Surah Ar-Rahman Ayat 31-36; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ar-Rahman Ayat 31-36

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ar-Rahman Ayat 31-36 ini, menyeru jin dan manusia jika mereka sanggup menembus, melintasi penjuru langit dan bumi karena takut akan siksaan dan hukuman Allah, mereka boleh mencoba melakukannya, mereka tidak akan dapat berbuat demikian. Mereka tidak mempunyai kekuatan sedikit pun dalam menghadapi kekuatan Allah swt. Menurut sebagian ahli tafsir, pengertian sulthan pada ayat ini adalah ilmu pengetahuan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ar-Rahman Ayat 31-36

Surah Ar-Rahman Ayat 31
سَنَفۡرُغُ لَكُمۡ أَيُّهَ ٱلثَّقَلَانِ

Terjemahan: “Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin.

Tafsir Jalalain: سَنَفۡرُغُ لَكُمۡ (Kami akan menyelesaikan kamu sekalian) artinya, Kami hendak menghisab kalian semuanya أَيُّهَ ٱلثَّقَلَانِ (hai manusia dan jin) hai jenis manusia dan jenis jin.

Tafsir Ibnu Katsir: ‘Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas mengenai firman Allah Ta’ala: سَنَفۡرُغُ لَكُمۡ أَيُّهَ ٱلثَّقَلَانِ (kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu, hai manusia dan jin) ia berkata: “Yang demikian itu merupakan ancaman dari Allah Ta’ala bagi hamba-hamba-Nya, dan Allah tidak mempunyai kesibukan sedang Dia dalam keadaan luang.” Demikian itu pula yang dikemukakan oleh adl-Dlahhak: “Itu adalah ancaman.” Mengenai firman-Nya: سَنَفۡرُغُ لَكُمۡ Ibnu Juraij mengatakan: “Maksudnya, akan Kami putuskan bagi kalian.”

Imam al-Bukhari mengemukakan: ‘”Kami (Allah) akan menghisab kalian’. Allah tidak akan disibukkan oleh sesuatupun.” Dan hal itu sudah sangat dikenal di kalangan masyarakat Arab. Misalnya dikatakan, “Kami akan luangkan waktu untukmu. Tidak ada kesibukan apa pun untuk melayanimu.” Maksudnya, Dia berkata: “Benar-benar Aku akan pegang ubun-ubunmu.”

Dan firman-Nya: َأَيُّهَ ٱلثَّقَلَانِ (hai manusia dan jin) tsaqalaan berarti manusia dan jin.

Tafsir Kemenag: Allah menerangkan bahwa Dia akan memperhatikan dan membalas segala amal perbuatan sekalian manusia dan jin, ayat ini merupakan ancaman yang sangat menakutkan, bagi seluruh hambaNya agar ingat pada hari pembalasan.

Tafsir Quraish Shihab: Kami akan menghisab kalian pada hari kiamat, hai jin dan manusia.

Surah Ar-Rahman Ayat 32
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Terjemahan: “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Tafsir Jalalain: فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?).

Tafsir Ibnu Katsir: Allah menceritakan tentan penciptaan manusia dari tanah kering seperti tembika فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (maka nikmat Rabbmu yang manakah yang kamu dustakan?)

Tafsir Kemenag: Allah swt menantang jin dan manusia, agar mengungkapkan nikmat yang manakah yang mereka dustakan. Adakah yang mereka dustakan itu balasan-balasan yang akan mereka terima pada hari Kiamat nanti baik berupa pahala maupun berupa siksaan pada hari itu tidak ada kedustaan.

Baca Juga:  Surah Al-Jumuah Ayat 5-8; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Maka, nikmat Tuhan yang manakah yang kalian ingkari?

Surah Ar-Rahman Ayat 33
يَٰمَعۡشَرَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ إِنِ ٱسۡتَطَعۡتُمۡ أَن تَنفُذُواْ مِنۡ أَقۡطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ فَٱنفُذُواْ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلۡطَٰنٍ

Terjemahan:”Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.

Tafsir Jalalain: يَٰمَعۡشَرَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ إِنِ ٱسۡتَطَعۡتُمۡ أَن تَنفُذُواْ (Hai semua jin dan manusia, jika kalian sanggup menembus) melintasi مِنۡ أَقۡطَارِ (penjuru) atau kawasan-kawasan ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ فَٱنفُذُواْ (langit dan bumi, maka lintasilah) perintah di sini mengandung makna yang menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk melakukan hal tersebut لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلۡطَٰنٍ (kalian tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan) dan kalian tidak akan mempunyai kekuatan untuk itu.

Tafsir Ibnu Katsir: dan setelah itu Allah berfirman: يَٰمَعۡشَرَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ إِنِ ٱسۡتَطَعۡتُمۡ أَن تَنفُذُواْ مِنۡ أَقۡطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ فَٱنفُذُواْ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلۡطَٰنٍ (Hai sekalian jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintas) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidaK dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan). Maksudnya, kalian tidak akan sanggup melarikan diri dari keputusan dan takdir Allah, bahkan ia melihat kalian. Kalian tidak dapat melepaskan diri dari hukum-Nya, dimana saja kalian berada, Dia akan selalu meliputi kalian. Dan itulah yang berlangsung pada saat pengumpulan manusia di alam Mahsyar.

Pada saat itu, malaikat mengelilingi makhluk dalam tujuh barisan di setiap sisi, sehingga tidak ada seorangpun yang sanggup pergi, إِلَّا بِسُلۡطَٰنٍ (kecuali dengan kekuatan).

Tafsir Kemenag: Ayat ini menyeru jin dan manusia jika mereka sanggup menembus, melintasi penjuru langit dan bumi karena takut akan siksaan dan hukuman Allah, mereka boleh mencoba melakukannya, mereka tidak akan dapat berbuat demikian. Mereka tidak mempunyai kekuatan sedikit pun dalam menghadapi kekuatan Allah swt.

Menurut sebagian ahli tafsir, pengertian sulthan pada ayat ini adalah ilmu pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan ilmu manusia dapat menembus ruang angkasa.

Tafsir Quraish Shihab: Wahai jin-jin dan manusia semua, jika kalian mampu menembus penjuru langit dan bumi, tembuslah! Kalian tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan dan kekuasaan. Dan sekali-kali kalian tidak akan dapat melakukan hal itu. (1) (1) Sampai saat ini terbukti betapa besarnya upaya dan tenaga yang dibutuhkan untuk dapat menembus lingkup gravitasi bumi.

Baca Juga:  Pentingnya Mempelajari Asbabun Nuzul Al Qur'an

Kesuksesan eksperimen perjalanan luar angkasa selama waktu yang sangat sedikit dan terbatas jika dibandingkan dengan besarnya alam raya itu saja memerlukan upaya yang luar biasa di bidang sains dengan segala cabangnya: teknik, matematika, seni, geologi, dan sebagainya. Belum lagi ditambah dengan biaya sangat besar. Hal ini membuktikan dengan jelas bahwa upaya menembus langit dan bumi yang berjarak jutaan tahun cahaya itu mustahil dapat dilakukan oleh jin dan manusia.

Surah Ar-Rahman Ayat 34
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Terjemahan: “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Tafsir Jalalain: (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?).

Tafsir Ibnu Katsir: (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?).

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini Allah bertanya kepada jin dan manusia yang berbuat jahat kemudian bertobat, lalu diterima oleh Allah tobatnya, bukankah itu merupakan nikmat? Sebelum itu Allah mengancam orang-orang yang berbuat jahat. Karenanya nikmat Allah yang mana lagi yang kamu dustakan.

Tafsir Quraish Shihab: Maka, nikmat Tuhan yang manakah yang kalian ingkari?

Surah Ar-Rahman Ayat 35
يُرۡسَلُ عَلَيۡكُمَا شُوَاظٌ مِّن نَّارٍ وَنُحَاسٌ فَلَا تَنتَصِرَانِ

Terjemahan: “Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya).

Tafsir Jalalain: ُيُرۡسَلُ عَلَيۡكُمَا شُوَاظٌ مِّن نَّارٍ (Kepada kamu berdua akan dilepaskan nyala api) yakni nyala api yang tidak berasap atau nyala api yang berasap وَنُحَاسٌ (dan asap) yaitu asap murni yang tidak ada nyala apinya فَلَا تَنتَصِرَانِ (maka kamu berdua tidak akan dapat menyelamatkan diri) daripadanya, bahkan kalian kelak akan digiring ke padang Mahsyar.

Tafsir Ibnu Katsir: Oleh karena itu Allah berfirman: يُرۡسَلُ عَلَيۡكُمَا شُوَاظٌ مِّن نَّارٍ وَنُحَاسٌ فَلَا تَنتَصِرَانِ (Kepadamu [jin dan manusia] dilepaskan nyala api dan cairan tembaga, maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri [darinya]). ‘Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas: “Yang dimaksud dengan ‘asy-syuwaadzu’ adalah nyala api yang membara.”

Mengenai firman-Nya: “وَنُحَاسٌ” (cairan tembaga), ‘Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, yaitu asap api. Dan hal yang sama diriwayatkan dari Abu Shalih, Sa’id bin Jubair dan Abu Sinan. Ibnu Jarir mengemukakan:

Baca Juga:  Surah Ar-rahman Ayat 1-13; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

“Masyarakat Arab menyebut asap dengan sebutan ‘nuhas’.” Dan di antara kata ‘an-nuhaas’ yang diartikan sebagai asap adalah ungkapan salah seorang penyair: (ia memancarkan sinar seperti pancaran sinar pelita yang berminyak, dimana Allah tidak menjadikan asap padanya).

Mujahid mengemukakan: “Cairan tembaga yang berwarna kuning menyiram kepala mereka.” Demikian pula yang dikemukakan oleh Qatadah.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa kepada jin dan manusia akan ditimpakan bermacam-macam bentuk azab yaitu sambaran nyala api atau cairan yang bercampur dengan tembaga. Mereka tidak dapat melarikan diri daripadanya.

Tafsir Quraish Shihab: Kalian akan terkena nyala api dan cairan tembaga yang meleleh, lalu kalian tidak dapat menahan siksaan tersebut. (1) Tembaga adalah unsur metal yang pertama kali dikenal manusia sejak zaman dahulu. Di antara kelebihan tembaga ini adalah bahwa ketinggian suhunya dapat mencapai 1,083 derajat pada saat melebur. Apabila cairan tembaga panas itu dituangkan ke badan maka rasa sakit yang dirasakan merupakan bentuk penderitaan dan siksaan yang paling pedih.

Surah Ar-Rahman Ayat 36
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Terjemahan: “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Tafsir Jalalain: فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?).

Tafsir Ibnu Katsir: فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?).

Tafsir Kemenag: Allah swt menantang jin dan manusia, apakah mereka tetap mendustakan nikmat Tuhan. Di antara nikmat itu tentang ancaman siksa yang tercantum pada ayat 35 di atas telah diberitakan di dunia ini. Jika kamu di dunia ini berkesempatan berbuat baik dan terhindar dari siksa itu, itulah merupakan kenikmatan.

Tafsir Quraish Shihab: Lalu, nikmat Tuhan yang manakah yang kalian ingkari?

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Ar-Rahman Ayat 31-36 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S