Surah An-Naml Ayat 48-53; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Naml Ayat 48-53

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Naml Ayat 48-53 ini, menerangkan sebab-sebab banyak timbul kebinasaan di dalam negeri mereka karena di dalam kota Hijr itu terdapat sembilan orang yang suka berbuat kekacauan dalam masyarakat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Ayat ini menerangkan perbuatan makar yang sedang dirundingkan oleh sembilan orang itu, setelah mereka melakukan perbuatan terlarang dengan membunuh unta yang dilarang oleh Nabi Saleh untuk dibunuh. Mereka menerima ancaman dari Nabi Saleh bahwa mereka akan dibinasakan Allah dalam waktu tiga hari setelah unta itu terbunuh.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Naml Ayat 48-53

Surah An-Naml Ayat 48
وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ

Terjemahan: Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.

Tafsir Jalalain: وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ (Dan adalah di kota itu) yakni kota kaum Tsamud itu تِسْعَةُ رَهْطٍ (sembilan orang laki-laki) dari kalangan kaum laki-laki يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ (yang gemar membuat kerusakan di muka bumi) dengan melakukan perbuatan-perbuatan maksiat antara lain mereka merentenkan uang-uang Dirham وَلَا يُصْلِحُونَ (dan mereka tidak berbuat kebaikan) tidak pernah melakukan ketaatan.

Tafsir Ibnu Katsir: وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ (“Dan adalah di kota itu”) yaitu kota Tsamud; تِسْعَةُ رَهْطٍ (“sembilan orang laki-laki”) yaitu sembilan golongan. يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ (“yang membuat kerusakan di muka bumi dan mereka tidak membuat kebaikan.”) mereka mendominasi urusan Tsamud karena mereka adalah pembesar dan pemimpin mereka.

Al-‘Aufi berkata dari Ibnu ‘Abbas: “Mereka adalah orang-orang yang membunuh unta, yaitu sesuatu yang muncul dari pendapat dan dari hasil musyawarah mereka, semoga Allah memburukkan dan melaknat mereka.”
‘Abdurrazzaq berkata, Ma’mar bin Rabi’ah ash-Shan’ani bercerita kepada kami, aku mendengar ‘Atha’ bin Abi Rabah berkata:

وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ (“Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi dan mereka tidak membuat kebaikan.”) mereka meminjamkan beberapa dirham, dimana mereka mengambil hal tersebut darinya seakan-akan mereka bertransaksi beberapa jumlah seperti yang dilakukan oleh bangsa Arab.”

Imam Malik berkata dari Yahya bin Sa’id, bahwa Sa’id bin al-Musayyab berkata: “Memotong emas dan perak merupakan perbuatan merusak di muka bumi.”

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lain-lain dijelaskan bahwa Rasulullah saw. melarang memecahkan alat transaksi kaum Muslimin yang berlaku di kalangan mereka kecuali karena alasan. Tujuannya, bahwa di antara sifat-sifat orang kafir yang fasik adalah berbuat kerusakan di muka bumi dengan berbagai sarana yang mereka kuasai, di antaranya adalah apa yang disebutkan oleh imam-imam tersebut dan para imam lainnya.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan perbuatan makar yang sedang dirundingkan oleh sembilan orang itu, setelah mereka melakukan perbuatan terlarang dengan membunuh unta yang dilarang oleh Nabi Saleh untuk dibunuh. Mereka menerima ancaman dari Nabi Saleh bahwa mereka akan dibinasakan Allah dalam waktu tiga hari setelah unta itu terbunuh.

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 39-40; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Di antara mereka ada yang berkata, “Marilah kita semua bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa kita akan membunuh Nabi Saleh dengan pengikut-pengikutnya pada suatu malam. Kemudian kita katakan kepada keluarganya yang terbunuh itu esok harinya, bahwa kita tidak tahu-menahu tentang peristiwa itu, dan mustahil kita melakukan perbuatan aniaya terhadap keluarga sendiri. Kita katakan juga kepadanya bahwa kita semua adalah orang-orang yang benar.”.

Tafsir Quraish Shihab: Orang-orang musyrik itu saling berkata satu sama lain, “Bersumpahlah dengan nama Allah agar dapat memperdaya Shalih dan keluarganya, lalu mereka kita bunuh. Setelah itu, kita katakan kepada ahli waris yang menuntut kematian mereka, ‘Kami tidak tahu menahu tentang kematian Shalih dan keluarganya. Sangguh, kami tidak bohong dalam perkataan kami ini’.”

Surah An-Naml Ayat 50
وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Terjemahan: Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari.

Tafsir Jalalain: وَمَكَرُوا مَكْرًا (Dan mereka pun merencanakan makar) untuk membunuh Nabi Saleh dan para pengikutnya وَمَكَرْنَا مَكْرًا (dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar pula) membalasnya dengan menyegerakan hukuman kepada mereka وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ (sedangkan mereka tidak menyadari).

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian membaca: وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ (“Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari.)

Tafsir Kemenag: Allah menerangkan bahwa rencana perbuatan makar dan tipu daya yang dibuat oleh kaum Samud adalah untuk membunuh Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman besertanya. Akan tetapi, mereka lupa bahwa Allah mempunyai rencana dan kehendak yang tidak dapat mereka halangi sedikit pun, sesuai dengan sunah-Nya, yaitu Dia akan menimpakan azab dan siksa kepada orang-orang yang mengingkari seruan para rasul yang diutus-Nya. Di dunia mereka akan ditimpa malapetaka yang datang tanpa mereka sadari, sedang di akhirat nanti mereka akan menemui azab yang pedih.

Tafsir Quraish Shihab: Mereka merencanakan suatu makar untuk membunuh Shalih dan keluarganya. Padahal, di balik makar mereka itu, Allah telah mengatur sebuah rencana untuk menyelamatkan Shalih dan keluarganya, dan mengahancurkan orang-orang musyrik itu. Akan tetapi mereka tidak menyadari adanya rencana di balik itu.

Surah An-Naml Ayat 51
فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ

Terjemahan: Maka perhatikanlah betapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.

Tafsir Jalalain: فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ (Maka perhatikanlah betapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka) sebagai balasannya وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ (dan kaum mereka semuanya) dengan jeritan malaikat Jibril atau para Malaikat melempari mereka dengan batu-batu sedangkan mereka tidak melihat malaikat-malaikat itu tetapi para malaikat melihat mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ ( Maka perhatikanlah betapa Sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.)

Baca Juga:  Surah Maryam Ayat 38-40; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Ayat ini menyuruh kaum Muslimin agar memikirkan kisah Nabi Saleh dan kaumnya. Kepada kaum Nabi Saleh ini, Allah menimpakan azab yang menghancurkan mereka sampai ke akar-akarnya (‘azb isti’sal). Azab itu sebagai akibat kedurhakaan mereka kepada Nabi Saleh, dan tipu daya mereka untuk membinasakan nabi itu dan orang-orang yang beriman besertanya.

Mereka dibinasakan Allah dengan sambaran petir yang dahsyat yang tiada terkira. Sesuai dengan sunatullah, maka malapetaka dan azab itu akan ditimpakan pula kepada orang-orang musyrik Mekah, seandainya mereka tetap ingkar dan menentang seruan Nabi Muhammad

Ada riwayat menerangkan bahwa Nabi Saleh membuat suatu masjid di salah satu lembah di al-hijr. Beliau biasa mengerjakan salat di masjid itu. Setelah ia menyampaikan ancaman Allah, maka beliau dan keluarganya beserta orang-orang yang beriman dengannya pergi ke masjid itu. Karena kepergiannya itu, kaumnya berunding dan memutuskan untuk membunuh Nabi Saleh sebelum hari yang ketiga dari hari yang dijanjikannya.

Maka pergilah beberapa orang kaumnya ke lembah masjid untuk melaksanakan rencana itu. Akan tetapi, dalam perjalanan mereka ditimpa batu besar sebelum sempat melaksanakan maksudnya itu. Kaumnya yang lain dibinasakan Allah dengan sambaran petir. Nabi Saleh dan pengikut-pengikutnya terlepas dan selamat dari azab itu.

Tafsir Qurasih Shihab: Maka perhatikanlah, wahai Muhammad, risiko dari makar yang mereka buat dan rencana yang Kami lakukan untuk menyelamatkan nabi Kami. Orang-orang musyrik itu Kami hancurkan bersama semua pengikutnya. Tanpa terkecuali.

Surah An-Naml Ayat 52
فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً بِمَا ظَلَمُوا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Terjemahan: Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui.

Tafsir Jalalain: فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً (Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh) yaitu kosong. Lafal Khawiyatan dinashabkan karena berkedudukan sebagai Hal, sedangkan ‘Amil-nya atau yang mempengaruhinya adalah makna yang terkandung di dalam Isim Isyarat atau lafal Tilka بِمَا ظَلَمُوا (disebabkan kelaliman mereka) disebabkan kekafiran mereka.

إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً (Sesungguhnya yang demikian itu terdapat pelajaran) yaitu contoh yang dapat dijadikan sebagai pelajaran لَآيَةً لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (bagi kaum yang mengetahui) kekuasaan Kami, karenanya mereka mengambil pelajaran darinya.

Tafsir Ibnu Katsir: فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً بِمَا ظَلَمُوا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui.)

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan akibat yang dialami oleh kaum Samud dan negeri mereka. Karena sambaran petir yang dahsyat itu, mereka mati di rumah-rumah mereka. Tidak seorang pun yang dapat menyelamatkan diri dan merawat bangkai-bangkai mereka, karena semuanya telah mati.

Bangkai-bangkai itu membusuk dan lebur bersama tanah. Bekas rumah dan negeri mereka itu dapat disaksikan oleh para musafir, sebagai dokumentasi atas kebenaran cerita Al-Qur’an tentang kaum Samud yang telah dihancurkan Allah akibat keingkaran dan kedurhakaan mereka kepada Nabi Saleh yang menyeru mereka kepada agama Allah.

Baca Juga:  Surah At-Taubah Ayat 88-89; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Dalam kisah yang diterangkan Allah pada ayat-ayat ini, yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad kepada kaumnya, benar-benar terdapat pengajaran dan iktibar bagi manusia. Ayat ini mengingatkan sunatullah yang pasti berlaku bagi orang-orang yang mengingkari perintah-perintah Allah dan yang senantiasa mengerjakan larangan-Nya termasuk di dalamnya kaum musyrik Mekah.

Tafsir Quraish Shihab: Perhatikan pula peningggalan-peninggalan mereka, kamu akan melihat rumah-rumah mereka runtuh dan hancur. Itu semua akibat perbuatan zalim, kekafiran dan rencana jahat mereka untuk mencelakakan nabi yang diutus kepada mereka. Sungguh, dalam peristiwa yang terjadi pada kaum Tsamud itu benar- benar terdapat tanda kekuasaan Kami bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran.

Surah An-Naml Ayat 53
وَأَنجَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ

Terjemahan: Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka itu selalu bertakwa.

Tafsir Jalalain: وَأَنجَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا (Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman) kepada Nabi Saleh, yang jumlah mereka mencapai empat ribu orang وَكَانُوا يَتَّقُونَ (dan mereka itu selalu bertakwa) selalu memelihara diri dari perbuatan musyrik.

Tafsir Ibnu Katsir: وَأَنجَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka itu selalu bertakwa.”)

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman bersamanya dari malapetaka yang besar itu. Allah menyelamatkan mereka karena tidak mau mengerjakan perbuatan yang menimbulkan kemarahan Allah yang mengakibatkan mereka ditimpa siksa-Nya. Mereka memelihara diri dari kemurkaan Allah dengan mengerjakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Ayat ini mengisyaratkan kepada Nabi Muhammad dan orang-orang yang beriman bahwa orang-orang musyrik Mekah akan menerima azab dan malapetaka seperti yang diterima oleh umat-umat dahulu seandainya mereka tetap tidak beriman.

Allah akan menyelamatkan Muhammad saw beserta orang-orang yang beriman, sebagaimana Dia telah menyelamatkan Nabi Saleh dan kaumnya. Orang-orang musyrik Mekah yang tetap dalam kemusyrikannya akan dihancurkan Allah.

Setelah kehancuran kaumnya, maka Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman pergi ke suatu tempat yang bernama Ramallah di Palestina, dan menetap di negeri itu. Sampai sekarang masih terdapat kuburan Nabi Saleh di dekat kota Ramallah itu. Kuburan ini juga merupakan dokumentasi bagi peristiwa Nabi Saleh dan kaumnya.

Tafsir Quraish Shihab: Kami pun menyelamatkan golongan yang beriman bersama Shalih dari bencana yang menghancurkan itu, lantaran mereka takut menyalahi perintah Allah.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Naml Ayat 48-53 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S