara yang tersimpan baik.
24.
جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
jazā`am bimā kānụ ya’malụn
Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
25.
لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا تَأْثِيمًا
lā yasma’ụna fīhā lagwaw wa lā ta`ṡīmā
Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa,
26.
إِلَّا قِيلًا سَلَٰمًا سَلَٰمًا
illā qīlan salāman salāmā
akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
27.
وَأَصْحَٰبُ ٱلْيَمِينِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْيَمِينِ
wa aṣ-ḥābul-yamīni mā aṣ-ḥābul-yamīn
Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.
28.
فِى سِدْرٍ مَّخْضُودٍ
fī sidrim makhḍụd
Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,
29.
وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ
wa ṭal-ḥim manḍụd
dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
30.
وَظِلٍّ مَّمْدُودٍ
wa ẓillim mamdụd
dan naungan yang terbentang luas,
31.
وَمَآءٍ مَّسْكُوبٍ
wa mā`im maskụb
dan air yang tercurah,
32.
وَفَٰكِهَةٍ كَثِيرَةٍ
wa fākihating kaṡīrah
dan buah-buahan yang banyak,
33.
لَّا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ
lā maqṭụ’atiw wa lā mamnụ’ah
yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.
34.
وَفُرُشٍ مَّرْفُوعَةٍ
wa furusyim marfụ’ah
dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
35.
إِنَّآ أَنشَأْنَٰهُنَّ إِنشَآءً
innā ansya`nāhunna insyā`ā
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung
36.
فَجَعَلْنَٰهُنَّ أَبْكَارًا
fa ja’alnāhunna abkārā
dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.
37.
عُرُبًا أَتْرَابًا
‘uruban atrābā
penuh cinta lagi sebaya umurnya.
38.
لِّأَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِ
li`aṣ-ḥābil-yamīn
(Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,
39.
ثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَ
ṡullatum minal-awwalīn
(yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.
40.
وَثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْءَاخِرِينَ
wa ṡullatum minal-ākhirīn
dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.
41.
وَأَصْحَٰبُ ٱلشِّمَالِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلشِّمَالِ
wa aṣ-ḥābusy-syimāli mā aṣ-ḥābusy-syimāl
Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
42.
فِى سَمُومٍ وَحَمِيمٍ
fī samụmiw wa ḥamīm
Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,
43.
وَظِلٍّ مِّن يَحْمُومٍ
wa ẓillim miy yaḥmụm
dan dalam naungan asap yang hitam.
44.
لَّا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ
lā bāridiw wa lā karīm
Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
45.
إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَبْلَ ذَٰلِكَ مُتْرَفِينَ
innahum kānụ qabla żālika mutrafīn
Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan.
46.
وَكَانُوا۟ يُصِرُّونَ عَلَى ٱلْحِنثِ ٱلْعَظِيمِ
wa kānụ yuṣirrụna ‘alal-ḥinṡil-‘aẓīm
Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar
47.
. وَكَانُوا۟ يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَٰمًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ
wa kānụ yaqụlụna a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa ‘iẓāman a innā lamab’ụṡụn
Dan mereka selalu mengatakan: “Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali?
48.
أَوَءَابَآؤُنَا ٱلْأَوَّلُونَ
a wa ābā`unal-awwalụn
apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?”
49.
قُلْ إِنَّ ٱلْأَوَّلِينَ وَٱلْءَاخِرِينَ
qul innal-awwalīna wal-ākhirīn
Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,
50.
لَمَجْمُوعُونَ إِلَىٰ مِيقَٰتِ يَوْمٍ مَّعْلُومٍ
lamajmụ’ụna ilā mīqāti yaumim ma’lụm
benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.
51.
ثُمَّ إِنَّكُمْ أَيُّهَا ٱلضَّآلُّونَ ٱلْمُكَذِّبُونَ
ṡumma innakum ayyuhaḍ-ḍāllụnal-mukażżibụn
Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,
52.
لَءَاكِلُونَ مِن شَجَرٍ مِّن زَقُّومٍ
la`ākilụna min syajarim min zaqqụm
benar-benar akan memakan pohon zaqqum,
53.
فَمَالِـُٔونَ مِنْهَا ٱلْبُطُونَ
fa māli`ụna min-hal-buṭụn
dan akan memenuhi perutmu dengannya.
54.
فَشَٰرِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ ٱلْحَمِيمِ
fa syāribụna ‘alaihi minal-ḥamīm
Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
55.
فَشَٰرِبُونَ شُرْبَ ٱلْهِيمِ
fa syāribụna syurbal-hīm
Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.
56.
هَٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ ٱلدِّينِ
hāżā nuzuluhum yaumad-dīn
Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan”
57.
. نَحْنُ خَلَقْنَٰكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُونَ
naḥnu khalaqnākum falau lā tuṣaddiqụn
Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?
58.
أَفَرَءَيْتُم مَّا تُمْنُونَ
a fa ra`aitum mā tumnụn
Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.
59.
ءَأَنتُمْ تَخْلُقُونَهُۥٓ أَمْ نَحْنُ ٱلْخَٰلِقُونَ
a antum takhluqụnahū am naḥnul-khāliqụn
Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?
60.
نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ ٱلْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ
naḥnu qaddarnā bainakumul-mauta wa mā naḥnu bimasbụqīn
Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan,
61.
عَلَىٰٓ أَن نُّبَدِّلَ أَمْثَٰلَكُمْ وَنُنشِئَكُمْ فِى مَا لَا تَعْلَمُونَ
‘alā an nubaddila amṡālakum wa nunsyi`akum fī mā lā ta’lamụn
untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
62.
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ ٱلنَّشْأَةَ ٱلْأُولَىٰ فَلَوْلَا تَذَكَّرُونَ
wa laqad ‘alimtumun-nasy`atal-ụlā falau lā tażakkarụn
Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?
63.
أَفَرَءَيْتُم مَّا تَحْرُثُونَ
a fa ra`aitum mā taḥruṡụn
Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.
64.
ءَأَنتُمْ تَزْرَعُونَهُۥٓ أَمْ نَحْنُ ٱلزَّٰرِعُونَ
a antum tazra’ụnahū am naḥnuz-zāri’ụn
Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?
65.
لَوْ نَشَآءُ لَجَعَلْنَٰهُ حُطَٰمًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُونَ
lau nasyā`u laja’alnāhu huṭāman fa ẓaltum tafakkahụn
Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang.
66.
إِنَّا لَمُغْرَمُونَ
innā lamugramụn
(Sambil berkata): “Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian”
67.
, بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ
bal naḥnu mahrụmụn
bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.
68.
أَفَرَءَيْتُمُ ٱلْمَآءَ ٱلَّذِى تَشْرَبُونَ
a fa ra`aitumul-mā`allażī tasyrabụn
Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.
69.
ءَأَنتُمْ أَنزَلْتُمُوهُ مِنَ ٱلْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ ٱلْمُنزِلُونَ
a antum anzaltumụhu minal-muzni am naḥnul-munzilụn
Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?
70.
لَوْ نَشَآءُ جَعَلْنَٰهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ
lau nasyā`u ja’alnāhu ujājan falau lā tasykurụn
Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?
71.
أَفَرَءَيْتُمُ ٱلنَّارَ ٱلَّتِى تُورُونَ
a fa ra`aitumun-nārallatī tụrụn
Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu).
72.
ءَأَنتُمْ أَنشَأْتُمْ شَجَرَتَهَآ أَمْ نَحْنُ ٱلْمُنشِـُٔونَ
a antum ansya`tum syajaratahā am naḥnul-munsyi`ụn
Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?
73.
نَحْنُ جَعَلْنَٰهَا تَذْكِرَةً وَمَتَٰعًا لِّلْمُقْوِينَ
naḥnu ja’alnāhā tażkirataw wa matā’al lil-muqwīn
Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
74.
فَسَبِّحْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلْعَظِيمِ
fa sabbiḥ bismi rabbikal-‘aẓīm
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar.
75.
فَلَآ أُقْسِمُ بِمَوَٰقِعِ ٱلنُّجُومِ
fa lā uqsimu bimawāqi’in-nujụm
Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.
76.
وَإِنَّهُۥ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ
wa innahụ laqasamul lau ta’lamụna ‘aẓīm
Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.
77.
إِنَّهُۥ لَقُرْءَانٌ كَرِيمٌ
innahụ laqur`ānung karīm
Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,
78.
فِى كِتَٰبٍ مَّكْنُونٍ
fī kitābim maknụn
pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),
79.
لَّا يَمَسُّهُۥٓ إِلَّا ٱلْمُطَهَّرُونَ
lā yamassuhū illal-muṭahharụn
tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.
80.
تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
tanzīlum mir rabbil-‘ālamīn
Diturunkan dari Rabbil ‘alamiin.
81.
أَفَبِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ
a fa bihāżal-ḥadīṡi antum mud-hinụn
Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?
82.
وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ
wa taj’alụna rizqakum annakum tukażżibụn
kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah.
83.
فَلَوْلَآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلْحُلْقُومَ
falau lā iżā balagatil-ḥulqụm
Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,
84.
وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ
wa antum ḥīna`iżin tanẓurụn
padahal kamu ketika itu melihat,
85.
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَٰكِن لَّا تُبْصِرُونَ
wa naḥnu aqrabu ilaihi mingkum wa lākil lā tubṣirụn
dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,
86.
فَلَوْلَآ إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ
falau lā ing kuntum gaira madīnīn
maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?
87.
تَرْجِعُونَهَآ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
tarji’ụnahā ing kuntum ṣādiqīn
Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?
88.
فَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ ٱلْمُقَرَّبِينَ
fa ammā ing kāna minal-muqarrabīn
adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
89.
فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ
fa rauḥuw wa raiḥānuw wa jannatu na’īm
maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan.
90.
وَأَمَّآ إِن كَانَ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِ
wa ammā ing kāna min aṣ-ḥābil-yamīn
Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,
91.
فَسَلَٰمٌ لَّكَ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِ
fa salāmul laka min aṣ-ḥābil-yamīn
maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.
92.
وَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ ٱلْمُكَذِّبِينَ ٱلضَّآلِّينَ
wa ammā ing kāna minal-mukażżibīnaḍ-ḍāllīn
Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat,
93.
فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيمٍ
fa nuzulum min ḥamīm
maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,
94.
وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ
wa taṣliyatu jaḥīm
dan dibakar di dalam jahannam.
95.
إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ حَقُّ ٱلْيَقِينِ
inna hāżā lahuwa ḥaqqul-yaqīn
Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.
96.
فَسَبِّحْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلْعَظِيمِ
fa sabbiḥ bismi rabbikal-‘aẓīm
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar.