Surah An-Nahl Ayat 125; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Nahl Ayat 125

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Nahl Ayat 125 ini, menjelaskan bahwa serulah (wahai rasul) oleh mu dan orang-orang yang mengikutimu kepada agama tuhanmu dan jalanNya yang lurus dengan cara bijakasana yang telah Allah wahyukan kepadamu di dalam al-qur’an dan -sunnah. Dan bicaralah kepada manusia dengan metode yang sesuai dengan mereka, dan nasihati mereka dengan baik-baik yang akan mendorong mereka menyukai kebaikan dan menjauhkan mereka dari keburukan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dan debatlah mereka dengan cara perdebatan yang terbaik, dengan halus dan lemah lembut. sebab tidak ada kewajiban atas dirimu selain menyampaikan, Dan sungguh engkau telah menyampaikan, adapun hidayah bagi mereka terserah kepada Allah semata

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat 125

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Terjemahan: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 89; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: ادْعُ (Serulah) manusia, hai Muhammad إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ (kepada jalan Rabbmu) yakni agama-Nya بِالْحِكْمَةِ (dengan hikmah) dengan Alquran وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ (dan pelajaran yang baik) pelajaran yang baik atau nasihat yang lembut,

وَجَادِلْهُم بِالَّتِي (dan bantahlah mereka dengan cara) bantahan هِيَ أَحْسَنُ (yang baik) seperti menyeru mereka untuk menyembah Allah dengan menampilkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran-Nya atau dengan hujah-hujah yang jelas.

إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ (Sesungguhnya Rabbmu Dialah Yang lebih mengetahui) Maha Mengetahui بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk) maka Dia membalas mereka; ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk memerangi orang-orang kafir.

Dan diturunkan ketika Hamzah gugur dalam keadaan tercincang; ketika Nabi saw. melihat keadaan jenazahnya, lalu beliau saw. bersumpah melalui sabdanya, “Sungguh aku bersumpah akan membalas tujuh puluh orang dari mereka sebagai penggantimu.”.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala berfirman seraya memerintahkan Rasul-Nya, Muhammad saw. agar menyeru umat manusia dengan penuh hikmah. Ibnu Jarir mengatakan: “Yaitu apa yang telah diturunkan kepada beliau berupa al-Qur’an dan as-Sunnah serta pelajaran yang baik, yang di dalamnya berwujud larangan dan berbagai peristiwa yang disebutkan agar mereka waspada terhadap siksa Allah Ta’ala.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 75; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Firman-Nya: وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ (Dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik) yakni, barangsiapa yang membutuhkan dialog dan tukar pikiran, maka hendaklah dilakukan dengan cara yang baik, lemah lembut, serta tutur kata yang baik.

Firman Allah Ta’ala: إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ (Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya)dan ayat seterusnya. Maksudnya, Dia mengetahui siapa yang sengsara dan siapa pula yang bahagia. Hal itu telah Dia tetapkan di sisi-Nya dan telah usai pemutusannya.

Serulah mereka kepada Allah Ta’ala, janganlah kamu bersedih hati atas kesesatan orang-orang di antara mereka, sebab hidayah itu bukanlah urusanmu. Tugasmu hanyalah memberi peringatan dan menyampaikan risalah, dan perhitungan-Nya adalah tugas Kami.

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah swt memberikan pedoman kepada Rasul-Nya tentang cara mengajak manusia (dakwah) ke jalan Allah. Jalan Allah di sini maksudnya ialah agama Allah yakni syariat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Allah swt meletakkan dasar-dasar dakwah untuk pegangan bagi umatnya di kemudian hari dalam mengemban tugas dakwah.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 71; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dialah Tuhan Yang Maha Mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang tidak dapat mempertahankan fitrah insaniahnya (iman kepada Allah) dari pengaruh-pengaruh yang menyesatkan, hingga dia menjadi sesat, dan siapa pula di antara hamba yang fitrah insaniahnya tetap terpelihara sehingga dia terbuka menerima petunjuk (hidayah) Allah swt.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Nahl Ayat 125 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S