Surah An-Naml Ayat 54-58; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Naml Ayat 54-58

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Naml Ayat 54-58 ini, menerangkan bahwa tindakan dan perbuatan kaum Lut itu bertentangan dengan tujuan Allah menciptakan manusia yang terdiri atas laki-laki dan perempuan. Dengan adanya perempuan dan laki-laki,

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

maka manusia akan dapat membentuk keluarga dan terjalinlah hubungan kasih sayang antara anggota keluarga itu, seperti hubungan cinta antara suami dan istri, hubungan cinta kasih sayang antara orang tua dengan anak dan anggota keluarga yang lain. Dengan demikian barulah dirasakan hidup itu berarti.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Naml Ayat 54-58

Surah An-Naml Ayat 54
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ وَأَنتُمْ تُبْصِرُونَ

Terjemahan: Berkata dia (Balqis): “Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku)”.Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?”

Tafsir Jalalain: وَلُوطًا (Dan ingatlah kisah Luth) lafal Luthan di-nashab-kan oleh lafal Udzkur yang keberadaannya diperkirakan sebelumnya, kemudian dijelaskan oleh Badalnya إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ (yaitu ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kalian mengerjakan perbuatan fahisyah itu) yakni perbuatan sodomi atau homosex وَأَنتُمْ تُبْصِرُونَ (sedangkan kalian mengetahuinya) sebagian di antara kalian melihat sebagian yang lain bergelimang di dalam melakukan perbuatan yang jelas kejinya itu.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah mengabarkan tentang hamba dan Rasul-Nya, Luth as. yang memperingatkan kaumnya dari kemurkaan Allah atas perilaku imoralitas yang belum pernah dilakukan oleh satu anak Adam pun, yaitu homoseksual, bukan dengan wanita. Hal ini merupakan imoralitas dahsyat, dimana laki-laki butuh laki-laki dan perempuan cukup dengan perempuan.

Luth as. berkata: أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ وَأَنتُمْ تُبْصِرُونَ (“Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fasyiyah itu padahal kamu melihatnya.”) yakni sebagian kamu melihat sebagian yang lain dan kalian melakukan kemunkaran di lingkungan kalian sendiri.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan kebejatan moral kaum Lut. Oleh karena itu, Lut memperingatkan mereka dengan keras, agar mereka menghentikan perbuatannya. Perbuatan kaum Lut itu ialah:

  1. Mereka melakukan perbuatan homoseksual, padahal mereka mengetahui bahwa perbuatan itu terlarang.
  2. Perbuatan homoseksual itu mereka lakukan di muka umum, pada berbagai pertemuan, seakan-akan mereka menganjurkan agar orang lain melakukannya pula.
  3. Bila mereka tidak dapat melakukan perbuatan itu pada seseorang dengan sukarela, mereka memaksanya. Oleh karena itu, kalau ada tamu-tamu yang singgah di negeri mereka, maka mereka berusaha agar tamu-tamu itu mau mengikuti kehendak mereka. Jika tamu-tamu itu enggan melakukannya, maka mereka akan memaksanya.

Tafsir Quraish Shihab: Wahai Muhammad, ingatlah pula kisah Luth bersama kaumnya yang menyalahi hukum Tuhan dan malakukan penyelewengan-penyelewengan. Ketika itu Luth berkata, “Mengapa kalian melakukan perbuatan sangat keji dan menyimpang, padahal kalian menyaksikan sendiri keburukan itu?

Surah An-Naml Ayat 55
أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ

Baca Juga:  Surah An-Naml Ayat 45-47; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Terjemahan: “Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu(mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)”.

Tafsir Jalalain: أَئِنَّكُمْ (Mengapa kalian) dapat dibaca secara Tahqiq dan Tashil لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ (mendatangi laki-laki untuk melampiaskan nafsu syahwat kalian, bukan mendatangi wanita? Sebenarnya kalian adalah kaum yang tidak mengetahui.”) akibat dari perbuatan kalian itu.

Tafsir Ibnu Katsir: أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ (“Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk [memenuhi] nafsumu, bukan [mendatangi] wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui.”) yakni tidak mengetahui sedikitpun, baik tabiat maupun syariat.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa tindakan dan perbuatan kaum Lut itu bertentangan dengan tujuan Allah menciptakan manusia yang terdiri atas laki-laki dan perempuan. Dengan adanya perempuan dan laki-laki, maka manusia akan dapat membentuk keluarga dan terjalinlah hubungan kasih sayang antara anggota keluarga itu, seperti hubungan cinta antara suami dan istri, hubungan cinta kasih sayang antara orang tua dengan anak dan anggota keluarga yang lain. Dengan demikian barulah dirasakan hidup itu berarti. Allah berfirman:

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (ar-Rum/30: 21).

Kenyataan inilah yang diingkari oleh kaum Lut, seakan-akan mereka tidak percaya kepada kebenaran hukum Allah. Oleh karena itu, Lut mengatakan kepada mereka, “Hai kaumku, sebenarnya dengan perbuatan yang demikian itu, kamu adalah orang-orang yang tidak mau mengetahui tujuan Tuhan menciptakan manusia yang terdiri atas laki-laki dan perempuan.

Kamu tidak mengetahui kedudukanmu dalam masyarakat, dan tidak mengetahui pula rencana yang besar yang akan menimpa manusia dan kemanusiaan, seandainya kamu tetap mengerjakan perbuatan-perbuatan yang demikian itu.”.

Tafsir Quraish Shihab: Pantaskah, dalam pandangan akal dan fitrah, jika kalian menyalurkan nafsu syahwat kepada sesama lelaki dengan meninggalkan wanita? Kalian benar-benar kaum yang sangat bodoh dan dungu, sehingga tidak lagi bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk.”

Surah An-Naml Ayat 56
فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَن قَالُوا أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِّن قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ

Terjemahan: Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan: “Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwakan dirinya) bersih”.

Tafsir Jalalain: فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَن قَالُوا أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ (Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan “Usirlah Luth beserta keluarganya) مِّن قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ (dari negeri kalian, karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang mengklaim dirinya bersih”) dari dubur kaum laki-laki, yakni tidak mau melakukan homosex.

Baca Juga:  Surah An Nisa Ayat 66-70; Seri Tadabbur Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَن قَالُوا أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِّن قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ (“Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan: ‘Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang [mendakwakan dirinya] bersih.”) yaitu mereka tersinggung dari perbuatan kalian dan ketetapan kalian atas tingkah laku kalian.

Maka usirlah mereka dari tengah-tengah kalian, karena mereka tidak pantas berdekatan dengan kalian di negeri kalian. Lalu mereka bertekad untuk melakukannya, maka Allah menghancurkan mereka dan orang-orang yang semisal mereka.

Tafsir Kemenag: Mendengar pernyataan Lut itu, kaumnya menjadi marah, dan seakan-akan tidak memahami sedikit pun apa yang dimaksud dengan peringatan Lut. Oleh karena itu, mereka mengancam Lut dengan perkataan, “Mari kita usir Lut dan keluarganya dari negeri kita ini, karena ia melarang kita mengerjakan perbuatan-perbuatan yang kita senangi selama ini.”

Mereka beranggapan bahwa Lut dan keluarganya dapat hidup aman dan tenteram dalam negeri mereka karena kebaikan hati dan belas kasihan mereka belaka. Mereka berpendapat bahwa jika kemurahan dan belas kasihan itu tidak lagi mereka berikan terhadap Lut dan keluarganya, tentu ia akan menjadi sengsara. Inilah yang mereka maksud dengan perintah mengusir Lut.

Mereka mengejek dengan mengatakan bahwa Lut dan pengikutnya itu orang-orang yang bersih, sehingga tidak mau melakukan perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan, karena menganggapnya kotor.

Tafsir Quraish Shihab: Kaum itu tidak memberikan tanggapan lebih dari ucapan: “Usirlah Luth bersama pengikutnya dari negeri ini! Mereka adalah orang-orang yang berlagak suci dan tidak sudi melihat perbuatan kita.”

Surah An-Naml Ayat 57
فَأَنجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلَّا امْرَأَتَهُ قَدَّرْنَاهَا مِنَ الْغَابِرِينَ

Terjemahan: Maka Kami selamatkan dia beserta keluarganya, kecuali isterinya. Kami telah mentakdirkan dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).

Tafsir Jalalain: فَأَنجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلَّا امْرَأَتَهُ قَدَّرْنَاهَا (Maka Kami selamatkan dia beserta keluarganya kecuali istrinya, Kami telah menakdirkan dia) telah memastikannya مِنَ الْغَابِرِينَ (termasuk orang-orang yang tertinggal) tetap terkena azab.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: فَأَنجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلَّا امْرَأَتَهُ قَدَّرْنَاهَا مِنَ الْغَابِرِينَ (“Maka Kami selamatkan dia beserta keluarganya, kecuali istrinya. Kami telah mentakdirkan dia termasuk orang-orang yang tertinggal [dibinasakan].”) yaitu termasuk orang-orang yang celaka bersama kaumnya, karena dia adalah pendukung mereka dalam agama dan thariqah mereka dengan meridlai kelakuan mereka yang buruk.

Dia pun menunjukkan kepada kaumnya tentang dua orang tamu Luth agar mereka mendatangi tamu tersebut. Dia tidak melakukan perbuatan kotor tersebut karena menghormati Nabiyyullah Luth as. dan dia pun bukan orang yang mulia.

Tafsir Kemenag: Karena kaum Lut tetap ingkar dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang melampaui batas, maka Allah membinasakan mereka dan menyelamatkan Lut dan orang-orang yang besertanya, kecuali istrinya. Istrinya termasuk orang-orang yang ingkar, sehingga ia tinggal bersama-sama kaumnya yang ingkar. Dia pun ikut tertimpa malapetaka yang dahsyat.

Baca Juga:  Surah An-Naml Ayat 91-93; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Azab Allah yang ditimpakan kepada kaum Lut itu berupa hujan batu yang berasal dari tanah liat yang keras. Keadaan mereka yang sedang terkena azab itu sangat mengerikan. Demikianlah balasan yang diterima oleh orang-orang yang durhaka.

Tafsir Quraish Shihab: Kemudian Kami menyelamatkan Luth bersama seluruh keluarganya, kecuali istrinya, dari siksa yang akan menimpa kaumnya. Kami telah menakdirkan istri Luth untuk tinggal bersama orang-orang kafir yang akan dihancurkan oleh azab Kami.

Surah An-Naml Ayat 58
وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِم مَّطَرًا فَسَاءَ مَطَرُ الْمُنذَرِينَ

Terjemahan: Dan Kami turunkan hujan atas mereka (hujan batu), maka amat buruklah hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang diberi peringatan itu.

Tafsir Jalalain: وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِم مَّطَرًا (Dan Kami turunkan hujan atas mereka) berupa batu dari sijjil, maka binasalah mereka فَسَاءَ (maka amat buruklah) seburuk-buruk مَطَرُ الْمُنذَرِينَ (hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang diberi peringatan itu) yaitu hujan azab yang ditimpakan atas mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِم مَّطَرًا (“Dan Kami turunkan hujan kepada mereka.”) yaitu hujan batu dari sijjil yang panas dan mendidih dari Rabbmu. Batu itu jatuh tepat mengenai orang-orang yang dhalim [berdosa].

فَسَاءَ مَطَرُ الْمُنذَرِينَ (“Maka amat buruklah hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang diberi peringatan itu.”) yaitu dimana hujjah telah tegak dan peringatan pun telah sampai kepada mereka. akan tetapi mereka menentang dan mendustakan Rasul serta berusaha mengusirnya dari lingkungan mereka.

Tafsir Kemenag: Karena kaum Lut tetap ingkar dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang melampaui batas, maka Allah membinasakan mereka dan menyelamatkan Lut dan orang-orang yang besertanya, kecuali istrinya. Istrinya termasuk orang-orang yang ingkar, sehingga ia tinggal bersama-sama kaumnya yang ingkar. Dia pun ikut tertimpa malapetaka yang dahsyat.

Azab Allah yang ditimpakan kepada kaum Lut itu berupa hujan batu yang berasal dari tanah liat yang keras. Keadaan mereka yang sedang terkena azab itu sangat mengerikan. Demikianlah balasan yang diterima oleh orang-orang yang durhaka.

Tafsir Quraish Shihab: Lalu Kami menurunkan hujan siksaan dan bencana. Sungguh merupakan hujan yang buruk dan menghancurkan siapa saja yang tidak mengindahkan peringatan akan datangnya azab.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama
kandungan Surah An-Naml Ayat 54-58 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S