Surah An-Nahl Ayat 9; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Nahl Ayat 9

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Nahl Ayat 9 ini, bahwa tanggung jawab Allah untuk mejelaskan jalan yang lurus untuk menunjuki kalian, yaitu islam. Dan di antara jalan, ada lorong bengkok yang tidak mengantarkan menuju hidayah, yaitu setiap ajaran yang bertentangan dengan islam, dari berbagai bentuk ideologi dan keyakinan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dan Kalau seandainya Allah menghendaki memberikan hidayah, niscaya Dia memberikan kalian semuanya hidayah kepada Iman

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat 9

وَعَلَى اللَّهِ قَصْدُ السَّبِيلِ وَمِنْهَا جَائِرٌ وَلَوْ شَاءَ لَهَدَاكُمْ أَجْمَعِينَ

Terjemahan: Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar).

Tafsir Jalalain: وَعَلَى اللَّهِ قَصْدُ السَّبِيلِ (Dan hak bagi Allah menerangkan jalan yang lurus) hak bagi Allah menjelaskannya وَمِنْهَا (dan di antara jalan-jalan) tersebut جَائِرٌ (ada yang bengkok) menyimpang dari jalan yang lurus.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 61-62; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

وَلَوْ شَاءَ (Dan jika Dia menghendaki) untuk memberi petunjuk kepada kalian لَهَدَاكُمْ (niscaya Dia memberi petunjuk kepada kalian) ke jalan yang lurus أَجْمَعِينَ (semuanya) sehingga kalian semua mendapat petunjuk ke jalan yang lurus itu atas kehendak kalian sendiri.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah mengingatkan atas jalan maknawi (tidak nampak) dan agamis. Dan memang banyak dijumpai dalam al-Qur’an penyeberangan dari masalah-masalah yang bersifat hissi kepada masalah-masalah yang bersifat maknawi yang berguna dan agamis.

Mujahid berkata dalam hal firman Allah: وَعَلَى اللَّهِ قَصْدُ السَّبِيلِ (Dan hak bagi Allah [menerangkan] jalan yang lurus) jalan kebenaran yang menuju kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Ta’ala telah memberi khabar, bahwa disana banyak jalan yang ditempuh untuk menuju kepada-Nya,

tapi tidak satu pun dari jalan-jalan itu menuju kepada-Nya kecuali jalan haq yaitu jalan yang Allah syari’atkan dan meridhainya. Jalan selain jalan itu adalah menyimpang dan amal perbuatan yang dilakukan di dalamnya ditolak.

Baca Juga:  Surah Al-Ankabut Ayat 53-55; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Maka dari itu Allah Ta’ala berfirman: وَمِنْهَا جَائِرٌ (Dan di antara jalan jalan ada yang bengkok) maksudnya melenceng, miring dan menyimpang dari kebenaran. Ibnu ‘Abbas dan lainnya berkata: “Jalan-jalan yang bermacam-macam, pendapat-pendapat, dan hawa nafsu yang bermacam-macam seperti pemahaman Yahudi, Nasrani dan Majusi.

Kemudian Allah memberi khabar bahwa itu semua adalah hal yang pasti dari kekuasaan-Nya dan kehendak-Nya. Maka Allah berfirman: وَلَوْ شَاءَ لَهَدَاكُمْ أَجْمَعِينَ (Dan jikalau Dia menghendaki tentulah Dia memimpin kamu semua [kepada jalan yang benar])

Tafsir Kemenag: Allah swt menyebutkan nikmat-Nya yang berguna untuk kepentingan jiwa manusia, agar mereka mengetahui dan mensyukuri Pencipta alam semesta dan nikmat yang sangat luas ini. Allah menjelaskan bahwa Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi untuk membimbing manusia melalui wahyu kepada para rasul-Nya dan memerintahkan mereka untuk menaatinya.

Baca Juga:  Surah Yasin Ayat 33-36; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Ini bertujuan agar manusia sampai pada kebenaran. Dengan demikian, barang siapa mengikuti bimbingan itu berarti ia akan memperoleh kebahagiaan yang sangat berguna bagi dirinya. Akan tetapi, barang siapa yang menempuh jalan sesat maka akibatnya akan diderita dan dirasakannya sendiri.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Nahl Ayat 9 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S