Surah Ar-Ra’d Ayat 26; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ar-Ra'd Ayat 26

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ar-Ra’d Ayat 26 ini menegaskan bahwa balasan yang diterima dua kelompok manusia yaitu orang saleh dan orang durhaka tersebut. baik di dunia maupun akhirat kelak, berdasarkan perhitungan ilahi yang tepat dan sempurna. Allah Swt berdasarkan aturan hukum ilahi, akan memberi atau mencabut rezeki-Nya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Tentu saja rezeki yang diterima oleh orang-orang kafir di dunia tidak ada artinya dibanding rezeki orang-orang mukmin di akhirat. Karena itu, jangan pernah membandingkan apa yang diterima di dunia oleh kedua golongan ini. Karena segala nikmat dan musibah di dunia ini hanya bersifat sementara dan fana.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ar-Ra’d Ayat 26

اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ

Terjemahan: Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).

Baca Juga:  Surah Hud Ayat 61; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Jalalain: اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ (Allah meluaskan rezeki) melebarkannya لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ (bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkannya) artinya Allah pun menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya.

وَفَرِحُوا (Mereka bergembira) yang dimaksud ialah penduduk Mekah, yaitu dengan kegembiraan yang sombong بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا (dengan kehidupan di dunia) dengan apa yang telah mereka peroleh daripada perkara duniawi.

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا (padahal kehidupan dunia itu) dibanding dengan فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ (kehidupan di akhirat hanyalah kesenangan yang sedikit) kesenangan yang bersifat sementara lalu lenyap.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah menuturkan, bahwa Allah-lah yang meluaskan rizki bagi siapa yang dikehendaki, dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki, karena dalam hal itu Allah-lah yang memiliki hikmah kebijaksanaan dan keadilan.

Baca Juga:  Surah Al-Hujurat Ayat 9-10; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Orang-orang kafir pun bergembira dengan apa yang mereka dapatkan dari kehidupan di dunia ini, padahal merupakan tipuan dan penangguhan bagi mereka.

Kemudian, kehidupan dunia ini adalah rendah (hina) dibandingkan dengan apa yang disediakan Allah untuk hamba-hambanya yang beriman di akhirat, sebagaimana difirmankan Allah: وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ (“Padahal kehidupan di dunia itu [dibanding dengan] kehidupan di akhirat hanyalah kesenangan [yang sedikit].”)

Tafsir Quraish Shihab: Kalau orang-orang Mukmin merasa bahwa orang-orang musyrik itu diberi banyak kekayaan, sedangkan mereka tidak demikian, maka hendaknya mereka menyadari bahwa Allah Swt. memang memberikan rezeki yang banyak kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya jika ia menempuh cara-cara mendapatkannya.

Allah juga akan mempersempit rezeki seseorang yang dikehendaki-Nya. Dia akan memberi rezeki kepada orang yang beriman dan orang yang tidak beriman.

Baca Juga:  Surah Ar-Ra'd Ayat 38-39; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Jangan kalian kira bahwa banyaknya harta pada orang-orang musyrik itu adalah bukti bahwa mereka berada dalam kebenaran. Akan tetapi, mereka kemudian terlena oleh harta mereka, padahal Allah memberikan kenikmatan dunia kepada orang yang menyukainya dan tidak menyukainya. Kehidupan dunia ini hanyalah kenikmatan sementara yang sedikit dan fana.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Ar-Ra’d Ayat 26 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S