Surah Ar-Ra’d Ayat 2; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ar-Ra'd Ayat 2

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ar-Ra’d Ayat 2 ini mengisyaratkan keagungan Tuhan dalam penciptaan langit dan planet-planet di alam semesta, serta menegaskan dua point penting yaitu; Pertama, Alam semesta selalu bergerak. Sumber dan keberlangsungan gerak berada di tangan Allah Swt. Kedua, Alam mempunyai tujuan dan tujuan tersebut adalah sistem yang bakal mengantarkan kepada hari akhir dan alam akhirat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ar-Ra’d Ayat 2

اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ

Terjemahan: Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu.

Tafsir Jalalain: اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا (Allahlah yang meninggikan langit tanpa tiang sebagaimana yang kalian lihat) lafal ‘amad merupakan bentuk jamak dari kata tunggal ‘imaad, yang artinya ialah tiang penyanggah. Dan memang sebagaimana yang terlihat langit itu tidak mempunyai tiang penyanggah.

ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ (kemudian Dia berkuasa di atas Arsy) dalam arti kata kekuasaan yang layak bagi keagungan-Nya وَسَخَّرَ (dan menundukkan) menjinakkan الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ (matahari dan bulan. Masing-masing) daripada matahari dan bulan itu يَجْرِي (beredar) pada garis edarnya لِأَجَلٍ مُسَمًّى (hingga waktu yang ditentukan) yaitu hari kiamat.

Baca Juga:  Surah Ar-Ra'd Ayat 25; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

يُدَبِّرُ الْأَمْرَ (Allah mengatur semua urusan) yakni memutuskan semua perkara kerajaan-Nya يُفَصِّلُ (menjelaskan) menerangkan الْآيَاتِ (tanda-tanda) yang menunjukkan akan kekuasaan-Nya لَعَلَّكُمْ (supaya kalian) hai penduduk kota Mekah بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ (terhadap hari pertemuan dengan Rabb kalian) melalui hari berbangkit تُوقِنُونَ (meyakininya).

Tafsir Ibnu Katsir: Allah memberitahukan tentang kesempurnaan dan kebesaran kekuasaan-Nya yang dengan izin dan perintah-Nya meninggikan langit tanpa tiang, bahkan dengan izin, perintah dan kekuasan-Nya mengangkat langit dari bumi sampai jarak yang tidak dapat dicapai dan diketahui bilangan jaraknya.

Langit yang terdekat mengelilingi bumi seluruhnya dan semua yang ada di sekitarnya berupa air dan udara di semua arah dan penjuru, tegak di atasnya dari segala sisi secara merata dan dengan jarak yang sama antara langit dan bumi dari semua arah, yakni sejauh perjalanan limaratus tahun, dan tebalnya juga sejauh perjalanan limaratus tahun.

Kemudian terdapat langit kedua yang mengelilingi langit pertama [terdekat] dan ada yang ada padanya, dan jarak antara kedua langit itu sejauh perjalan limaratus tahun, dengan ketebalan seperti itu juga.Demikian juga halnya dengan langit ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh.

Baca Juga:  Surah Sad Ayat 34-40; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Firman Allah: بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا (“Tanpa tiang sebagaimana yang kamu lihat.”) diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, al-Hasan, Qatadah dan lain-lain, mereka mengatakan: “Langit itu mempunyai tiang-tiang, tetapi tidak dapat dilihat.” Iyas bin Mu’awiyah berkata: “Langit di atas bumi bagaikan kubah.” Maksudnya tanpa tiang.

Firman Allah: ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ (“Kemudian Allah bersemayam di atas ‘Arsy”) penafsirannya telah dibahas dalam surah al-A’raaf. Dan Dia seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ayat ini diperlakukan [ditetapkan] sesuai apa adanya tanpa takyif [menanyakan bagaimananya], tasybih [menyerupakan dengan makhluk], ta’thil [meniadakan sifat-sifat-Nya] dan tamtsil [menyamakan Allah dengan makhluk]. Allah Mahatinggi dari semua itu.

Firman Allah: وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى (“Dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan.”) ada yang berpendapat bahwa maksudnya adalah, matahari dan bulan itu berjalan terus sampai berhenti karena terjadi [hari] kiamat.

Firman Allah: يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ (“Menjelaskan tanda-tanda [kebesaran-Nya], supaya kamu meyakini pertemuan kamu dengan Rabb-mu.”) maksudnya, Allah menerangkan ayat-ayat dan tanda-tanda yang menunjukkan, bahwa tidak ada Ilah yang haq selain Allah dan bahwa Allah akan mengembalikan seluruah makhluk jika menghendaki sebagaimana Dialah yang pertama kali menciptakannya.

Baca Juga:  Surah Ar-Ra'd Ayat 27-29; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Yang menurunkan kitab suci ini adalah Allah Swt. yang meninggikan langit, dengan bintang-bintangnya yang beredar, tanpa tiang yang dapat dilihat dan tanpa seorang pun tahu kecuali Dia. Namun begitu, Allah menghubungkan langit dan bumi dengan berbagai ikatan yang tak akan putus kecuali jika Dia menghendaki.

Allah juga menundukkan matahari dan bulan dengan kekuasaan-Nya untuk kepentingan kalian. Matahari dan bulan itu berputar secara teratur sampai masa waktu yang telah ditentukan. Hanya Dialah yang mengatur segala sesuatu di langit dan di bumi, dan menerangkan tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam raya, agar kalian meyakini konsep keesaan Tuhan.

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Ar-Ra’d Ayat 2 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S