Surah An-Nisa Ayat 110-113; Seri Tadabbur Al Qur’an

An-Nisa Ayat 110-113

Pecihitam.org – Surah An-Nisa Ayat 110-113 ini megabarkan tentang terbukanya selalu pintu taubat dari Allah SWT atas segala Dosa kita baik dosa kecil maupun dosa besar. Namun yang pasti, jika suatu dosa menyebabkan kerugian harta atau nyawa bagi orang lain, maka hal tersebut harus ditebus terlebih dahulu karena itu adalah syarat diterimanya taubat tersebut.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir
Surah An-Nisa Ayat 110-113

Surah An-Nisa Ayat 110
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا

Terjemahan: Dan barangsiapa yang melakukan kejahatan dan menzhalimi dirinya, lalu ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Penjelasan: Allah SWT memberitahukan tentang kemuliaan dan kedermawanan-Nya, bahwa setiap Hamba yang bertaubat niscaya akan diterima, sebesar apapun dosa yang ada padanya.

Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata tentang ayat ini: “Allah menyampaikan kabar kepada para hamba-Nya tentang Maha Pemaaf-Nya, ke-santunan-Nya, kemurahan-Nya, kemuliaan-Nya, keluasan rahmat-Nya, dan ampunan-Nya.

Maka barangsiapa yang berbuat dosa, baik kecil ataupun besar; ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا (Lalu dia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) Sekalipun dosanya lebih besar dari langit, bumi dan gunung-gunung.” (HR Ibnu Jarir).

Ibnu Jarir meriwayatkan pula, dari Abu Wa-il, bahwa Abdullah berkata: “Dahulu, jika salah seorang Bani Israil berbuat dosa, maka di pagi, penghapusan dosa itu tertulis di atas pintunya. Dan jika air seninya mengenai sesuatu, maka (sesuatu itu) akan diguntingnya. Lalu seseorang (muslim) berkata: Sungguh, Allah telah memberikan kebaikan pada Bani Israil. Maka Abdullah ra. berkata: Apa yang telah Allah berikan kepada kalian (muslimin) lebih baik dari apa yang diberikan kepada mereka (Bari Israil). Allah menjadikan air sebagai alat bersuci untuk kalian. Allah berfirman: Dan [juga] orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka.” (QS. Ali Imran: 135)

Baca Juga:  Surah An Nisa Ayat 43; Seri Tadabbur Al Qur'an

Imam Ahmad meriwayatkan dari Asma’ atau Ibnu Asma’’ dari Bani Fazzarah bahwa Ali berkata: “Dahulu, jika aku mendengar sesuatu dari Rasulullah saw. maka Allah memberiku manfaat sesuai kehendak-Nya. Abu Bakar menceritakan kepadaku dan Abu Bakar itu jujur, ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada seorang muslim pun yang melakukan satu dosa, kemudian berwudhu, lalu shalat dua raka’at, lalu meminta ampun kepada Allah dari dosa tersebut, kecuali Allah pasti mengampuninya.”

Kemudian beliau membaca dua ayat ini: وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ (Dan barangsiapa yang melakukan kejahatan dan menganiaya dirinya), “Dan [juga] orang-orang yang apabila dan perbuatan keji atau menganiaya diri-sendiri”. (QS. Ali-Imran: 135)

Surah An-Nisa Ayat 111
وَمَنْ يَكْسِبْ إِثْمًا فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُ عَلَىٰ نَفْسِهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Terjemahan: Barangsiapa yang melakukan perbuatan dosa, maka sesungguhnya ia melakukannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Penjelasan: وَمَنْ يَكْسِبْ إِثْمًا فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُ عَلَىٰ نَفْسِهِ Seperti firman Allah dalam Surah lain yang artinya: “Dan seorang yang berdosa, tidak akan memikul dosa orang lain”. (QS Al-An’am: 164).

Artinya tidak ada seorang pun yang dapat mencukupi (menolong) orang lain. Setiap jiwa hanya akan bertanggung jawab terhadap apa yang diamalkannya, serta orang lain tidak dapat menanggung beban orang lain itu.

Baca Juga:  Surah Al-Ahqaf Ayat 17-20; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Untuk itu Allah SWT berfirman: وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا antara ilmu dan kebijaksanaan-Nya serta keadilan dan kasih sayang-Nya.

Surah An-Nisa Ayat 112
وَمَنْ يَكْسِبْ خَطِيئَةً أَوْ إِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِهِ بَرِيئًا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا

Terjemahan: Dan barangsiapa yang berbuat kesalahan atau dosa, lalu dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata

Penjelasan: وَمَنْ يَكْسِبْ خَطِيئَةً أَوْ إِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِهِ بَرِيئًا Sebagaimana tuduhan yang dilakukan Bani Ubairiq, tentang perilaku busuk mereka kepada laki-laki shalih yaitu Labid bin Sahl seperti pada hadits yang telah lalu, atau Zaid bin Samin orang Yahudi, menurut pendapat yang lainnya, padahal dia bebas atau bersih.

Mereka adalah orang-orang dzalim lagi penghianat seperti yang ditunjukkan oleh Allah kepada Rasul-Nya. Kemudian cacian dan celaan ini berlaku umum untuk mereka dan siapa pun selain mereka yang memiliki sifat seperti mereka, lalu melakukan tindakan kesalahan seperti mereka, maka mereka akan mendapatkan hukuman yang sama dengan mereka.

Surah An-Nisa Ayat 113
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ لَهَمَّتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ أَنْ يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ ۖ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِنْ شَيْءٍ ۚ وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ ۚ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا

Terjemahan: Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.

Baca Juga:  Surah An Nisa Ayat 94; Seri Tadabbur Al Qur'an

Penjelasan: Imam Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ashim bin Umar bin Qatadah al-Anshari dari ayahnya dari kakeknya, Qatadah bin an-Nu’man, yang menceritakan kisah Bani Ubairiq, lalu Allah menurunkan: لَهَمَّتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ أَنْ يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ ۖ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِنْ شَيْءٍ

Yaitu Usaid bin Urwah dan para sahabatnya, ketika mereka memuji Bani Ubairiq dan mencela Qatadah bin an-Nu’man karena ia menuduh mereka, sedangkan mereka orang-orang yang shalih dan tidak bersalah, padahal duduk perkara, tidak seperti yang mereka laporkan kepada Rasulullah saw.

Untuk itu Allah menurunkan suatu ketegasan hukum kepada Rasulullah. Lalu dikaruniakan kepadanya dengan dukungan-Nya dalam seluruh keadaan serta pemeliharaan-Nya dan yang diturunkan kepadanya yang berupa Kitab dan Hikmah, yaitu as-Sunnah. وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ Yaitu, sebelum turunnya hal tersebut kepadamu. Untuk itu Allah berfirman: وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا

Demikian telah kita tadabburi Al Qur’an Surah An-Nisa Ayat 110-113 dengan mempelajari Terjemahan dan Tafsirnya yang merujuk pada Kitab Tafsir Ibnu Katsir. Semoga bermanfaat

M Resky S